#diamnya kau
kau ada sisi dalam, diam
yang sedang lantang berbicara
--
#lukis conteng
sibukkan dengan contengan aib pada diri sendiri
sebelum melukis aib di muka orang
--
#puasa kita;
"menunggu untuk makan"
hmm?
--
#akar
benamkan dalam dirimu satu prinsip yang tak tergugah oleh apapun, dan kau berjalan terus; mengakar dan hidup dengan prinsipmu; akar yang dicambah teguh, dan benih yang tumbuh dari baja-baja al-quran dan as-sunnah, alangkah kalau kau kuat dan setegar itu;
--umairah!
--
#nah!
kawan, percayalah
kita akan terkalahkan oleh cinta
bila terburu-buru berkehendak hasil,
malas mujahadah, ingin yang lekas,
cepat, dan mahu yang mudah-mudah
maka, barangkali dengan jalan mudah yang tertempa,
kita disuguhkan, dilempar, dibaling dengan cinta yang murah
nah, terserah!
--
#hujan
--
#hujan
kita mungkin sedang menyaksikan riuh pesta hujan bersama
tapi, apakah kau aku berteduh di rimbun syukur yang sama?
--
#pesan buat anak
lelapkan matamu ketika ibumu redha
#pesan buat anak
lelapkan matamu ketika ibumu redha
bimbang, jagamu tak tersempat
langsung tak memungkinkan Dia
untuk redha!
--
#sudahlah senipis angin
kadang-kadang
kadang-kadang
kata-kata itu terbang
sudahlah senipis angin
lalu sekejap, dia pergi
malah, tak mahu tambat
ke hati sendiri
--
#rahim
bila terasa perlu, hati 'kan kembali merangkak perlahan mencari tempat tumbuhnya; Rahim (kasih) ibu! beban-beban terteduh, bahkan rasa-rasa terlindung
bila terasa perlu, hati 'kan kembali merangkak perlahan mencari tempat tumbuhnya; Rahim (kasih) ibu! beban-beban terteduh, bahkan rasa-rasa terlindung
--
#definisi lelaki gagah
pada saat kau rendahkan egomu
pada saat kau rendahkan egomu
kau telah sama mencuri hatiku
..itu dia lelaki gagah!
--
#abang polis, Dhuha, dan himpunan kuning
wajah basah, waktu dhuha
wajah basah, waktu dhuha
dalam segak
seragam biru,
-dia.
--
#kuning
bila tar penuh
ludah-ludah masin
--
#benci
kadang - kadang, Allah temukan kita,
kawan persis kita, supaya kita sedar;
yang kita benci, kutuk, maki
rupanya diri kita sendiri.
sesekali, hitung aib diri.
--
#bunga-bunga yang loya
teruntuk seorang pemuisi;
teruntuk seorang pemuisi;
tidakkah sesekali kau meloya
menghidu aroma bunga
saban hari dari kembang
kelopak puisimu?
mungkin loya aku
kerana aku belum
seorang pemuisi
hah
--
#mimpi
lantunkan mimpi aku
atau kenyalkan aku
supaya hakikat tak meregang
dan aku tak menghilang
--
#kau
bila kau tanya;
"siapa kau dalam
puisi 'kau', yang aku
bacakan tadi"
aku cuma jawab;
"kau dalam puisi 'kau'
yang kau bacakan
tadi, adalah -kau"
dan kau
pun, senyum
bacakan 'kau'
lagi sekali
masih membaca?
kaulah, kau!
--
#kita (ii)
di permusafiran dahaga,
tekak kering itu, aku,
dan yang basah itu, kau.
--
#kosong
tanggalkan songkok, kopiah
luruhkan tudung labuh, stokin
diamkan mulut yang berapi-api
sebenarnya kita sama saja,
jika cuma berkata tanpa amal-
--
#hujan lagi
pagi;
ampaian penuh
petang;
ampaian kosong
gombak hujan!
--
#dan oh, yang terkini;
"i pun lap u lah, najwa!"
4 comments:
Assalamualaikum kak umairah shafei ;)
subhanallah!
persis membaca buku lejen atau fixie :D
alyaa;
wa'alaikummussalam adik nur alyaa ali. ;)
amboi, lejen tu.
alyaa, tak baik tipu. o_O
btul tu kak alyaa..hihi
ainum;
haih, konspirasi mega ke nih? ._.
doakan akak, dapat belajar jadi penulis yg lebih baik, dan ada nilainya di sisi Allah. hmm.
jazakillah :)
Post a Comment