Pages

Friday, January 10, 2014

di sebalik kata-kata yang tertinggal (iv);

bismillah

dia membuatkan aku ada. dia membuatkan aku mampu dengan sangat panjang, bercerita atau dengan sangat lama, berdiam. namun, anehnya tidak pernah sekali terwujud kekok atau resah. 

dia membawa aku ke dunianya; jauh, panjang, dalam dan lama. mengeluarkan aku dari aku, namun dengan magisnya, di akhirnya dia juga memasukkan aku semula ke dalam aku. malah, sama sekali tidak pernah aku merasa terpaksa, terbeban atau terkongkong.
 
dia tak perlu banyak bicara, sebab perkataan-perkataannya sudah jelas dan terang, satu-satu. sebab kata-katanya adalah suaranya. pendek, tapi dalam. ringkas, tapi mafhum. sikit, tapi maklum. dia tak membuat aku bertanya banyak, kerana diamnya saja sudah cukup untuk aku mengerti kesemuanya!

paling penting, dia tak membuat aku bertanya tentangnya, tetapi lebih mempersoal tentang aku. dia tak pernah memberitahu, tetapi lebih menunjukkan. malah, adakalanya dia menjumpakan aku dengan 'sesuatu' yang telah aku ada, tetapi tidak pernah tertemukan.

dia seperti kata Emily Bronte dalam Wuthering Height;

"he's more myself than I am. whatever our souls are made of, his and mine are the same"

atau kata Anne Lamott dalam Bird by Bird;

"ever since I was a little kid, I've thought that there was something noble and mysterious about writing, about the people who could do it well, who could create a world as if they were little gods or sorcerers. all my life I've felt that there was something magical about people who could get into other people's mind and skin, who could take people like me out of ourselves and then take us back to ourselves. and you know what? i still do."

kalau dia saja telah memampukan, bagaimana agaknya Dia yang cuma meletakkan iqra' (al-'Alaq: 1) dalam kitab-Nya?

sama ada mungkin aku saja yang tak pernah mau,
- BACA dan FAHAM.


No comments: