Pages

Wednesday, June 29, 2011

SANG PENCERAH.

 


 


--

[PART 1]

“Menghayati Al-Quran dan sunnah Rasul itu dengan hati. Bukan dengan akal toh!”

“Kadang, orang itu terpeleset bukan kerna orang itu bodoh, tapi kerna dikuasai akalnya saja!”

“Berapa banyak kiyai-kiyai di Kauman itu yang pergi ke Mekah. Sekali, dua kali, tiga kali! Tapi, tetap goblok soal agama! GOBLOK!”

“Perjalanan haji itu berat. Kamu harus tabah, dan sabar.”

“Jiwaku akan kuserahkan ya Allah. Tapi, pada siapa? Untuk siapa?”

[PART 2]

“Harta yang paling berharga bagi laki-laki di dunia ini adalah..isteri yang solehah.”

“Jadi dalam berdoa yang dibutuhkan itu hanya sabar dan ikhlas, bukan kiyai, imam, khatib apalagi sesaji, tapi langsung kepada Allah!”

“Saya tidak menolak ijtihad, tapi hati-hati. Sesuatu yang baru itu, belum tentu benar buat kita.”

“Itulah AGAMA. Orang beragama adalah orang yang merasakan keindahan, tenteram, damai, cerah, kerna hakikat agama itu seperti musik mengayuni, menyelimuti..”

“Itulah AGAMA. Kalau kita tidak mempelajarinya dengan BENAR, itu akan membuat resah lingkungan kita. Dan jadi bahan tertawa!”

“Khalifah itu juga manusia, kan? Tidak luput dari salah.”

“Kebenaran hanya milik Allah. Manusia hanya pantas berikhtiar.”

“Buat apa kita mengaji banyak-banyak surah, tapi hanya untuk dihafal?”

“Berarti selama ini, saya berada di lingkungan yang salah!” 

[PART 4]

“Seorang pemimpin yang baik di mata Allah, tidak akan pernah meninggalkan keluarganya, apalagi umatnya!”

“Kita menjadi budak di negeri kita sendiri. Jika kita tidak memulai, negeri ini akan hancur. Sudah saatnya kita berubah!”

“Agama ISLAM tertutup bagi orang ISLAM itu sendiri. Islam semakin jauh dari orang Islam itu sendiri, kerna difahami secara dangkalnya.”

“Tapi yang penting bukan siapa kita, tapi bagaimana kita untuk umat?”

“Mereka masih beranggapan Islam itu agama miskin. Tidak sejalan dnegan pemikiran modenan.”

[PART 5]

“Kalau kamu mahu belajar, kamu harus berprasangka baik..”

“Hidup berjalan seperti yang kita fikirkan, Kang Mas.”

Suami: “Aku tidak tahu, apa yang aku lakukan itu benar.” 

Isteri: “Kalau kita tahu, kita nggak akan pernah belajar.”

[PART 7]

“Hidup hidupilah Muhammadiyah. Jangan mencari hidup dengan Muhammadiyah.”

"..Sang Pencerah melewati jalur-jalur budaya yang menyimpang dalam agama. Penyembahan dan ketaksuban pada imam atau kiyai, dalam berdoa. Sang Pencerah merungkai sekeping hati yang koyak-rabak mengenang nasib umat yang jauh. Terlalu jauh! Jauh dari kesucian agama yang sebenar! Sang Pencerah menemukan jiwa pemuda yang tegar mencari kebenaran hingga ke Tanah Arab beliau merantau. Sang Pencerah memaparkan watak kesungguhan dan keberanian mengubah dan mencegah mungkar meski dia pada awalnya bersendirian. Sang Pencerah melewati sisa-sisa dakwah, yang ranjaunya sedia maklum penuh onak dan duri.."

--

Sang Pencerah merungkai seribu satu kisah! 
Menumpahkan sejuta warna pedoman!


______
ps: part 8- 12; rasailah butir-butir kata dengan mata hati! 

wallahhua'lam.

No comments: