waktu angin keras menerjah masuk, aku cepat-cepat katup jendela. kain baju yang bersangkut meluru lintang-pukang macam manusia terbang. pintu loker berdentum dua tiga kali sebelum jendela berjaya ditutup, cepat. sapaan angin tanpa aku sedar, rupanya bawa nota-nota.
aku mula terperasan, mungkin di minggu-minggu periksa, bila manusia di bilik saja, uiam jadi sunyi sepi. tenggelam mahsyuk dengan nota-nota. dan ya, mungkin sebab itu angin semacam pengantara, menghubungkan kita yang tadi senyap-senyap saja?
"wow" dulu di mulut, dan aku pun baca kertas nota berangka tadi. dan, "eh, ada huruf-huruf juga?"
satu:
tulis aku pangkal nama
yang kecil-kecil saja
agar tak aku lupa
harus aku merendah
bila-bila masa
dua:
namun adakala
kerana kecilnya nama
aku selalu lupa
besarnya cita-cita
tiga:
(sat na, waktu untuk kopi)
hmm, bila dia kembali
dengan kopinya tadi
dengan kopinya tadi
notanya sudah terbang
tersemadi, di sini
_____
how i met myself (ii)+ uiam yang sunyi sepi, fuuh~
*nota-nota terbang imaginasi saja. alangkah, kalau benar-benar belaka. :D
No comments:
Post a Comment