bismillah
"..take wrong turns. talk to strangers. open unmarked doors. and if you see a group of people in a field, go find out what they are doing. do things without always knowing how they'll turn out.."
ini yang sesungguhnya saya sedang belajar (perlahan-lahan) dalam fasa hidup yang sekarang.
--
al-kisahnya, saya menemui dia pada hari
terakhir, sebelum esoknya ‘due’ untuk artikel seterusnya dihantar.
artikel yang ini, tugasannya
ialah menulis tentang kehidupan. jujur, agak mencabar bagi saya disebabkan
pergerakan saya yang agak terbatas, ruang sosial yang sempit, pengalaman yang cetek, ditambah dengan
suasana Ramadhan yang agak kalut pada waktu itu.
tapi Allah mempermudah
kesemuanya, dengan menemukan orang yang paling tepat untuk masukan artikel kali
ini.
--
perbualan kami berlalu, tanpa dia
tahu saya sedang merekodnya. tanpa dia tahu pun tujuan sebenar keberadaan saya
di situ. namun perkongsian sebelum Asar itu, berlangsung dengan sangat ‘natural’,
persis seorang kakak yang sedang menasihati adiknya.
untuk pertemuan pertama kali yang
sedikitpun tak terwujud kejanggalan, dia telah memegang tangan saya rapat-rapat,
genggam, dan cakap;
"hati kita telah tahu apa yang paling kita mahu dalam hidup. cuma, kita kena selalu menjaga solat dan al-Quran, supaya yang hadir itu cuma rasa-rasa hati yang benar".
--
mengenalinya menemukan saya
dengan satu perkara;
"semua orang mampu memiliki ilmu. tapi tak semua orang dianugerahi hikmah. ilmu membuat kita ‘mengetahui’ kehidupan, tapi hikmah membuat kita ‘memaknakan’ kehidupan".
perbualan kami saya rekodkan dalam 'ini';
jemput baca majalah jom isu 18 :)
No comments:
Post a Comment