Pages

Saturday, December 21, 2013

dialog-dialog kotaraya;

bismillah

(i) "take wrong turns. talk to strangers. open unmarked doors. and if you see a group of people in a field, go find out what they are doing. do things without always knowing how they'll turn out." - randall munroe

saya selalu merasakan, orang yang melukis, dia sebenarnya sedang melukiskan jiwanya. persis orang yang menulis, hakikatnya dia sedang menuliskan hatinya. 

  
macam kata Pablo Picasso, "painting it's a blind man profession. painter is painting not what he sees but what he feels". dan hari ini, yang berkaos putih, di sebelah kiri membuat saya teringatkan Keenan, hero dalam novel Perahu Kertas.

entah, mungkin sebab dari belakang dengan tanpa wajah, dia tampak sangat diam, halus, senyap, sepi, sembunyi, tidak riuh, tidak kalut, rahsia, dan sangat tenang, tapi tetap, masih, -ada!
 
"umy sukalah yang putih tu. cara dia lukis, tenang!"
"erm, macam umy!"

hmm, mungkinlah. 

'tenang' dalam kamus sendiri, dan hanya kita-kita saja yang mengetahui.  

--

(ii) "..there are so many adventures that you miss because you're waiting to think of a plan.." - randall munroe

macam setuju!

sepertinya hal-hal yang indah, selalu terjadi secara rambang dan rawak (khusus pada saya), tidak terancang, tetapi cukup setiap kali tidaklah terpasang niat, melainkan yang baik-baik cuma. hari ini, niat di hati cuma mahu bernafas, mahu melihat alam, mahu memandang dunia dari kaca mata yang berbeza. hanya itu sahaja, sejak kaki mula melangkah dari rumah.

keinginan awal, yang sepatutnya berada di Konvensyen TFTN (Teach For The Needs), entah bagaimana beralih arah ke Petrosains, KLCC. rancangan awal yang sepatutnya melihat dunia sains dan segala macam penciptaan terbaru, bertukar dengan perancangan Allah yang lebih Maha Hebat, apabila Dia 'menjemput' ke dunia yang lain.

dunia yang sangat gelap, tapi penuh rasa cinta, subhanallah!
--

dengan rm25, dibawa masuk ke 'hutan', 'pasar', 'jalanraya', dan 'kafe' olok-olok. suasana kelam dan gelap. yang ada cuma suara-suara tenang burung dan cengkerik. aliran sungai dan katak. suara kereta melintas. yang ada cuma bau-bauan untuk mengecam segala macam barang yang ada; timun, nenas, bawang, kentang dan segalanya. yang ada cuma sentuhan; kereta, daun-daun pelbagai bentuk, pasir, dan sebagainya.

tanpa melihat, magisnya saya dapat merasa kesemuanya.

 

"Dialogue In The Dark" telah membuka satu dimensi baru, yang saya tak pernah kenal sebelum ini. dunia baru yang tak pernah cuba saya teroka. nikmat merasa, nikmat menyentuh, nikmat mendengar yang selama dua puluh empat tahun, rupa-rupanya belum saya gunakan semaksimum mungkin.

menggunakan sebatang tongkat yang diberi, selain menggunakan tangan untuk meraba, menyentuh, menggagau, saya terasa seperti Muhammad dalam 'The Color of Paradise'. nikmat-nikmat ini sebenarnya mampu menghidup dan membangun jiwa, melalui deria-deria yang sebenarnya sangat jarang terpeduli, sebetul-betulnya. 

"..meanwhile, Mohammed happily roams around the beautiful hills of his village with his sisters. he touches and feels the nature around him, counting the sounds of animals, and imitating them. he displays a unique attitude towards nature, and seems to understand its rhythms and textures as a language.." - Wiki

Allahhu!


dan sesudah perjalanan yang selama satu jam di dalam gelap, 'tourist guide' yang memberi arahan 'kiri kanan', menarik lengan baju ketika tersesat, menggambarkan suasana taman negara, memperihalkan bentuk-bentuk barang dengan terperinci, bercerita panjang tentang 'biru' ke 'hijau', dunia alam siber, sambil mencicah biskut dan kopi, rupa-rupanya adalah seorang lelaki yang cacat penglihatan. 

"sebenarnya, nikmat yang Allah bagi pada kita, semuanya sama. tiada yang kurang, tiada yang lebih. cuma, sejauh mana kita menggunakan nikmat dengan semaksimum mungkin, itulah yang membezakan kita." - Pakcik Jo.

 --

itulah antara yang paling dominan selain singgah Kinokuniya cari idea, tersesat di tengah kotaraya, bersoal jawab dengan pakcik guard CM, curhat berderai air mata di KFC, dan lain-lain yang tak terungkap satu-persatu.

di celah-celah momen itulah, dia pun turut mahu mencelah 'rabak' di tengah jalan. "inilah seni," katanya.



iv) "..to find them, look for tiny interesting choices. and remember that you are always making up the future as you go." - randall munroe

'cermin' yang baik ialah cermin yang akan selalu membuat kita mengenal diri kita dengan cuma melihat dirinya. malah, dengan dia juga, memampukan kita untuk lebih mengenal, siapa Pencipta kita yang sebenarnya.

terima kasih, Allah.
terima kasih, kawan!

--

lain-lain di Tempatan Fest;





  




2 comments:

Anonymous said...

Ini ke tempat yg umy tnya hari tu. Bestnya ya Allah..penuh dgn seni!

Anonymous said...

anon;
ye :D