Pages

Thursday, July 2, 2015

"AWAK ADA TUJUH MINIT?"

bismillah

(i)
 
sedang sibuk bersiap-siap ke ofis, dia cuma memohon tujuh minit daripada saya untuk sejenak menonton ini dan katanya, ini adalah jawapan kepada; "kenapa saya membaca Eat, Pray & Love?"
 
padahal, ada berlambak buku-buku lain yang kononnya lebih bersifat 'maskulin' (lulz).

selain aura dan yakin tersendiri yang menampakkan jelitanya seorang Elizabeth ini, aduhai kawan (entahlah), dengan tidak tertahan-tahan, saya cukup sebak di babak ini;
 
 

"so for almost six years, every single day, i had nothing but rejection letters waiting for me in my mailbox. and it was devastating every single time, and every single time, i had to ask myself if i should just quit while i was behind and give up and spare myself this pain. but then i would find my resolve, and always in the same way, by saying, "I'M NOT GOING TO QUIT. I'M GOING HOME."
and you have to understand that for me, GOING HOME did not mean returning to my family's farm. for me, going home meant returning to the work of writing because writing was my home, because i loved writing more than i hated failing at writing, which is to say that i loved writing more than i loved my own ego, which is ultimately to say that i loved writing more than i loved myself."
 
awhhhhh, definisinya tentang 'writing' begitu bulat dan padu! kata-kata apa lagi yang paling benar untuk menidakkan ini?
 
tuntas, menulis selalu memberikan saya rasa-rasa bebas. sebagaimana yang pernah saya katakan, (malah berkali-kali pun) dalam entri-entri yang lalu, menulis seringkali membuatkan saya merasakan ada. 'menulis' benar-benar mengajarkan saya memiliki emosi dan perasaan saya sendiri, meski berulang kali pun saya menafikan. teruntuk saya, hak saya, milik saya, kepunyaan saya, abadi; tidak tersentuh oleh apa-apa atau siapa-siapa pun, dan kesemuanya dari -Dia, tentunya. dengan itulah hakikatnya, saya lebih bebas!
 
inilah mungkin yang Elizabeth Gilbert definisikan sebagai 'HOME'; suatu kata yang tepat untuk mendefinisikan 'tempat kembali' demi menemukan dan menjumpakan diri semula, bila-bila dan di mana-mana sekalipun.
 
fuhs!
 
 
 (ii)
 
"kamu pasti bosan mengobrol dengan seorang yang hidupnya stagnan, dingin dan tidak dinamis. para pencinta sejati menemukan gairah kehidupan dari perubahan-perubahan dinamis dalam kehidupan kekasih mereka. seperti gairah kehidupan yang dirasakan seorang ibu ketika ia menyaksikan bayinya tumbuh dan berkembang menjadi anak remaja lalu dewasa. atau gairah yang dirasakan seorang guru saat menyaksikan muridnya tumbuh menjadi ilmuwan dan intelektual."  
- anis matta, serial cinta
 
kalau sebegitu 'berbunga' perasaannya, saat sesekali 'mereset' semula rutin harian yang sama dan berulang dengan sesuatu yang 'lain' dan 'baru', agaknya sebagaimana apa indahnya, jika qiyam, siyam, tilawah, terawih, dan lain-lain juga 'dihidupkan' semula momentum-momentumnya?
 
ah, ini sememangnya sungguh-sungguh sukar!

"you've heard of the mid-Ramadan slump. how do you overcome that?"

"i get it too! everybody gets it. we're human! you get a slump, you're at something and it beats you up…you can have a day or two that are down, we're human beings, not machines. but the point is to pick yourself up."

 - ust nouman ali khan
 
 
hmm hmm?

No comments: