Momen.

bismillah

apa rasanya bila berdua-duaan dengan kekasih hati, bila dia mendengarkan kita, dan kita mendengarkan dia? entah. serasa aku, masa yang panjang, 'kan terasa amat pendek. 

kalaulah pepatah Arab pernah mengatakan "thuulus siwaad" atau panjangnya interaksi terdorong membenihkan cinta di jiwa, lalu aku tak tahu sebijak apakah Nabi Musa yang tangkas berfikir, hingga dengan helah hikmahnya, dapat berbicara dan berbual panjang dengan Allah S.W.T.

dan aku yakin, cintanya kan juga tumbuh dan terbenih pada qari' yang mengalunkan taha ayat 17-18.

"apakah yang di tangan kanan engkau itu, wahai Musa?" 

"berkata (Musa): "ini adalah tongkatku, aku bergantung padanya, dan aku memukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi kegunaan yang lain padanya"

--

waktu belajar tajuk uslubul hikmah (ilmu badi') tadi, kata ustaz; boleh saja kalau Nabi Musa sekadar menjawab, "tongkat" semata-mata, tapi sengaja diperpanjangkan jawapannya, demi menikmatkan masa-masa berbual dengan Kekasih segala kekasih! 

mata rasa panas, bergenang tak tertahan. 

sungguh indah kan, kawan-kawan?