Pages

Tuesday, May 27, 2014

oh, kesiannya hati saya!

bismillah

"ilham tu hak Allah. kalau Dia taknak bagi, kita takkan dapat." 

antara kata-kata Pak Utih yang menyusup ke hati tadi. saya mencuba untuk menulis setiap hari. namun, setiap kali mencuba, saya gagal. sedangkan ruang hati saya rasanya sudah sempit untuk memuatkan terlalu banyak cerita. tak tertahan-tahan, seperti mahu dilimpahkan kesemuanya! tetapi, kosong sedatar-datarnya. 

saya jadi sangat kaku, kelu, kosong, dan entahlah. saya dapat rasakan kebelakangan ini, saya macam makin 'sembunyi'. apakah ini petanda 'dewasa'? kita makin jadi malas melayan perasaan-perasaan sendiri? kita makin banyak mengutuk dan menghukum diri sendiri? kita makin banyak menduga-duga diri sendiri, menganggap kesemuanya keanak-anakan dan kebudak-budakan untuk dituliskan? kita kononnya makin berfikir tentang hal-hal yang lebih gah, besar dan dewasa? atau terlalu teori, praktikal, matematik hingga hilang sensitiviti, emosi dan rasa? atau mahu menuliskan idea atau gagasan yang beristilah hebat-hebat cuma?

oh, kesiannya hati saya. sebab;

"no matter what they wish for, no matter how far they go, people can never be anything but themselves. that's all." — haruki murakami

sedangkan menulis tidak pernah gagal menjadi terapi buat diri sendiri. meski sekurang-kurangnya teruntuk hanya diri sendiri. saya selalu rasa lega apabila dapat menulis. membacanya kembali membuatkan saya terjumpakan semula apa yang saya hilang. apa yang saya fikir. apa yang saya rasa. kemudiannya, dengan sendirinya rasional untuk semua ketidakwajaran akan sampai dengan sendirinya, baik cepat mahupun lambat. automatik, saya tersedar dan termuhasabah semula. trek laluan akan tercerahkan semula dengan izin-Nya.

untuk masa-masa ini, saya tidak tahu sama ada saya sedang dalam fasa sedih atau gembira. sebab kebiasaannya, kita selalu terdorong dengan rasa-rasa ini, yang melonjakkan kita untuk menuliskan sesuatu. 

jadi, apabila tidak menuliskan apa-apa, saya sebenarnya sedang di fasa apa?

"lama-lama orang males romantis karena entar disebut galau
males peduli takut disebut kepo
males mendetail takut dibilang rempong
males mengubah-ubah point of view dalam debat takut dibilang labil
juga, lama-lama generasi mendatang males berpendapat takut dikira curhat."

- sudjiwo tejo

oh, kesiannya hati saya! tolong jangan lama-lama sembunyi, ya?

ps: cubaan paksarela menulis supaya tak berkarat sangat, hmm hmm.

Sunday, May 25, 2014

oh, kembalilah.

aku teramat-amat rindu masa-masa memeluk buku, tenggelam, hanyut, ralit bahkan tidak mempeduli kerana terlalu asyik membacanya, dan dengan nikmat membuka dan menutupnya berulang-ulang kali, menengadah siling, memejam mata, dan menggumam perlahan;

"arghhhhh, kenapa buku ini sangat best?"
kemudian hanyut lagi buat ke sekian kali.
oh, kembalilah!

Friday, May 16, 2014

nah, dos cinta!

bismillah

'nah, dos cinta!' - majalah jom, isu 27

cinta selalu mewariskan kebaikan-kebaikan; kekuatan, kesabaran, keyakinan, keteguhan, kerendahan hati bahkan keikhlasan sekalipun. maka, kalau hati dipenuhkan dengan sebesar-besar cinta, maka ruang untuk membenci dan sewaktu dengannya tidak akan terwujud. 

soalnya, bukan kepada apa dan siapa, tetapi terlebih kepada bagaimana memenuhkan cinta di dalam hati? tidak lain, tidak bukan dengan mendapatkan energinya daripada Yang Maha Mencintai. telah cukupkah kita mencintai Allah? telah sempurnakah kita mencintai Allah?

seandainya seharian-harian kita berusaha mengenal Allah, seandainya bertambah-tambah kita mencintai Allah, maka semula jadinya tanpa dipaksa-paksa kita pasti mampu mencintai orang lain. ini sesuatu yang fitrah, terlahir sendiri, bukan dibuat-buat. sifir dan logiknya begitu. terlimpah-limpah tanpa tersedar. nikmat dan menikmatkan!

namun, jika cinta yang memenuhi hati bersumberkan hawa nafsu, syahwat, dan keinginan duniawi maka sebagaimana sifat nafsu dan syahwat itu, maka sebegitulah jua ia 'dilampiaskan'. berbeza jika cinta bersumberkan Allah, maka tatacara dan lenturannya akan jadi jauh berbeza!

"sibghah (celupan) Allah. dan siapakah yang lebih baik sibghahnya (celupannya) daripada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah." (al-Baqarah : 138)

indahnya kalau hati saya sejernih itu, subhanallah!

a physician once said, "the best medicine for human is love!"
someone asked: "what if it doesn't work?"
he smiled and said, "increase the dose!"

andaikan pula masih ada perasaan-perasaan yang setentang dan tidak sewajarnya dengan kata dan perbuatan 'cinta', maka tambahkan lagi dosnya; dos mencintai Allah, mencintai Rasul, dan mencintai mukmin.

untuk kedewasaan yang hampir ke-25 ini, terima kasih Ummi Walid, kerana telah membenihkan, mendidikkan dan menebarkan cinta setulus-tulusnya. moga dengan ikhlas dan berkahnya, Allah mentakdirkan aku sebagai anak solehah di penghujung usia. 

teruntuk Ummi Walid guru pertamaku, dunia dan akhirat; 

"selamat hari guru!
teruslah mendidik dengan cinta!"

ps: cerpen "nah, dos cinta!" ini, saya tuliskan dalam majalah jom isu ke-27 akan datang. jemput baca :D

Thursday, May 15, 2014

untuk aku-aku sahaja;

rasa macam semuanya sedang berterabur, dan saya tidak tahu untuk bermula semula dari mana. untuk entah kali ke berapa, draf cuma tinggal draf. 

maka hari ini, tekad saya cuma hanya mahu tulis dan tulis, hinggalah saya menemukan, apa sebenarnya yang paling mendominasi. macam kata Flannery O' Connor; "I write because I don't know what I think until I read what I say."

nah, bismillah.

jujurnya, saya sangat rindu masa-masa belajar. indahnya masuk keluar kelas setiap hari dan 'explore' benda-benda baru. nasihat, pedoman, bimbingan, yang membuatkan kita berdiri sebagai seseorang yang baru. membentuk corak fikir, cara pandang, sistem nilai, sudut percaya diri dan melahirkan aku sebagai seorang aku. jujur, itu adalah hal yang paling saya rindu. 

hari ini, masih sama. setiap hari adalah hari yang baru. tetapi, suasananya cukup berbeza. entahlah, mungkin saja eksplorasi saya masih sangat kurang, atau saya saja yang masih belum celik dengan dunia yang sebenar-benarnya. untuk seketika, saya rasa 'lost', rasa 'down', membuatkan saya terasa begitu kerdil untuk berdiri di sebelah sesiapa saja. cukup, untuk menghuni di dalam gua sendiri. ataukah saya saja yang kurang percaya diri? ataukah hubungan dengan Allah yang longgar, membuatkan ruang-ruang percaya dan tawakal itu pun turut mengecil? entah. 

benarlah kata anis matta. cinta itu adalah pertumbuhan. seandainya kita tidak 'bertumbuh' dalam sehari-harian, maka kehidupan akan menjadi sangat stagnan dan membosankan. cukup cuma sebagai sebuah rutin, tanpa warna dan rencah yang pelbagai. tanpa pandangan yang dalam dan kritis. akhirnya, saya cukup menjadi orang yang hidup tanpa memaknakan. sungguh, saya tidak mahu menjadi seperti robot yang itu. tolonglah cinta, izinkan saya untuk bertumbuh dan belajar lagi, supaya hidup kita setiap hari adalah pelangi, bukan kanvas kosong!

langsung tersedar saya, untuk mendapatkan 'pelangi' yang itu, 'you get, what you give'. juga sebagaimana kata Hasan al-Banna, kita tidak akan mampu memberi jika kita tidak mempunyai apa-apa. maka semuanya hakikatnya bermula dari dalam diri sendiri. sejauh mana 'ingin', 'mahu', 'tekad' dan 'sedia' diri untuk belajar dan untuk memberi. jujurnya, saya masih terlalu kecil untuk ini. 

ataukah sebenarnya saya saja yang masih mahu disuap, tidak mahu berdikari? atau saya saja yang kurang yakin? atau saya saja yang mahu di zon selesa, takutkan cabaran? atau saya terlebih gementar dengan ekspektasi? atau saya cuma ingin menerima, kurang rasa mempeduli? atau saya cuma mahu dalam kelompok yang sama, ingin diri diterima, untuk bebas menjadi diri sendiri? atau sebenarnya saya yang penakut?

"you’re not scared of the dark; you’re scared of what’s in it."
"you’re not afraid of heights; you’re afraid of falling."
"you’re not afraid of the people around you; you’re afraid of rejection."
"you’re not afraid to love; you’re just afraid of not being loved back."
" you’re not afraid to let go; you’re just afraid of accept the fact it’s gone."
"you’re not afraid to try again; you’re just afraid of getting hurt for the same reason."

untuk kesemuanya yang benar-benar belaka, yakin saya tentang suatu hal ini; sebenarnya terbesarnya adalah, tawakal pada kun fa yakun Allah saja yang masih sangat jauh membelakangi! sebab, di mana-mana pun, dengan sesiapa pun, berbuat apa-apapun, kalau ada Allah di dalam hati, segala yang 'kecil', pasti menjadi 'besar'! segala yang 'kurang' akan rasa 'cukup'. segala yang 'kosong' akan rasa 'penuh'. segala 'ujian' akan jadi 'nikmat'. bahkan 'sendiri' pun akan terasa 'ramai'. semuanya indah bila berawalkan dan berhujungkan Allah!

ternyata, nasihat saya untuk seorang adik semalam supaya "jangan sesekali 'mempercaya' pada keupayaan dan kemampuan diri, tetapi lebih mempercayai kun fa yakun Allah", terasanya lebih tertuju untuk diri sendiri.

Umairah, tolonglah.
tolong bangun dan bangkit!
..kerana Allah!

ps: REMEMBER WHY YOU STARTED.


Tuesday, May 13, 2014

"why don't you just concentrate on being the best you can be?" - the social network (2010)

bahagia itu cukup sederhana.

untuk punya hati yang putih; kebergantungan yang haq, jauh dari hasad dan dengki, 'ujub atau bangga diri, tidak bersangka-sangka (suudzhon), tidak melabel atau menghukum, punya 'izzah (nilai, harga dan kepercayaan) pada diri sendiri, jujur dan telus, syukur dan redha!

"why don't you just concentrate on being the best you can be?" - the social network (2010)

Wednesday, May 7, 2014

di sebalik kata-kata yang tertinggal (vi);


aku suka saat aku merapuh aksara, tak ketahuan apakah harus 'saya' atau 'aku'. aku suka saat aku terdesak diam, bimbang kalut menikam lidah, risau kata terusik hati. aku suka saat aku meresah untuk setentang, memilih untuk menghilang. aku suka saat semuanya tenggelam kabur, antara 'ya' atau 'tidak', antara 'abai' atau 'peduli', antara 'zahir' atau 'sembunyi'. aku suka saat aku sering berteka-teki, selalu tertanya-tanya, mengaduh dan mengeluh sendiri, tak terumbar walau sekuman. aku suka saat semuanya tersekat-sekat, jauh dan payah, bingung dan resah, sunyi dan debar teradun menjadi satu. aku suka kata-kata yang jauh tertinggal, tak tersampai, disengajakan hilang sampai suatu hari ditakdirkan mengejut tertemukan semula.

kita tunggu sajalah, 
-sebab aku suka.

--

disklaimer: "messages are mostly read in the mood of the reader at the time and can be grossly misunderstood so i must be more careful." - mufti menk

Tuesday, May 6, 2014

untuk kita-kita sahaja; 'from stranger to soul sister'.

bismillah

"one day you meet someone and for some inexplicable reason, you feel more connected to this stranger than anyone else - closer to them than your closest family.  
perhaps this person carries within them an 'angel' - one sent to you for some higher purpose; to teach you an important lesson or to keep you safe during a perilous time. what you must do is trust in them - even if they come hand in hand with pain or suffering - the reason for their presence will become clear in due time. 
though here is a word of warning - you may grow to love this person but remember they are not yours to keep. their purpose isn't to save you but to show you how to save yourself. and once this is fulfilled; the 'halo' lifts and the 'angel' leaves their body as the person exits your life.  
they will be a stranger to you once more." 
― lang leav, love & misadventure

terima kasih untuk semua stranger(s) yang saya tak kenal siapa dan di mana. kehilangan ini, tiada apa-apa pun, tetapi apabila 'stranger(s)' tiba-tiba menjadi sebahagian 'soul'; infaq, doa, mesej dan segalanya yang tak terhitung benar-benar buat paradigma saya tentang hal yang satu ini berubah. 

memberitahu, menjelaskan, mencerahkan hal-hal yang saya tak ternampak dan terabaikan sebelum ini, sedikit demi sedikit. malah, (mungkin) membuatkan diri lebih 'mengenal' diri dan orang lain.

moga suatu hari nanti, saya juga mampu seperti kalian. tidak keterlaluan, ini sesungguhnya musibah yang indah! terima kasih, Allah!

Allah yubaarik feekum.

Sunday, May 4, 2014

kalau tidak, nanti jantungku meletup tup tup tup;

bismillah

saya janji entri ini hanya beberapa perkataan. saya janji. 

antara sebab saya suka membaca novel (ehems, -Imaen) ialah, ia membuka 'jalan' kepada saya untuk meneroka 'dunia-dunia' baru yang lain. saya rasa mulut saya banyak kali "hmm hmm", fikiran saya macam ada peta ke seluruh dunia. saya meneroka tentang ini dan itu, dengan bahasa yang mudah dan sederhana. 

akur dan jujur, saya antara perempuan yang agak kurang gemar membaca politik dan ekonomi. namun dengan bahasa mudahnya, dia (penulis) mampu membuat saya berlagak tahu. serasa mahu benar-benar mencari tahu, maka saya akan google, dan kemudian dengan magisnya, saya benar-benar menjadi tahu. (pengetahuan am, gitu!)



(cukuplah sikit-sikit, nanti orang yang tak baca lagi marah :p )

akhir-akhirnya, siapa duga saya boleh jatuh cinta pula? terus-terusan menjadi Perempuan Nan Bercinta? tidak salah bukan, bercinta dengan bacaan berbaur ringan dahulu?

walaupun ada sesetengah hal saya tidak sependapat dengan Imaen, saya suka dengan cara dan gaya dia bercerita dan meluahkan 'inner voice' sendiri.


serasa saya dia ini juga kaki seni. golongan 'peleser' di Annex Gallery, Jalan Tar, Pasar Seni, Central Market, melayan busker, suka lukisan, puisi, falsafah, pencinta buku, paling penting kaki masjid juga. malahan (mungkin) jenis orang yang sepertinya tidak mudah bersikap jugdmental, terbuka tetapi berprinsip. 

oh lagi satu, dia menulis!

(chup!) saya rasa saya tidak bercerita tentang Imaen. saya rasa lebih tentang Fedex (watak hero di dalam Bohemian). bukan, saya rasa macam tentang Mat (watak hero di dalam Rockestra Cinta Mat & Minah) juga. 

sekian, reviu pendek saya untuk novel RCMM ini (belum habis dibaca, tetapi yang pertama dibaca, juga sayang untuk dihabiskan baca) setelah memborong di PBAKL.

"antara kesan sampingan jatuh cinta ialah orang jatuh cinta kena bercerita pada seseorang. yalah, ketika rasa membuak-buak minta keluar, kalau dipendam harus mahu meletup jantung."
- rockestra cinta mat dan minah, hlmn. 80

maaf, kerana cinta juga saya telah mungkir janji dengan memuntahkan banyak juga patah kata tentang novel ini. kalau tidak, nanti jantung saya meletup.

kbai.
  
ps: betullah, kata adik baru-baru ini, "akak ni kadang-kadang memang unexpected." :o