Pages

Friday, January 17, 2014

"once you learn how to die, you learn how to live" - morrie

bismillah

mungkinlah terlalu teori untuk saya kongsikan di sini, sebab dari sudut praktikalnya, saya sendiri tidak pernah melaluinya. tetapi, saya tertarik dengan satu isi dalam banyak-banyak hasil perkongsian semalam. 

tentang, bagaimana baitul muslim begitu terkait dengan tujuan hidup. sebab persoalan ini yang saban kali jadi isu dalam kepala saya, hampir setiap hari.

- apa yang sedang aku buat?  
- ke mana hala tujunya?  
- setiap satunya untuk apa? 
- soleh dan bergunakah? atau cuma soleh, tapi tak berguna? 
- hidup untuk diri sendiri atau ummah keseluruhan?

jujurnya, terasa berkali-kali saya 'lari' dari trek sebenar, hinggalah ke hari ini pun. tertipu, tergoda, dengan segalanya yang tidak berkaitan sedikitpun dengan pengakhiran.

dan apabila soalan-soalan tadi sampai di penghujungnya, tiada jawapan lain yang paling 'suit' melainkan 'menang', 'syahid', 'Syurga', dan 'redha' Allah. sebab penghujungnya, manusia sememangnya tidak akan ke mana-mana selain akhirat, tiada yang lain. 

jadi, kata Ukht yang bercerita semalam;
"sewaktu dalam proses ta'aruf dengan sesiapa saja, pastikan diri kita beritahu dia, siapa kita? tujuan hidup kita? kesibukan kita? pendirian kita? komitmen kita? kalau dia 'tak mahu', tak mengapa. good bye!"

bila terkenang-kenang, rasanya semakin faham;

(i) ..sebab Lady Noe tuliskan ini;
"kadang-kadang untuk pandangan pertama, kita menetapkan kriteria yang tak relevan untuk calon pasangan hidup kita" - desaturasi merah jambu, hlmn. 28

(iii) ..sebab Bang Tere maksudkan ini;
"banyak orang yang berpikir sebaliknya, sibuk pacaran, sibuk cari-cari perhatian, sibuk jatuh hati, sibuk ‘mencari jodoh’– di usia dini sekali. itu benar, kita boleh jadi segera mendapatkan yang diinginkan tersebut, tapi hanya sebatas itulah definisi jodoh terbaik yang kita dapatkan. 
berbeda jika dengan sibuk memperbaiki diri. terus sekolah dengan baik misalnya, belajar apa saja. termasuk belajar ilmu agama, semakin bermanfaat bagi sekitar, mencemerlangkan akhlak, maka jalinan silaturahmi akan semakin luas, membuat kesempatan bertemu dengan jodoh terbaik lebih lebar. 
dengan terus memperbaiki diri, kita bisa mengenal banyak orang, paham banyak karakter, memiliki prinsip-prinsip yang baik, dan itu lagi-lagi membuka lebih lebar kesempatan bertemu dengan jodoh terbaik." - darwis tere liye
 
(ii) ..dan sebab Morrie katakan ini;
"they don't know what they want in a partner. they don't know who they are themselves - so how can they know who they're marrying?" - tuesdays with morrie, pg. 148
--

 "Allah, pimpinlah kami untuk mengimpikan, mengangan-angankan, mengharapkan, mencita-citakan cuma Syurga-Mu, agar niat dan amal kami selalu yang paling ter-ikhlas, dan ter-arah"

"selalulah niatkan kebaikan; sungguh kau tak henti berkebaikan selama berniat baik" - Imam Ahmad

allahhumma ameen.

No comments: