bismillah
(i)
hari terakhir Ramadhan, saya menuliskan ini;
"sepertinya, mengenalmu dengan jarak suntuk terdekat, adalah sebulan penuh Ramadhan"
bila Adik mula mempersoalkan 'kenapa', jawab saya, sebab waktu Ramadhan, seorang hamba terlebih dekat dengan Pencipta-Nya. sangat dekat dengan fitrah, sangat kenal, mafhum malah arif tentang dirinya, maka sebulan penuh itulah hakikatnya diri dia yang sebenar. jujur, terus-terang, tanpa topeng, dan jauh dari hipokrit.
"yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya" - yahya bin mu'adz ar-razi
cumanya, moga ta'aruf diri dalam Ramadhan di usia 24 ini, lebih mentarbiyah diri untuk ta'aruf-ta'aruf sebelas bulan akan datang, ameen.
lebih tafakkur, lebih tadabbur, dan lebih ta'abbud.
"dan di dalam dirimu sendiri, maka tidakkah kamu perhatikan?"
(az-dzariyat: 21)
--
(ii)
وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده
"wa a'azza jundahu wahazamal ahzaaba wahdah"
untuk dua kali Syawal, takbir sayup pagi selalu meloloskan jiwa dalam firman-Nya. dalam Ahzab, dalam Tabuk, 'dulu', dan 'kini'.
"..di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang dahsyat.." (al-ahzab: 11)
"..mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan digoncang dengan berbagai ujian, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata: bilakah datangnya pertolongan Allah?" (al-baqarah: 124)
"..dan berdoalah untuk mereka. sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketenteraman jiwa bagi mereka.." (at-taubah: 103)
dengan amal yang bagaimana, agak-agaknya kita akan berlari-lari di tingkat Syurga yang sama, saudaraku? harus dengan 'kemenangan' yang bagaimana? subhanallah, takkan terbayangkan!
--
(iii)
hari pertama Syawal, saya tersedar sesuatu.
tanggungan Ummi Walid sepanjang usia 24 tahun rupa-rupanya tanpa sedar ada 'nilai' dan 'makna' yang tersendiri. duit harian, makan pakai, belanja peribadi, atau sebetulnya, 'nafkah' dan 'sedekah' yang sehari-harian itu hakikatnya mendekatkan dua hati; saya, dan Ummi Walid.
bila tahun pertama bagi saya untuk 'mula' memberi, perasaannya seperti mula ada 'jarak'. seolah-olah kehidupan sedang perlahan-lahan 'melepaskan' seorang anak daripada tanggungan ibu ayah. termasuklah urusan simpanan tabung haji, akaun bank, kwsp, sewa rumah, belanja peribadi, dan lain-lain.
sayu!
kata saya, "besar". tapi kata Ummi, "bukan, tapi dewasa."
dan 'kedewasaan' ini buat saya termuhasabah banyak benda; bila sepupu-sepapat yang dulu setahun dua, hari ini sudah pandai malu-malu bertegur sapa. yang dua tiga tahun lepas berumahtangga, mula beranak dua tiga. termasuklah pakngah pakndak yang ketara beruban di kepala, kedua-dua tok yang telah kurang kudrat dan upaya, kesemuanya sering-sering menemukan saya dengan cuma satu hal tentang hidup; tujuan dan pemaknaannya; kosong atau penuh, sementara atau kekal, dunia atau akhirat?
Allah, ingatkanlah tentang ini andai kami terlupa;
"..hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang dia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat).."(al-hasyr: 108)
--
serendah-rendah dan selapang-lapang hati,
untuk kawan-kawan, sahabat handai dan semua;
1 syawal 1434 h / rumah tok, penang |
'eid mubarak 1434 h
taqabbalallahhu minna wa minkum
kullu 'am wa antum bikhair
maaf zahir & batin
ps: bigboss hantaq mesej, cuti raya extend sehari. alhamdulillahhhhhhhhh XD
3 comments:
salam kak..
akak ni dah bekerja ke..? hehe curious xD
queae;
wa'alaikummussalam. ye, alhamdulillah :) tapi, akak officially grad nov nanti, insyaAllah. akak baru sebulan lebih bekerja ;)
doakan akak istiqamah, lagi2 keberkatan rezeki :)
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقۡرِضُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنً۬ا فَيُضَـٰعِفَهُ ۥ لَهُ ۥ.. insyaAllah
Post a Comment