Pages

Tuesday, February 3, 2015

hidupilah hidup dan terbanglah!

bismillah

izinkan saya bercerita apa-apa saja, sebelum ia mati lagi. untuk draf yang sekian lama tertangguh sejak dua hari lepas.

tulis, padam, tulis, ke rumah tok, tulis, umi panggil, tulis, adik call, tulis, orang datang rumah, tulis, dan nah entri yang berhari-hari tertangguh;
 
(i)

"akak tak risau kalau orang tak suka akak?" saya tengah kupas bawang waktu umi tanyakan hal ini. saya diam, kemudian membalasnya, "tak suka yang macam mana?" bla, bla, bla umi jawab, dan saya diam lagi. 

"insyaAllah, dak!" jawab saya lagi dengan keyakinan yang tinggi, walaupun hal-hal 'insekuriti' sebegini, selalu saja orang-orang semacam saya terbiasa alami. malah, selalu pun. namun saya selalu percaya dengan satu hal; hanya orang yang yakin sahaja akan selalu mampu meyakinkan. cuma satu, hanya apabila kita yakin dengan Allah, kita akan mampu yakin dengan diri sendiri, dan keyakinan itu tidak akan tersampai kalau hubungan dengan Allah retak dan jauh. noktah.

saya suka waktu-waktu ini, waktu senggang yang terisi cuma antara saya dan umi. ada saja pertanyaannya dan perbualan antara kami yang akan buat saya termenung dan berfikir panjang, membuatkan saya mempersoal prinsip, cara, malah sikap saya sendiri. saya suka bagaimana ia adakalanya menguji ketegaran dan keteguhan saya sendiri dalam sesuatu hal, bahkan adakalanya mendidik saya pun, dengan tanpa sedar. walaupun ahhhh, jiwa saya selalu saja goyah.

umi selalu dengan kejujurannya, saya suka itu. baik sikap mahupun kata-kata, dia mengujarkan ketidaktahuannya, kegelisahannya bahkan kemahirannya dalam apa-apa hal yang dia yakini kebenarannya dengan lantang. walaupun keyakinan itu berkaitan dengan hal yang saya sangka kecil. semisal suatu hari, dia pernah meminta saya menterjemahkan satu persatu maksud satu doa selepas solat untuknya, meski doa itu cuma diambilnya dari salah satu buku teks jqaf. 

entahkan mungkin, doa saya yang selama ini bersambut, adalah bersebabkan dari tangan umi yang menadah dengan sesungguhnya, bukan dari tangan saya.

ahhh, home where the heart is.

terima kasih umi, untuk pemahaman yang sesungguhnya. Allah, sediakan untuk umi syurga untuk kesabaran memelihara anak yang serumit ini, hah!

(ii)


 
seawal pagi ini, seperti tabiat kebiasaannya, umi sudah terpacak di luar, menyapu dan membasuh lantai. pagi-pagi yang saya cukup rindu! pagi-pagi yang dulu, menggembur tanah dan menanam pokok bersama. pagi-pagi yang dulu, mencuci tingkap luar rumah. pagi-pagi yang dulu, mengubah kedudukan pasu-pasu umi. pagi-pagi yang dulu bermain air di luar rumah.


 

pagi ini macam terimbas semuanya hal yang indah, perasaan dan semangat yang dulu. senikmat melalui pagi dengan melayan rancangan 'assalamualaikum' dari siaran tivi al-hjrah dengan secawan kopi. saya suka bagaimana cerita dan berita yang tertayang akan cukup menyegarkan hari saya, membuatkan saya selalu sahaja terinspirasi. saya sangat suka mendengar dan melihat passion orang lain, dalam hal-hal apapun; mengacara, membaca, menulis, melukis, berlari, bertukang, bergambar. ahhh, apa-apa saja!




dua hari lepas, saat menerima wasep dari fatin yang tiba-tiba, (entah) masanya macam tepat dengan kondisi saya sekarang. saya terlalu rindukan saya yang dulu, masa saya yang dulu, perasaan saya yang dulu; sewaktu saya mampu menulis sebebasnya. saya hari ini macam sumire dalam sputnik sweetheart, sewaktu dia mengatakan tentang ini;

"it's just that when i try to write, i can't. i sit down at my desk and nothing comes - no ideas, no words, no scenes. zero. not too long ago i had a million things to write about. what in the world's happening to me?"  
- sumire, sputnik sweetheart, pg. 68

jawab k, kawan kepada sumire

"i think right now it's like you're positioning yourself in a new fictional framework. you're preoccupied with that, so there's no need to put your feelings into writing. besides, you're too busy." 

mungkinlah. meski tidaklah sesibuk mana, namun masa belajar dan masa kini ternyata jauh bezanya. saya tidak boleh memilih masa yang saya suka untuk menulis, tetapi hari ini saya harus 'memaksa' diri untuk menulis, bila-bila masa sahaja dengan tanpa perasaan. kini, saya terikat dengan waktu kerja. saya tidak boleh bersantai-santai seperti dulu lagi, menikmati masa-masa ketika saya memang 'berperasaan' untuk menulis. setiap kali adanya 'perasaan' untuk menulis, terpaksa pula saya matikan untuk mendahulukan kerja-kerja lain yang lebih prioriti. sedangkan, perasaan tidak boleh on atau off macam suis. kita tidak mungkin boleh memetiknya sesuka hati. akibatnya, saya saban kali hilang 'masa' dan 'perasaan' itu. saya hilang 'terapi' dan 'bebas' yang itu.

(iii)

entahkan sama ada saya sahaja yang masih terperangkap dengan masa lalu, sukar untuk menjadi orang yang lebih fleksibel, ataupun sebenarnya pemilih ataupun takut, (ah entahlah), membuatkan saya langsung jadi begitu 'keras'. kerja-kerja editor juga (tidak dinafikan), menumbuhkan satu sifat yang saya sendiri susah untuk gambarkan. ia adakalanya buat saya jadi kaku dalam menulis, dan adakalanya tanpa sedar menyekat saya dari dalam, "jangan, kau tak boleh tulis tentang ini. jangan, bukan macam ni. jangan, tak elok!", dan macam-macam lagi yang membuatkan saya terus 'mati', dan 'hilang'.

ya, perasaan dan emosi saya hilang. 'kejujuran' saya juga hilang, hmm. apabila kurang menulis, maka automatiknya saya jadi kurang memerhati dan berfikir. bahkan, kurang juga membaca. atau sebenarnya, tak ada pun yang menyekat, dan saya yang menyekat diri saya sendiri untuk menjadi ini dan itu? ah, entahlah.

ini baru peralihan dari belajar ke kerja, belum lagi dari kerja ke kahwin dan itu dan ini dan sebagainya. adakah kita akan makin hilang dan tenggelam? perempuan, khasnya. dia seolah-olah menjadi dirinya yang baru, tidak lagi berbuat apa yang dia suka? tidak lagi bersama kawan-kawan yang dia suka? seingat saya, saya pernah terbaca salah satu dari artikel ustaz hasrizal yang menuliskan tentang ini dalam salah satu trilogi aku terima nikahnya. perempuan akan jarang lagi bersama kawan-kawan rapatnya yang dulu, sesudah berkahwin, dan bersebabkan itu sesekali beliau akan 'mengarahkan' atau dengan kata lain, mengizinkan dr. muna untuk keluar bersama kawan-kawannya, mengisi masanya sebagaimana dia yang dulu. (maaf, saya akan cari dan baca semula tentang ini, dan mungkin juga saya tersalah faham, huh)

saya rasa, ia antara terapi yang baik untuk seorang perempuan dan inilah akan membuatkan dia lebih gembira dan bahagia bahkan akan berkhidmat dengan lebih baik. oh, bukankah? atau saya sahaja yang punya persepsi begini, sebab saya selalu merasakan orang yang ada 'passion' (lebih-lebih lagi perempuan, err para isteri khususnya) dalam hal-hal tertentu (selain urusan-urusan rumahtangga) akan ternampak lebih charming dan menawan? fuhh! membaca, berkebun, renang, hiking,  misalnya? hmm ataupun saya saja yang degil dan selfish? hahahaha! rebellious but sweet, bak kata 'budak-budak' psikologi? kah! ataupun wanita yang sudah berumahtangga, sememangnya passion dia yang terutama adalah suami dan anak-anak? oh, mungkinlah saya yang belum punya komitmen sejauh itu saat ini, akan selalu saja tersalah menduga, lebih-lebih lagi tentang masa dan pengurusan, hmm?

untuk tahun ini saja, mashaAllah, penuh facebook dengan deretan event walimah. oh hanya Allah sahaja yang tahu, betapa happynya saya sebagai seorang sahabat!

(iv)

hari ini, perjalanan dari butterworth ke kl saya ulang baca buku favorit; one hundred names, cecelia ahern. saya suka sewaktu constance menasihatkan kitty tentang ini;

"sure, we cover politics but we cover the people behind the politics. we want them for their emotional journeys, not just so we can hear their policies but so we can hear the reason for the policies. what happened to make them believe this in this, what happened to make them feel this way? yes, we sometimes talk about diets, but not organic this and wholewheat that, but of why and who. we are all about people, about feeling, about emotions."

"nobody can pretend to know what people want to read, or hear, or see. people rarely know it themselves; they only know it after the fact. that is what creating something original is all about. finding the new, not rehashing the old and feeding a market."

one hundred names, pg. 11

saya rasa saya macam kitty logan yang hilang diri dia sendiri, hingga dia tidak lagi menjadi diri dia sendiri. ahhhhhhh, macam tak terselesai isu ini sejak dari mula saya bekerja dulu. mungkinlah saya stuck dalam moment terlalu lama. ataupun betul kata kawan baik saya, kita tak hilang, cuma sudah masanya untuk berpindah ke jiwa yang baru dalam situasi yang sekarang? sudah sampai masanya untuk beluncas jadi rama-rama, sebab kepompong tidak sesuai untuk keadaan dia lagi. cuma isunya, saya cukup berani untuk terbang atau tidak?

tak ada yang kekal dalam dunia ini Umairah, sebab hanya Allah dan Syurga saja yang kekal. redah saja, hidupilah hidup dan terbanglah, oh! macam Syirah dengan bebelannya pada saya semalam, "dalam hidup ni, mana ada yang senang kak oiiiii. nak amik lesen kereta pun susah!" (refer pada diri dia sendiri, yang tengah belajar memandu sekarang, ihiks)

sekianlah, weekend saya di rumah yang sunyi tanpa adik (nun di sarawak sana), ammar (nun di sheffield sana) dan iman di (kubang pasu sana).

selamatlah kita menjadi rama-rama yang cantik, biidznillah.
 

No comments: