"..harus lebih luas dari itu"

bismillah

rasa sungguh tak layak untuk menuliskan ini, sebab masih juga belum mampu tersampai penuh pada amal. tapi, kata-kata dalam buku ini sungguh menyentuh hati, sesuai dengan tagline muka depan;

"ajak jiwamu berbicara, alirkan keinsyafanmu"

--

"sekali lagi, taubat tidak hanya dengan mengucapkan 'saya taubat' atau ucapan istighfar tanpa menyadari kesalahan dan memohon ampun kepada Allah s.w.t dengan tekad kuat meninggalkan kesalahan. 

taubat juga tidak hanya pada lingkup kesalahan kita melihat sesuatu yang tidak diridhai Allah, membicarakan sesuatu yang dilarang Allah dan semacamnya. 

tapi taubat yang dimaksud menjelang Ramadhan, harus lebih luas dari itu. taubat dari kehidupan yang kita jalani seluruhnya. 

taubat dari cara berpikir kita yang tidak sesuai perintah Allah. taubat dari keinginan dan mimpi-mimpi yang bukan mendekatkan pada Allah s.w.t. taubat dari menyia-nyiakan waktu sepanjang hidup. taubat dari interaksi ekonomi atau hubungan sosial kita yang tidak diridhai Allah s.w.t.

taubat hati dari beragam keinginan, lintasan, yang bernilai maksiat kepada Allah s.w.t. taubat karena sering menunda amal kebaikan. taubat dari sikap ujub, sombong, dengki, riya, dan sebagainya. taubat dari rasa malas menjalani ibadah.

taubat dari seluruh kehidupan kita, ya semuanya!

hmm?

hlmn. 101-102; diriku, bagaimana kabarmu?

--

"kemudian sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan kerana kejahilannya, kemudian mereka bertaubat setelah itu, dan memperbaiki (dirinya), sungguh Tuhanmu setelah itu, benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (16:119)

allahhumma innaka 'afuwwun kareem tuhibbul 'afwa fa'fu'anna