Pages

Tuesday, April 29, 2014

Monday, April 28, 2014

hal-hal sederhana;

bismillah

(i)

saya sangat terinspirasi dengan kata-kata Ustazah Norhafizah Musa dalam salah satu slot Usrah Nurani di IKIM.fm, dua minggu lepas. kata Ustazah, "dalam merancang, reserve-kan, hal-hal untuk takdir Allah yang tak terduga". sebab, kita tidak pernah tahu akan takdir-Nya.

bukan untuk kita berputus harap atau berlepas kebergantungan, tetapi sekadar pre-caution untuk hati, supaya apapun takdir-Nya, kita boleh menerimanya dengan sangat lapang dada dan hati terbuka.

sederhana itu nikmat, sebab ia selalu dengan 'berhati-hati', membawa saya kembali pada Dia, ke mana-mana pun saya berpijak.


(ii)


(tidur di atas tikar, majalah tarbawi edisi 10; hlmn. 29)

aaaaa, saya sangat suka dengan kata-kata penulis ini;

"..karenanya, saya tidak mentolerir untuk tidak bangun malam. sejelek apapun kualitas qiyamul lail tersebut, tetap lebih banyak faedahnya bagi jiwa."

penulis ini benar-benar menyuntikkan semangat dan mengajarkan saya bahawa; andaikan terlewat sedar, ataupun baki waktu yang tinggal (sebelum Subuh) cuma dua puluh minit sekalipun, tetaplah bangkit dan qiyam!

jangan berdalih itu dan ini (qiyam aku qiyam gajah, qiyam aku qiyam dua rakaat, qiyam aku tak khusyuk dan sebagainya - saya selalu sepesimis ini), sebab sehodoh apapun qiyam tersebut, ia tetap masih memberi kesan pada jiwa.  

subhanallah!

sederhana itu nikmat, sebab ia selalu dengan 'berhati-hati', membawa saya kembali pada Dia, ke mana-mana pun saya berpijak.

(iii)

semalam, ke Heroes Conference yang sekerat jalan, mesej yang paling membuatkan saya terkesan adalah ini;

"we don't need to multiply what we have, we need to multiply the barakah" - sheikh sulaiman moola

hmm, benar bukan? sederhana itu nikmat! sebab ia selalu dengan 'berhati-hati', membawa saya kembali pada Dia, ke mana-mana pun saya berpijak!

Allah, terima kasih untuk hal-hal yang sederhana!


Wednesday, April 23, 2014

how i met myself, -iv? (kot)

"it's strange because sometimes, i read a book, and i think i am the people in the book."
― stephen chbosky, the perks of being a wallflower

"I write to give myself strength. I write to be the characters that I am not. I write to explore all the things I'm afraid of" - Joss Whedon

jujurnya, saya menulis dengan seluruh rasa takut, tidak percaya, kurang yakin, tidak semangat, hilang jiwa, lemah dan ketidakberdayaan, ragu-ragu, serba salah, kusut fikir dan seluruhnya yang bermula dari dalam diri, bukan orang lain.

namun, memetik kata Joss Whedon, "I write to give myself strength. I write to be the characters that I am not. I write to explore all the things I'm afraid of", hinggakan tulisan jugalah yang akan menemukan dengan diri saya yang sebenar-benarnya! (oyeahhh!)

"yes, she can handle trouble and carry heavy burdens. she holds happiness and love. she smiles when she feels like screaming. there's only one thing wrong with her - and that is that sometimes she forgets what she is worth." 
- via tiya
--

bismillah

nah, untuk jiwa yang berani;

apapun pekerjaan, kalau berawal dari niat mahu memberi, mengapa ragu kawan? jangan pernah, sebab Allah tidak akan pernah mensia-siakanmu. sebagaimana Khadijah dengan tenangnya sewaktu menuturkan kepada Muhammad;

"demi Allah, Allah tidak akan mensia-siakanmu. engkau selalu menghubungkan silaturahim, berbicara benar, memikul beban orang lain, menolong orang papa, menghormati tamu, dan membantu meringankan derita dan musibah orang lain."

padanya, orang yang memberi selalu punya penghormatan tinggi di sisi Allah. meski dengan segenap kelemahan dan kekurangannya, dia tidak akan sesekali ditinggalkan mahupun disia-siakan.

beranilah, kerana orang yang takut hanyalah orang yang mahu menerima dengan sebanyak-banyaknya. maka, dia takut untuk segala kemungkinan. dia takut dengan segala jangkaan. dia takut dengan harapan-harapan kabur. dia takut dengan mimpi-mimpi kelabu. malahan mungkin, dia takut dengan diri sendiri, dengan hanya bersebabkan; dia berawal dari niat cuma untuk menerima.

berbeza dengan orang yang berawal dari niat untuk memberi; dia belajar untuk ikhlas sepenuh-penuhnya. dia belajar tentang yakin dan percaya diri. dia belajar untuk menolak semua rasa-rasa negatif. dia belajar untuk meletakkan kepercayaan sesungguhnya. dia belajar untuk lebih tawakkal dan kebergantungan. dia belajar untuk terlebih sering muhasabah, zikir dan fikir. dia belajar mengubah lemah jadi gagah. dia belajar menerima diri sendiri. dia belajar mengeksplorasi bahkan menjadi jujur dengan diri sendiri.

"sesungguhnya sangat sulit sekali bagi manusia walau bagaimanapun ia berusaha untuk menjadi yang lain dari dirinya. Dale Carnegie mengisahkan, "saya bertanya kepada direktur Socony Vacuum Oil Company tentang kesalahan paling besar yang dilakukan oleh orang-orang yang melamar pekerjaan.

ia menjawab, "kesalahan paling besar dari pelamar pekerjaan adalah mereka tidak mau menjadi diri mereka sendiri. bukannya mereka mengemukakan ide-ide mereka dengan jujur, tetapi kadangkala malahan mencoba memberikan jawaban yang menurut perkiraan mereka kita inginkan. tentu aja mereka gagal, karena tak seorang pun yang ingin mempunyai karyawan yang tidak jujur dan palsu."

– majalah tarbawi edisi 10; jadilah diri sendiri, abdullah mukti, hlmn. 33

hinggakan, kejujuran, keyakinan dan kepercayaan yang ada pada dirinya ini, secara tanpa sedar, turut ‘menarik’ dan ‘mengubah’ orang di sekitarnya untuk sama-sama merasai apa yang dia rasai. inilah kuasa positiviti.

"the influence of a beautiful, helpful, hopeful character is contagious. people radiate what is in their minds and in their hearts." – elanor h. porter

jadi, jangan takut sebab Allah sentiasa ada. meski lambat atau perlahan, Dia tahu kita sesungguhnya mencuba. mencuba dengan membekali diri untuk memberi, bukan menerima.

"if you can't fly then run, if you can't run then walk, if you can't walk then crawl, but whatever you do - keep moving forward" – M.L King

ps: untuk saya, saya, dan saya, "hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya" - pak harfan, laskar pelangi

(:

Friday, April 18, 2014

terima kasih kerana menjadi, -manusia.

bismillah
"adakalanya elok juga saya sedih, marah atau tersasul dalam komunikasi sama ada di facebook atau di luar. apabila kita sentiasa gembira macam dunia ini langsung tiada keresahan dan kerungsingan, kita secara subliminal menyuntik beban yang menyakitkan kepada manusia-manusia lain. 
terkenang kisah Rasulullah sallallaahu 'alayhi wa sallam yang enggan bertemu dengan Umar radhiyallahu 'anhu kerana mahu menyendiri.

terdengar hati berkata, "oh Rasulullah, terima kerana menjadi manusia. engkau terasa makin dekat kepadaku, kerana engkau tidak menyembunyikan apa yang engkau rasa seperti apa yang aku rasa."

menjadi hamba Allah yang positif bukan dengan mengharamkan semua reaksi diri yang negatif. sebaliknya, menyalurkan perasaan-perasaan manusiawi itu ke jalan yang diredhai Allah."

- petikan dari fb ustaz hasrizal, mei 2012
--

saya tidak pasti, kalau ustaz masih memaksudkannya. sebab, tulisan ustaz ini saya salin beberapa tahun lalu, dari facebook ustaz sendiri. jadi, untuk tempoh yang panjang dan lama itu, memungkinkan pandangan dan pemikiran ustaz dulu dan kini, berubah atau berbeza.

sebabnya, makin kita belajar, makin kita tahu, makin kita faham, seterusnya itulah yang membentuk pandangan dan corak pemikiran kita. termasuklah juga pembentukan sifat dan peribadi. kesemuanya akan melalui fasa-fasa perubahan tertentu, lalu membentuk "kita" yang hari ini.

berbalik semula pada tulisan tersebut, saya sangat tertarik dengan fokus isinya. kejujuran dan pengakuan selalu mewariskan kebaikan yang banyak. lebih-lebih lagi, apabila mengakui kelemahan dan kekurangan diri sendiri. hal ini, sesungguhnya bukan sesuatu yang mudah!

syukur dan terima kasih saya, teruntuk orang-orang yang mengakui kelemahan dan kekurangannya. ia membuatkan saya tidak terbeban dengan ‘kesempurnaan’ -nya, bahkan bersedia, rela, malah terbuka hati untuk mengakui kelemahan dan kekurangan saya yang maha banyak juga. ia malah membebaskan saya untuk menjadi diri saya sendiri, selain berusaha dan belajar untuk memperbaiki dan menata kekurangan saya satu-persatu. ia juga bahkan menjelaskan kekurangan ini bukan tentang 'saya' semata-mata, bukan juga tentang 'dia', tetapi lebih, tentang 'kita'.

terima kasih kepada ellen shreiber, untuk saratnya hikmah kata-katanya, saat dia mengatakan; "it’s not about changing. it’s about growing, -together."

itu lebih manusiawi, bagi saya. sebab kata seseorang, "kita selalu ada struggle masing-masing.." maka, memaksakannya untuk bertindak dan berfikir persis kita adalah sesuatu yang tidak adil, malah (mungkin) mustahil.

sebagaimana 'mujahadah'-nya saya dengan 'struggle' saya untuk memahami dan melalui sesuatu, sebegitu jugalah orang lain dengan 'struggle'-nya untuk memahami dan melalui sesuatu. kita semua berbeza!

hanya saja, kalau kita boleh meraikan 'struggle' masing-masing.
"if you love a flower, don't pick it up.
because if you pick it up, it dies and it ceases to be what you love.
so if you love a flower, let it be.
love is not about possession.
love is about appreciation."

- osho
terima kasih untuk dia yang tiba-tiba merangkul erat saya semalam, dan menuturkan jujur, "akakkkkk…rindu!". maka terpanggil untuk saya mengucapkan hal yang sama, langsung memaknakan sabda Nabi S.A.W yang terkasih, "apabila seseorang lelaki meyayangi saudaranya, maka beritahulah dia bahawa dia mengasihi sahabat itu." (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

dan untuk awak juga, terima kasih.

memetik semula kata-kata ustaz;

"menjadi hamba Allah yang positif bukan dengan mengharamkan semua reaksi diri yang negatif. sebaliknya, menyalurkan perasaan-perasaan manusiawi itu ke jalan yang diredhai Allah."

alhamdulillah 'ala kulli ni'mah
astaghfirullah 'ala kulli zanb

Thursday, April 17, 2014

"HOME IS WHERE THE HEART IS."


"the fact is, there is no foundation, no secure ground, upon which people may stand today if it isn’t the family. if you don't have the support and love and caring and concern that you get from a family, you don't have much at all. love is so supremely important. as our great poet auden said, "love each other or perish." 
― mitch albom, tuesdays with morrie

 ps: i'm touched T.T
(..walaupun ammar tu sebenaqnya belum berjaya pun diusrahkan. shheehhsh :p)

Wednesday, April 16, 2014

"men-cintalah, ber-cintalah, dengan paling ter-hormat!"

bismillah

andaikan dunia ini mempunyai sejuta Ahmad yang sering mencintai dengan hormat dan paling terhormat, saya yakin akan terlahir lebih ramai jutaan Ahmad. alangkah kalau tiada penghinaan, tiada penderaan, tiada pencabulan, tiada penipuan, tiada pembunuhan, tiada penghambaan!

namun, ini bukan kerja sebelah pihak. ini adalah kerja 'saling'. sebelum diraih penghormatan, syarat kebiasaannya adalah terlebih dulu menghormati, lebih-lebih lagi pada diri sendiri. 

menghormati akal, menghormati roh, menghormati perasaan, bahkan menghormati jasad sebagai anugerah tak ternilai. justeru menilai setiap satunya dengan cuma pandangan Allah, dan bukan pandangan manusia.

"respek dan apresiasi adalah pekerjaan jiwa para pencinta. setiap hubungan jangka panjang hanya bisa bertahan kalau ia dibangun dari respek dan apresiasi. dan inilah ketrampilan yang harus kita pelajari. memahami, mengerti, dan menghargai orang yang kita cintai hanya mungkin dilakukan jika kita bisa memahami, mengerti, dan menghargai diri kita sendiri.

respek dan apresiasi kepada diri sendiri membuat kita mampu menghargai dan mengapresiasi orang lain.
tapi, respek dan apresiasi itu lahir dari fakta bahwa memang ada "sesuatu" yang berharga yang kita miliki yang patut dan harus kita dan orang lain hargai."

- serial cinta, anis matta, hlmn. 250-251

adik-adikku, moga kita mampu;

"men-cinta, 
ber-cinta,
dengan paling ter-hormat!"

 meskipun bukan untuk orang lain, sekurang-kurangnya untuk diri sendiri.

ps: "only the person who has faith in himself is able to be faithful to others." - erich fromm. (be!)
 

Monday, April 14, 2014

teruntuk Aku, dan Kita.

bismillah

"there's nothing wrong with reading a book you love over and over. when you do, the words get inside you, become a part of you, in a way that words in a book you've read only once can't."
― gail carson levine, writing magic: creating stories that fly

mengulang baca Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, saya kembali menemukan sesuatu. antara yang paling terkesan adalah, huraian panjang Ustaz Salim tentang nilai 'barokah'. keberkatan dalam apa-apa saja yang sedang kita lakukan.

sederhananya, 'barokah' itu, adalah 'bertambahnya kebaikan dalam setiap kejadian yang kita alami waktu demi waktu.' begitu, terangkum kemas huruf-huruf Ustaz Salim. ini bermakna, apa-apa sahaja; projek, tugasan, perancangan, aktiviti, tulisan, perencanaan, bahkan kehidupan seluruhnya sekalipun, bila tersusup 'barokah' di dalamnya, pasti akan menjadikan kita seseorang yang lebih baik dari hari ke hari.

maka apakah yang lebih baik, selain 'barokah' yang menjadikan kita makin dekat dengan Rabb, dan makin akrab dengan Allah? makin tulus pengharapan, makin kerap pengaduan, makin bertambah amalan, makin khusyuk pengabdian, makin hati-hati perencanaan, makin takut kesalahan, makin dalam kebergantungan, dan makin benar perjalanan!

tanpa sedar, kesemua ini seolah-olah kembali mengunjukkan tanya;

"apakah setiap perkara yang dilakukan telah menjadikan aku lebih baik dari yang sebelumnya, ataukah lebih buruk?"

Allah, Engkaulah sebaik-baik Pemelihara, titipkan 'basirah' (mata hati) dan 'furqan' dalam setiap satu tindakan, ucapan, gerak langkah dan perbuatan, moga Engkau berkehendak menjadikan 'barokah' untuk seluruh kehidupan! andai belum, luruskan dan tunjukkan, Engkaulah sesungguhnya sebaik-baik al-Haadi!

"dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk." (ad-Dhuha: 7)

Allah, anugerahkanlah segala kebaikan!
ameen.

Wednesday, April 9, 2014

"I have this strange feeling that I'm not myself anymore. It's hard to put into words, but I guess it's like I was fast asleep, and someone came, disassembled me, and hurriedly put me back together again. That sort of feeling." - Murakami

bismillah

ada masa-masanya, saya rasa 'insecure' dengan perasaan saya sendiri. waktu-waktu saya lebih banyak bercakap dengan manusia, berbanding bercakap dengan Allah. waktu-waktu saya lebih banyak bercerita dengan manusia, berbanding bercerita dengan Allah. waktu-waktu saya lebih banyak mengadu dengan manusia, berbanding mengadu dengan Allah. waktu-waktu saya lebih bersungguh-sungguh dengan manusia, berbanding bersungguh-sungguh dengan Allah.

hinggakan tanpa sedar, saya menyerahkan 'urusan-urusan' saya pada manusia. sedangkan saban kali, doa yang tertutur adalah, "Allah, jangan Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri, walaupun dalam sekelip mata."

waktu itulah, tanpa sedar tercabutlah ruang-ruang tawakal dan kebergantungan pada yang selayaknya. maka, waktu-waktu itulah saya rasa 'insecure' dengan perasaan sendiri. sebab jauhnya kita dari Dia, akan selalu menghantarkan gerak langkah dan tutur bicara yang salah. 

saya cukup yakin, resah yang membawa kita mencari dan memanggil Dia, adalah lebih baik dari gembira dan bahagia yang menjauhkan kita dari Dia.

saya cukup-cukup rindu, masa-masa resah gelisah, amuk kecewa, takut bimbang yang menuntut saya untuk tidak henti-henti sujud dan berharap. 

sungguh, keserabutan antara khauf (takut) dan raja' (harap) itu lebih menenangkan!

Tuesday, April 8, 2014

hai (malas fikir tajuk);

bismillah

nikmatnya apabila ada yang sudi bercerita dengan kita, dan kita pun bersedia mendengarnya bila-bila masa. saya sangat suka deep conversation. selain membuatkan saya lebih mengenal orang yang bercerita, ia juga membuatkan saya lebih mengenal diri, 'menerima' diri sendiri, serta memberikan ruang pada diri untuk memperbaiki semua kelemahan yang ada.

naa, dan kenikmatan yang ini;

"it was okay to be affected by emotion. it's okay to be scared. it's okay to be impressed. it's okay to have these things that shake your world up a little bit. and then turn that around and tell me about it and put it into words so that other people know what it feels like to have this experience that has moved you in some way"

— sarah kay

lebih-lebih lagi, bila ada orang yang sudi jujur, dan bercerita apa saja. memaklumkan keresahan hati tanpa bimbang sedikitpun, sebab yakinnya dia, orang yang mendengar adalah orang yang dia boleh percaya.

saya sedang belajar untuk menjadi pendengar yang baik. macam Mr. Kobayashi waktu mendengarkan Totto Chan bercerita.
 


 
tanpa dugaan atau penghakiman awal. sebab, kebanyakan dari kita hanya mahukan pendengar. selebihnya, nasihat dan pandangan. itupun, kalau dia benar-benar memerlukannya. namun, hakikatnya rata-rata daripada kita, sedia tahu jawapan kepada setiap permasalahannya, cumanya dia hanya perlu diyakinkan. asalkan ada basirah (pandangan mata hati) dan kedekatan dengan Allah, apa saja keputusannya, pasti Allah membersamai.

antara yang rajin bercerita dengan saya, apabila kami terserempak, adalah dia yang satu ini. dia akan dengan panjang lebarnya bercerita. tentang ini, tentang itu, dan saya akan cuba mendengar dengan sepenuh hati.

cuma uniknya, dua tiga hari ini, ceritanya melalui buku. dia akan tunjukkan diari kecilnya, dan saya akan baca satu persatu. makin jauh jarak atau tempoh untuk kami berjumpa, maka makin banyaklah halaman yang akan saya baca. sebab, dia menuliskan perasaannya, hampir setiap hari.

dengan keizinannya untuk dikongsikan di sini, catatan ini yang paling membuatkan saya haru. apabila menulis, ternyata luahannya jadi lebih jujur dan dalam!
 
 

 
wallahhi, catatan ini membuatkan saya makin mencintainya, dan moga-moga saya dan dia makin mencintai Allah.

ameen.

--

"so rescue yourself from these general themes and write about what your everyday life offers you; describe your sorrows and desires, the thoughts that pass through your mind and your belief in some kind of beauty — describe all these with heartfelt, silent, humble, sincerity and, when you express yourself, use the things around you, the images from your dreams, and the objects that you remember."

— rainer maria rilke, letters to a young poet

Monday, April 7, 2014

"buatmu Syurga".

bismillah

"if you're dating a writer and they don't write about you — whether it's good or bad — then they don't love you. they just don't. writers fall in love with the people we find inspiring."
― jamie anne royce

antara anugerah terbesar dalam hidup saya, adalah Ummi saya sendiri. dia cukup biasa dan sangat sederhana, tetapi doanya tidak pernah terkalahkan oleh langit. selalu sampai, hingga Dia menghantarkan basirah (pandangan mata hati), untuk tangannnya mengelus, matanya memandang, dan kakinya melangkah dengan kehendak-Nya. adakalanya, perancangan yang Maha Hebat, menuntut gerak langkahnya menjadi lebih luar biasa dari yang lebih ahli.   

tersedar saya, bahawa adakalanya, pendidikan bukan bermula dari teori-teori panjang di dalam kelas, atau syarahan berjela yang cukup buat menyimpulkan fakta dan hipotesis. adakalanya, ia cuma datang dari tulus ikhlas doa seorang ibu, yang sentiasa berusaha menghubungkan dirinya dengan Allah. cuma itu, formulanya.

ia langsung mengajarkan saya, keperluan dan kewajipan 'wakhfid la huma janaah' (rendahkanlah 'sayap'mu (kedudukan, ilmu, status, pangkat, dan lain-lain) meski siapapun dia, kerana keterikatan dan kedekatannya dengan Tuhan itu, membuatkan sentuhan magisnya lebih luar biasa!

"..dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan" (al-Isra': 24)

terima kasih untuk semuanya Ummi; bermula dari awal hingga ke akhirnya. terima kasih untuk pemahaman yang tiada hingga. sokongan yang tidak pernah terhenti. kepercayaan yang tidak terperi. kesabaran, kekuatan, kepayahan, dan kesemuanya yang tidak terhitung!

antara yang paling meneguhkan yakin saya, bahawa seorang ibu adalah 'lubuk' keberkahan dan ketenangan hidup ialah, pertama, sabda Nabi sendiri. "..ibumu, ibumu, dan ibumu". 

kedua, pesan Rasulullah S.A.W kepada Saidina Umar R.A. meskipun tidak pernah bertemu Uwais al-Qarni, Rasulullah mewasiatkan Umar R.A agar menemuinya, dan meminta beliau mendoakannya. doanya mustajab, hanya bersebabkan ketaatan yang sesungguhnya kepada si ibu. hanya itu yang membuatkan Allah begitu 'berkenan' menyambut doa-doanya, subhanallah!

entahkan hidup yang begitu cukup dan sempurna ini, juga adalah dari tangan ibu yang selalu mendoakan? Allahhu.

tiada kata yang boleh membesarkan penghargaan yang sesungguhnya. ini adalah kesaksian penuh dari seorang anak, melainkan satu hal;

"buatmu, Syurga, -Ummi". 
dunia, dan akhirat.

Allah, saksikanlah.

--

namun, Allah tidak pernah zalim. bagi yang tidak berpeluang merasai kesempatan memiliki anugerah sebesar ini, Dia sesungguhnya sedang menyediakanmu untuk menjadi seorang Ummi

saya sungguh tertarik dengan pesan Dr. Hesham al-Awadi;

"my advices to the brothers and sisters who are going to get married or already got married. this is what I did when I got married. list down all the good qualities and bad qualities of your parents. let it be parenting, behavior or whatever. (may Allah forgive our parents for their mistakes and weaknesses). compare the list with your spouse's lists, compile a good list and bad list.

make the list as a reference point for you in your marriage. whenever things get bad, go back to the list and stick to it. when you do this, you offspring will have a better role model, then their offspring will have a better role model and so forth. and then we will have a generation of outstanding people resulting from outstanding parenting. we have the power!"

sungguh beruntungnya bagi mereka yang dinampakkan kelemahan-kelemahan di masa-masa lalu, untuk diperbaikinya di masa-masa akan datang.

Allah selalu baik, dan sentiasa Maha Baik. yakinlah, dan percayalah!

Wallahhua'lam.

Saturday, April 5, 2014

"your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it." - Rumi



bismillah

tiada yang merugi apabila kita selalu merendah, kerana pada Allah kita selalu meninggi. Allah, aku mahu jadi yang terlemah andai lemah ini membuat Engkau bertambah cinta. 

Allah, rendahkan jiwa kami; terdahulu dalam memaafkan, terdahulu dalam memohonkan ampun, terdahulu dalam berterima kasih, terdahulu dalam mengalah, terdahulu dalam membenarkan, terdahulu dalam mengakur salah, terdahulu dalam mendoakan, terdahulu dalam berlapang dada, terdahulu dalam menghapus ego, terdahulu dalam bersangka baik, terdahulu dalam mendengar, terdahulu dalam memotivasikan, terdahulu dalam mencintai.

andai dikeranakan 'lemah' ini, membuat Engkau bertambah cinta!

Allah, mudahkanlah.

ameen.

Friday, April 4, 2014

cinta 'Aisyah.

bismillah

untuk seorang perempuan yang hampir sebulan menangis kerana dirinya difitnah berlaku curang. untuk seorang perempuan yang sabarnya adalah kesabaran Nabi Yaakub saat mengatakan, "kesabaran itulah yang terbaik bagiku. dan kepada Allah saja, memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan" (Yusuf: 18).

untuk seorang perempuan yang begitu rawan hatinya, meminta keizinan daripada si suami untuk menetap di rumah ibunya buat sementara waktu. untuk seorang perempuan yang terkilan jiwanya, apabila suaminya meminta pandangan tentang dirinya daripada para sahabat, sedangkan suaminya lebih jelas dan maklum akan peribadinya?

untuk seorang perempuan, yang benar-benar pasrah dan redha, mengharapkan semata-mata pertolongan Allah untuk mengembalikan kehormatannya.

dan saat masa itu tiba, datang Rasulullah S.A.W mengkhabarkan; "wahai Aisyah, gembiralah, sesungguhnya Allah S.W.T telah pun membebaskanmu."

saat itulah juga, ibunya menyambut, "bangunlah kepada Rasulullah.." 

lalu, apakah jawapan perempuan suci nan teguh ini? tersurat indah, mengungkapkan cinta yang terutama melebihi yang terutama!

"والله لا أقوم إليه فإني لا أحمد إلا الله عز وجل" 
"wallahhi, aku tidak akan bangun kepadanya dan aku tidak akan memuji kecuali kepada Allah!"
Rasulullah pun membenarkannya.

--

sambung ceramah dari siaran 197.5 ini semalam, kata Ustazah Norhafizah Musa, inilah gambaran seorang perempuan yang diterangkan hatinya. perempuan yang meletakkan dan memperlihatkan cinta Allah melebihi segala sesuatu yang dicintainya.

Allah, jadikan kami perempuan yang selalu diterangkan hatinya. perempuan yang sering terdahulu mengatakan;
"syukur (terima kasih) kami, hanyalah untuk Allah. selamanya dan pertamanya, hanya untuk Allah."

ameen. 


Tuesday, April 1, 2014

"open to me, so that I may open. provide me with your inspiration. so that I may see mine." - Rumi

bismillah

tertarik saya pada salah satu isi yang dibentangkan Ustaz Hasrizal dalam Seminar Al-Kahfi yang lepas. tentang "sistem nilai" (value system) antara ibu dan anak.

kata Ustaz, sistem nilai ini perlu selalu diselaraskan, agar kecil dan besar, atau kanak-kanak dan dewasanya seorang anak, sistem nilai anak dan ibu masih sama. 

contohnya, bab pemilihan bakal suami. andai tidak diselaraskan "sistem nilai" ini secara berterusan, berkemungkinan, sudut pandang dan corak fikir anak kepada karakteristik bakal suami adalah berbeza. 

pada si ibu, mungkin karakteristik utama yang dipandang adalah deen (agama) dan akhlak. mungkin pada si anak pula, ciri utama yang dinilai adalah kerjaya, status atau rupa. 

akhirnya, berlakulah pertembungan dua "sistem nilai" dan "pandangan hidup" yang tidak diselarikan sejak dini.

atau contoh lain; "sistem nilai" dua individu, yang pertama mengagungkan ulama', atau kedua mengagungkan artis.

selebihnya, memetik sebuah artikel, kata Ustaz;
"tindak tanduk manusia itu ada mekanismanya. ada perisian dalam jasad manusia yang menyebabkan dia bertindak tanduk dengan tindak tanduk tertentu.

apa yang dia rasa, apa yang dia pilih, apa yang diutamakan, apa yang tidak dipedulikan, apa yang penting, apa yang tidak signifikan, apa yang utama, apa yang wajar menerima pengorbanan dan apa yang tidak kisah jika ia terkorban sekali pun, semuanya itu tidak random."

--

itu contoh hubungan antara ibu dan anak. 

melihatkan skop yang lebih luas, bentuk sosial jenis apa sekalipun, "sistem nilai" yang "sama", akan selalu mendiamkan benih-benih sengketa, perbalahan, mahupun ketidakpercayaan. tidak ada sangka buruk, tidak ada syak wasangka, tidak ada tuduh-menuduh, tidak ada fikiran negatif, tidak ada dusta, tidak ada ragu-ragu dan sebagainya. cuma ada percaya dan tenang. meskipun tidak banyak berbicara, atau berkata banyak, adakalanya masing-masing akan sendirinya saling memahami setiap tindak-tanduk masing-masing.

mungkin inilah yang dimaksudkan yasmin mogahed;

"some hearts hear each other — even in silence." - yasmin mogahed

dan tiada yang lebih baik, melainkan "sistem nilai" ini adalah mengikut neraca dan nilaian Allah. apabila yang diturutkan adalah kehendak Allah, dengan izin-Nya, meski berbeza di awalnya, penghujungnya pasti tetap sama;

keberkataan dan keredhaan Allah.

saya selalu percaya, kedekatan dengan Allah (baiki qiyam, baiki quran, baiki nawafil, baiki hablun minannaas, baiki pengurusan, baiki hati, baiki diri, baiki hidup, etc etc), akan selalu menghantarkan basirah (pandangan mata hati) bahawa pahala sering menenangkan, dan dosa sering menggelisahkan.

"..sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, nescaya diberi petunjuk oleh Tuhan kerana keimanannya.." (Yunus: 9)

dan sebagaimana Rasulullah S.A.W sendiri, meskipun ayat-ayat al-Quran diturunkan kepadanya, Baginda masih meminta Ibn Mas'ud membacakannya. lumrah, adakalanya manusia lebih terkesan apabila mendengarkannya daripada orang lain, meskipun dia sedia tahu tentang sesuatu perkara.

manusia (lebih-lebih lagi, ehems saya!) tidak sentiasa betul, tidak sentiasa berjaga-jaga, tidak sentiasa baik. saya sangat berharap agar saya juga ditegur dan dibetulkan, sesulit dan sesukar apapun, agar "sistem nilai" yang ada dalam diri ini, kesemuanya adalah apa yang Allah cinta!

"open to me, so that I may open. provide me with your inspiration. so that I may see mine." - Rumi   

dan apabila makin dekat dengan Allah, saya yakin sistem nilai kita akan sentiasa sama.

"it's not about changing. it's about growing, -together" - ellen schreiber, love bites

Allah, mudahkanlah.
ameen.