bismillah
"aku tak tau kalau kau ada dalam diam aku, atau dalam lantang aku
aku tak tau kau ada dalam gelap aku, atau dalam cerah aku.
aku tak tau kau di mana. tapi cinta Ali RA mengajarkan,
kau mungkin ada di antara dua;
menyelit dalam sembunyi, mencelah dalam terang.
moga Ikhlas, kau ada"
--
pernah dalam satu ta'alim, kata muwajjih (orang yang menyampaikan); "interaksi para sahabat dengan Allah S.W.T sangat dekat, unik dan istimewa."
malah, keikhlasan para sahabat dalam mengejar cinta Allah, membuatkan kata-kata dan perbuatan mereka sebahagiannya termaktub menjadi ‘sejarah’ dan ‘ibrah dalam al-Quran yang kita baca saban hari.
antaranya, suara Khaulah binti Tsa’labah yang pengaduannya didengarkan oleh Allah S.W.T:
"sesungguhnya Allah S.W.T mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (al-Mujadilah: 1)
dan juga, ayat lain yang (menurut pandangan mufassirin), asbab nuzul (sebab penurunannya) adalah untuk ‘menjawab’ kepada ‘perbuatan infaq’ Saidina ‘Ali;
"orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (al-Baqarah: 274)
4 dinar yang dipunyainya dibahagikan kepada empat bahagian; 1 dinar di siang hari, 1 dinar di waktu malamnya, 1 dinar di waktu sembunyi dan 1 dinar lagi di waktu terang-terangan.
bila ditanya oleh Rasulullah S.A.W, jawabnya, "aku cuma mengharapkan balasan Allah, di hari akhirat kelak."
subhanallah, bukankah ini antara interaksi rabbani; 'langit' dan 'bumi', Tuhan dan hamba yang sangat unik dan istimewa?
jujur, telus, ikhlas, dan dalam.
--
kita tak pernah tahu, dalam ruang dimensi, atau bahagian sudut mana yang Allah pandang dari usaha dan amal; mana yang ikhlas, mana yang tercicir, mana yang sikit, mana yang banyak untuk diberikan ganjaran di akhirat kelak.
moga termampu untuk kita menyikapi dan mencontohi perjalanan sahabat mencintai Rabbnya sekecil dan semudah apapun.
Allah mencintaimu, dan selamat mencintai-Nya!
No comments:
Post a Comment