Pages

Tuesday, December 6, 2011

ketidaksabaran pen biru di bus stop.



di antara halaman paling belakang, pada buku garis halus yang nipis dan murah itu, pen biru itu berkata-kata:

hey, keterpaksaan jangan diremehkan. kerana bila sekali Allah datangkan kemanisan, bukankah nikmat itu, rasanya berganda-ganda? (smiley bulat)

percayakah, kawan? kata-kata kita akan 'memerli' kita bila sampai masanya? atau dengan kata yang lebih sweet, kata-kata kita akan 'menagih' janji amal dari kita? atau kata yang lebih manja, kata-kata kita selalu mahu 'mendekati' hati dan jiwa kita, dan bukan di mulut saja?

hmm.

lebih nostalgiknya, dia berkata-kata di bus stop; dua bulan yang lalu.
adakalanya, pen biru sungguh tak sabar-sabar! 

sebab 'pesan' dia, "rasa yang asli, kalau disimpan-simpan, nantinya basi".
"tulislah kak, tulislah!" jerit dia lagi.


dan rasanya, keyboard ini pun sudah tak sabar macam dia.
=.='


_____
kredit pic:  catch the bus

2 comments:

Jamilah Mohd Norddin said...

Biarkan pen biru dan keyboard rancak berbicara..

Hm..

percayakah, kawan? kata-kata kita akan 'memerli' kita bila sampai masanya? atau dengan kata yang lebih sweet, kata-kata kita akan 'menagih' janji amal dari kita? atau kata yang lebih manja, kata-kata kita selalu mahu 'mendekati' hati dan jiwa kita, dan bukan di mulut saja?

Yang ini.. angguk kepala. setuju.

Umairah. said...

:')