Seimbang.

ada dua jenis keseimbangan yang masih aku tertanya - tanyakan, jauh ke dalam jiwa. 

pertama- 

sejauh mana keseimbangan kata dalam amal? 

kedua- 

sejauh mana keseimbangan antara kenyataan dan impian? 

-- 

kerana yang pertama; sejauh, sebesar dan sedalam apapun ilmu, kalau tak terwarna pada perbuatan, hilanglah seri, tak membawa makna walau setitik. hakikatnya, tujuan ilmu membentukkan diri lebih baik dari hari ke hari (makin taqwa dia pada Allah, makin indah akhlaknya, makin baik dengan manusia, makin rendah hatinya, makin kurang maksiatnya, makin tambah khusyuknya), bukanlah melompatkan manusia ke sijil, pangkat, atau populariti yang lebih atas dan ke atas- 

"sesungguhnya menuntut ilmu itu adalah bertujuan untuk taqwa kepada Allah. maka untuk itulah, ilmu mempunyai kelebihan. jika tidak terhasil, maka ilmu itu adalah sama sahaja dengan perkara yang lain." 

-imam sufyan ats-tsauri

kerana yang kedua; sejauh, sebesar dan sedalam apapun impian, yang paling diperhitungkan adalah amal – amal yang telah diperbuat. aku boleh jadi manusia tunggul yang dipergunakan syaitan, buat dia gula – gulakan dengan manis dan hangatnya impian, serta angan – angan yang selalu di perpanjangkan-

"..dan aku benar - benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan - angan kosong kepada mereka.." 

- an-nisa' : 119

(hmm)
"aku perlu banyak pembaikan"

____

"O' Allah, through this knowledge, make me a better person, make me a better human being, make me a better son, a better daughter, make me a better eventually husband and wife, make me a better father and mother, make me a better human being, a better community member.." 

-men of understanding, sh. abd nasir jangda