sesi pujuk-memujuk (-diri sendiri).

ya. aku selekeh, kelam kabut, emosional, ego, degil, sensitif, tak stabil, dan lain-lain yang belum diperkenal atau belum ditemukan dia - dia, tentunya

tapi, wahai yang paling dekat dengan aku; yakni diri aku sendiri. dalam selekeh, kelam kabut, emosional, ego, degil, sensitif, tak stabil, dan lain - lain itu tadi, masih terwujud sisi - sisi optimis, menyembunyi

dan optimis itu berkehendak besar untuk kau terus mujahadah menghapus selekeh, kelam kabut, emosional, ego, degil, sensitif, tak stabil, dan lain - lain itu tadi. mungkin yang ternampak, adalah kau redha dengan kekurangan dan keaibanmu. tapi, Dia yang satu lagi, maklum sekali kau sedang membenci keaibanmu, menguras daya, melawan jahat - jahat, dan sedang cuba mengubahnya sedikit, sedikit, sedikit, dan sedikit

oh Tuhan, mungkinkah aku - dia diciptakan Kau berbeza; lebih dan kurang masing-masing, supaya aku - dia tahu; bersatunya aku - dia, tertemulah 'kesempurnaan' yang aku - dia cari-cari tak terjumpa? padahal, sungguh senang formulanya; hargai kelebihan, redha kekurangan. cari jalan, berubahlah seiringan! (mungkin yang susahnya, sebab kita sendiri yang tak mahu seperti itu, dan belum terjumpa sepasang yang seperti itu, atau telah terjumpa tapi tak dihargai, hmm)

optimislah kawan, optimislah!

okay, tamatlah sudah sesi pujuk diri

(saya tulis ini, dua hari lepas. tapi bila baca balik, rasa macam baca "guruh dalam diri", berdentum - dentam, huhu. tapi mana tahu, ada yang lebih berdentum-dentam, dan kita boleh 'raikan' bersama?) 

heaven! (: