Pages

Friday, June 6, 2014

eskapisme nyaman dan sebuah introspeksi;

bismillah

berulang kali saya menyebutkan;

"antara sebab buku selalu menjadi eskapisme paling indah ialah, ia selalu membenarkan introspeksi diri secara senyap. meloloskan kita ke dalam jiwa penulis, menganalisa dirinya, dan membenarkan dia pula untuk 'mencela' kita dengan cara paling halus dan sembunyi, teratur dan sopan!"

inilah yang saya dapatkan dari buku Cerita Cinta Ahmad Ammar

kumpulan karya ini meskipun keseluruhannya bercerita tentang kebaikan-kebaikan dalam diri Ahmad Ammar, namun jujurnya saya lebih terkesan dengan peribadi ibunya. itulah 'take-home-message' utama yang masuk ke dalam jiwa saya dengan sesungguhnya!


mengingatkan kembali novel 'Setulus Setia Seindah Nama' yang pernah saya baca dulu, penulisnya ada mengungkapkan semula baris puisi karya agung Rabindranath Tagore. tulisnya;

"kelincahan, keriangan tenaga, dan kelasakan seoang anak kecil, semuanya dia peroleh daripada ibunya sejak ibunya masih dara lagi."

subhanallah! maka tidak dapat tidak, hakikatnya Ahmad Ammar adalah 'produk' yang mewarisi sifat-sifat yang segenap telah tersibghah menjadi peribadi ibunya.

sabar, tekun, tabah, cekap, berdikari, berwawasan. paling penting, ibunya tahu apa yang paling dia mahukan (prioriti hidup), dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan misi hidupnya. maka, apa-apa rintangan ataupun halangan sekalipun, dia tidak akan cepat berputus asa, malah lebih yakin untuk melaluinya. pilihan atau keputusan yang dibuat dalam hidup pun, bukan sembarangan atau sekadarnya! setiap satunya ada sebab, halatuju, dan matlamat. 

saya tertanya-tanya, "bagaimana dia begitu berani membuat keputusan? bagaimana dia boleh memilih jalan yang ini? bagaimana dia boleh bersikap seperti ini atau itu untuk situasi yang sebegini dan sebegitu? bagaimana mampu dia berkata-kata dan mendidik sebegini?", dan sebagainya.

jelasnya saya begitu yakin, sifat-sifat ini hakikatnya tidak terbentuk dalam masa sehari. proses pembentukan akhlak, sikap, dan tabiat diri, mustahil dapat terjadi dalam sekelip mata. ia perlu latihan, pembelajaran, dan pastinya memakan masa yang panjang dan lama. akhlak adalah sesuatu yang semulajadi, bukan dibuat-buat.

itulah yang cukup mengkagumkan saya, dan membuatkan saya kerapkali bertanya semula pada diri sendiri;

"dengan sifat-sifat aku yang sekarang ini, kelemahan dan kekurangan yang ada, mampukah aku untuk seperti itu? kuatkah aku untuk membina diri? yakinkah aku untuk belajar semula?"

untuk setiap satunya;
Allah, mudahkanlah.

--

"one of the best things you can do for your children is to continue to grow – spiritually, mentally and emotionally. if you're not growing you're really regressing. growing in your iman, stretching your mind and finding out what feeds your soul will make for a happier and healthier you. making time for your relationship with Allah should be the first thing in your life. out of that relationship flows your ability to love and care for your family and relate well to the world around you."

- art of mothering

2 comments:

Ainum Lathifah said...

saya baca buku tuuuuu.. dulu.. masa form 2 :D

Umairah. said...

itupun buku feberet akak. rasa macam dah lebih tiga kali akak khatam. heh :p akak beli after spm, tahun 2007 :D