cerita mimpi-mimpi besar untuk jiwa 'rapuh', tapi 'tangguh';

satu hari dari hari-hari yang indah

bismillah

(i) 

"kapasitas pertama yang harus kita miliki adalah naratif intelijen. makanya, para pemimpin itu kalau mahu punya naratif intelijen; dia harus seorang penulis, dan dia harus seorang orator. mutlak, tidak boleh tidak. jadi, salah satu training penting buat antum di sini adalah public speaking dan menulis. itu maharat 'aqliyyah (kemahiran akal)" 

— anis matta 

 (ii)

"the fastest way to fail: wait to be good enough or popular enough or just plain ENOUGH; before you start." — jeff goins

maka, dengan serendah-rendah hati, ini karya sulung (ehems, nantikan) — cacat, rabak, tidak sempurna, namun bukankah seorang bayi sentiasa bermula dengan langkah setapak, sebelum bertatih, berjalan dan berlari?

dan, kami memilih untuk mula menapak bersama-sama! (amal jama'ie :D)

 (iii)

 "it takes a lot of courage to show your dreams to someone else."  ― erma bombeck

dan ini, antara mimpi-mimpi besar kami; seorang Hamzah Abdul Muthalib, atau seorang Zaid bin Tsabit.

Allah, permudahkanlah.

_____
 *tangguh