"..maka pada satu hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.
ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. ia hanya ingin menangis lirih sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.."
kebelakangan ini,
hujan malam-malam.
mungkin buat menangis lirih,
sambil mengadu sendiri,
dalam hujan renyai-renyai
di rakaat-rakaat
pada suatu malam.
hah, terawih yang sejuk.
No comments:
Post a Comment