Pages

Monday, December 30, 2013

randomisasi hujung Disember;

bismillah

hajat di hati, terlalu banyak yang ingin dituliskan. pun begitu, tidak tahu yang mana harus saya mulakan dahulu. paling penting, saya mahu tulis sebebasnya, tanpa terlebih dulu menjadi hakim, atau editor kepada tulisan sendiri.

atau dengan bahasa tingginya (ehems), tanpa terangkat pena dari kertas (baca: jari dari papan kekunci).

nah, randomisasi (contengan) hujung tahun;

(i)

kadang-kadang saya merasakan seorang penyair itu sebenarnya sungguh suka 'berlagak pandai'. sebab saban waktu; di dalam bas, di stesen LRT, dalam tren, di perhentian bas, di tengah kotaraya, di Jalan Petaling, di kafe HS, di dalam pejabat Deen Prints, di pasaraya KK, 7 Eleven, di blok G Sumaiyyah, di semua tempat, sungguh suka sekali dia cuba-cuba mentafsir atau menterjemah kehidupan orang lain, menjadi sebahagian hidupnya.

lalu menjadi bahagian inspirasi yang tertuliskan, indah. bak kata a. samad said; "bagi setiap penyair gundah, daun gugur pun dirasakan indah"

untuk seorang 'saya', maka 'double'-lah 'berlagak pandai'-nya. sudahlah bukan seorang penyair, ada hati pula mentafsir dan menterjemah kehidupan orang lain, lalu dikemaskan menjadi sisi-sisi hidupnya.

oh! saya bukan penyair, saya penulis (triple berlagak pandai)
"if you are a writer, or want to be a writer, this is how you spend your days; listening, observing, storing things away, making your isolation pay off. you take home all you've taken in, all that you've overheard, and you turn it into gold. (or at least you try.)"
― anne lamott

(ii)

walid ummi dalam perjalanan menghantar iman ke sbpi kubang pasu. esok, giliran insyirah pula ke gombak. adik saya kedua-duanya sudah enam belas dan tujuh belas tahun! senang cerita, yang seorang tingkatan empat, dan yang seorang lagi tingkatan lima. menganga, bagaikan tidak percaya.

apabila diluahkan ketidakpercayaan saya itu, mereka lebih terkekeh-kekehkan saya, termasuklah ummi di meja makan. "kakak dua puluh lima, okay? tuanya!". dan seperti kebiasaannya, bermulalah topik-topik hangat di usia 'emas' sebegini. 

menyebut tentang itu, saya tidak pasti, kalau cinta itu sebenar-benarnya wujud. sememangnya ada, tapi kabur, atau cuma tercipta selepas akad; "sakinah, mawaddah wa rahmah", sebagaimana firman-Nya. bagaimana seseorang boleh yakin dia sememangnya telah jatuh cinta, atau cuma mainan perasaan? atau seseorang sebenarnya hanya pertama-tama kali jatuh cinta, setelah kesemuanya menjadi halal?

'fresh' dan 'alive'! (woah, hiperbola!).

entah. 
andai dia sabar menunggu hingga sampai waktunya. tidak mudah memporak-perandakan gundah-gulana, resah-gelisah, mabuk-rindu jiwanya, demi memposisikannya ke letak duduk yang lebih tinggi, itu berarti dia mencintai Tuhannya, lebih daripada mencintaimu.

dikhuatirkan apa, kalau dia memberikan cintanya padamu, terlebih kepada yang lebih layak menjaganya.
itu suatu penghormatan buatmu, adik! maka, men-cintalah, ber-cintalah, dengan paling terhormat!
ha, sudah!

kenapa pula saya tiba-tiba bercakap tentang ini? hmm, lebih baik daripada menjadi seorang 'pseudo-intellectual' apabila cuba-cuba bercakap tentang kenaikan harga, turun, dan yang sewaktu dengannya. jujur, bukan kepakaran walaupun sesekali tersangatlah teringin menulis tentangnya.

oh, selamat bercinta, adikku! (sobs T.T - hiperbola)

(iii)

serasa-rasa saya, mereka-mereka yang terdekat, tahu saja saya ini terlalu 'random', dan 'unplanned', hinggakan saya dihadiahkan beberapa planner sebagai hadiah hari jadi.

anda semua memang 'Eva Wu' saya! dan dua tiga hal, telah terencana dalam perancangan. sebab, kebiasaannya (sejak dulu), apabila saya mula menuliskan sesuatu impian atau harapan, ia pasti akan tertunai baik dengan sangat cepat mahupun dengan sangat lambat. mungkin sebab, telah tertulis menjadi niat, lalu Allah permudahkan jalannya, subhanallah!

jadi, tulislah apa-apa saja yang menjadi keinginan, meskipun tidak ternampak ruang-ruang keberhasilannya. tapi, kalau difikir-fikirkan, siapa lagi yang lebih hebat dari 'kun fa ya kun'-Nya, bukan? hmm.

terutamanya, moga makin disayang Tuhan, Umairah! mohon lebih ter-ikhlas dan ter-arah dalam beramal. juga, saya mahu jadi setegar dan setabah ini, dan selalu mampu menginspirasi orang-orang sekeliling;

"she stood up. something inside her had changed. "it was finally time," she thought. it was finally time to leave the past in the past. and move on. she took her first step. it felt like walking for the first time. it was strange to not be chained anymore. it felt like life. like hope. like happiness." 
- yasmin mogahed
indah!

(iv)


"the way home should be. warm and golden" - daphne gottlieb

tiada yang ternikmat melainkan duduk-duduk dan bersenang-santai di rumah. bahagia!

mungkin inilah yang dirasakan Handzalah sewaktu jujur mengaku; "nafaqa Handzalah! nafaqa Handzalah! (Handzalah telah munafik! Handzalah telah munafik!)", pada Saidina Abu Bakar.

terkejut Abu Bakar R.A mendengar pengakuannya, lalu dilanjutkannya lagi; "jika bersama Rasulullah S.A.W, aku seolah-olah melihat Syurga dan Neraka. namun, sekembalinya aku ke rumah bersama isteri dan anak-anak, aku seolah-olah telah melupakan itu."

subhanallah!
sungguh sensitif dengan iman, dan proaktif dalam amal.

moga cuti di penghujung Disember ini, lebih termaknakan, buat merenung dan bermuhasabah agar lebih sensitif dan proaktif dalam beramal.

"Ya Allah, tempatkan aku di tempat yang berkah, dan Engkau adalah sebaik‐baik pemberi tempat" (al-Mukminun: 29)

ameen.

(sekianlah sudah, tulisan yang triple 'berlagak pandai', huhs!)

 ps: jemput baca ini, Majalah JOM! Isu #22 :)

SIMPLISTIK.

bismillah

benar kata tere liye, urusan perasaan sebenarnya sangat sederhana. yang sukarnya, sebenarnya menjaga dan mengawal hati; tidak berlebih-lebihan, tidak tamak, tidak dengki, tidak hasad, tidak putus asa, tidak kalut, tidak terburu-buru, tidak kacau, tidak runsing, tidak riuh.

simplistik. sangat sederhana!

kalau sememangnya milik kita, ditakdir kebaikannya untuk kita, apa-apa kenikmatan sekalipun, ia akan tetap mendatangi kita, cepat mahupun lambat. mudah atau sukar. al-falah; dunia dan akhirat. tidak perlu dipaksa-paksa, digesa-gesa, atau dirisau-risaukan. 

tenang saja; berusaha, berharap dan berdoa!
"close some doors today. not because of pride, incapacity or arrogance, but simply because they lead you nowhere"
― paulo coelho 
hati tenang.
jiwa lapang.

Thursday, December 26, 2013

A SUITCASE HEART.


"they should tell you when you’re born; have a suitcase heart, be ready to travel." - gabrielle zevin

Wednesday, December 25, 2013

antara kopi dan teh

aku selalu pilih kopi; pekat dan keruh
kau sering pilih teh; cair dan jernih

dan kita sama-sama menghirupnya,
tiada meragukan;
berdua dan nikmat

"when you find peace within yourself, you become the kind of person who can live at peace with others." - peace pilgrim

"You give my heart rest" - Yasmin Mogahed

 

"real love brings about calm—not inner torment. true love allows you to be at peace with yourself and with God. that is why Allah says: “that you may dwell in tranquility.” hawa is the opposite. hawa will make you miserable. and just like a drug, you will crave it always, but never be satisfied. you will chase it to your own detriment, but never reach it."

― yasmin mogahed, reclaim your heart
--
*inner peace = iman
*pain & suffering = mujahadah

Tuesday, December 24, 2013

selamat pagi Cinta!



bismillah

saya tak tahu kenapa, tapi ada satu hal yang saya tak boleh 'refuse' di sini. saya tak boleh kata tidak, tak boleh kata enggan, tak boleh kata pergi, tak boleh kata hilang, tak boleh dan tak boleh. 

atau saya saja yang tak mahu ke depan, dan masih berpatah balik? entahlah. tapi ada sesuatu di sini yang selalu membangunkan hari, menyegarkan pagi, membuatkan saya 'merasakan' saya, memberikan kenyamanan walau entah ke berapa kali. dan paling penting, selalu saja ada sesuatu yang membuatkan saya ingin terus menulis, di sini (ahhhhhh!)

atau mungkinlah, saya yang keterlaluan mencintai, tetapi bukankah Mekah pun pernah menjadi kerinduan Nabi? Bilal pun sampai menyanjung-nyanjung Mekah dalam syairnya? atau sewaktu Umar al-Khattab, dalam kerinduan yang terlalu, tidak dapat menerima ketentuan mereka harus berpatah balik ke Madinah, setelah termeterainya Perjanjian Hudaibiyah?

atau mungkin;

"sometimes you have to step back in order to move forward"

yeah! 

ps: maaf, #rantings pagi. dah, selamat bekerja dengan semangat! (esok cuti :P)

Monday, December 23, 2013

#TROBEK 2013.

"i never travel without my diary. one should always have something sensational to read in the train." - oscar wilde
"she made her home in between the pages of book" - maggie stiefvater

 "what on earth could be more luxurious than a sofa, a book, and a cup of coffee?" - anthony trollope
 
"rainy days should be spent at home with a cup of tea and a good book." - bill watterson
"reading makes immigrants of us all. it takes us away from home, but more important, it finds homes for us everywhere." - hazel rochman
 "spending all my money at the bookstore" makes me sound too irresponsible. i prefer to think of it as "investing in my brain" - anon

 "she read books as one would breathe air, to fill up and live." - annie dillard

"you see, books fill the empty spaces. if i'm waiting for a bus, or am eating alone, i can always rely on a book to keep me company." - marc acito
 
"eating and reading are two pleasures that combine admirably."
- c.s. lewis

Sunday, December 22, 2013

nah, bila keajaiban terjadi;

bismillah

sederhananya, bila kita telah menemukan apa yang paling kita mahu dalam hidup, hal-hal kecil tak lagi menjadi buruan, bahkan sekadar melintas, lalu pergi.

sederhananya, tidak ajaib bagi seorang Muslim untuk terus-terusan mengimpikan Syurga, kerana dia tahu impiannya cuma satu, 'wajah' Allah;

"wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. kepada Tuhannya -lah mereka melihat"
(al-Qiyamah: 22-23)

tetapi, apa agaknya yang membuatkan Nelson Mandela tidak pernah lelah berjuang, mengorbankan diri, harta, dan seluruh kehidupannya untuk satu cita-cita?

"CINTA. cinta akan menuntun kita berkorban apa-apa saja. dan Nelson Mandela, sangat mencintai bangsanya!" kata seorang ukht satu hari. 

 sehinggalah di suatu hari, aku menemukan ini;
air mata di jalan dakwah, umar hidayat
telahkah kau menemukan 'keajaiban' ini dalam dirimu?

hmm.


tentang sekolah dan ujian;


bismillah

(i)

dalam buku “Episode Cinta Sang Murabbi” (kalau tidak tersalah), ada disebutkan; Allah tidak akan menguji kita, sampailah kita betul-betul telah ‘memperolehi’ atau ‘menghadam’ tentang sesuatu. atau mungkin, inilah pemaknaan di sebalik “la yukallifullahhu nafsan illa wus’aha – tidak Allah membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

persis, macam di sekolah. kita tidak diuji dan teruji dengan sesuatu, melainkan kebiasaannya telah diajar atau diberitahu tentang itu. bab-bab tertentu, misalnya. ataupun, subjek-subjek tertentu.

sama juga ujian, dalam kehidupan secara keseluruhan. pernah kita menghadam bab ikhlas, atau ihsan, atau khusyuk, atau sabar, atau apa-apa ilmu dan pengetahuan yang telah kita tahu dan faham, lalu Allah uji pula dari sudut praktikalnya?

hmm?



dan kita akan diuji lagi, diuji lagi, diuji lagi, hinggalah telah tersibghah akhlak yang sebenar-benarnya dalam diri. dari situlah, segala yang dipelajari akan benar-benar termaknakan. 

dan mungkin itulah juga, namanya 'keberkatan' dalam apa saja yang telah dipelajari.

hmm.

(ii);

untuk adik-adik yang selesai memperoleh keputusan PMR, beribu-ribu-tania walau apapun keputusan yang tercatat. 



kalau anda ‘ikan’, anda pandai ‘berenang’! kalau anda ‘katak’, anda pandai melompat! kalau anda ‘kambing’, takkanlah ingin dipaksa-paksa anda menguak seperti ‘lembu’. 

pendek kata, percayalah bahawa anda istimewa dengan cara, kemampuan, dan bakat anda. teruslah bercita-cita!

tahniah Iman! :)

ps: untuk kakak-kakak yang sedang 'berjuang' menghadapi final exam juga! untuk kakak yang tengah menaip juga demi ujian dalam sekolah hidup yang silih berganti. selamat bertabah!

Saturday, December 21, 2013

dialog-dialog kotaraya;

bismillah

(i) "take wrong turns. talk to strangers. open unmarked doors. and if you see a group of people in a field, go find out what they are doing. do things without always knowing how they'll turn out." - randall munroe

saya selalu merasakan, orang yang melukis, dia sebenarnya sedang melukiskan jiwanya. persis orang yang menulis, hakikatnya dia sedang menuliskan hatinya. 

  
macam kata Pablo Picasso, "painting it's a blind man profession. painter is painting not what he sees but what he feels". dan hari ini, yang berkaos putih, di sebelah kiri membuat saya teringatkan Keenan, hero dalam novel Perahu Kertas.

entah, mungkin sebab dari belakang dengan tanpa wajah, dia tampak sangat diam, halus, senyap, sepi, sembunyi, tidak riuh, tidak kalut, rahsia, dan sangat tenang, tapi tetap, masih, -ada!
 
"umy sukalah yang putih tu. cara dia lukis, tenang!"
"erm, macam umy!"

hmm, mungkinlah. 

'tenang' dalam kamus sendiri, dan hanya kita-kita saja yang mengetahui.  

--

(ii) "..there are so many adventures that you miss because you're waiting to think of a plan.." - randall munroe

macam setuju!

sepertinya hal-hal yang indah, selalu terjadi secara rambang dan rawak (khusus pada saya), tidak terancang, tetapi cukup setiap kali tidaklah terpasang niat, melainkan yang baik-baik cuma. hari ini, niat di hati cuma mahu bernafas, mahu melihat alam, mahu memandang dunia dari kaca mata yang berbeza. hanya itu sahaja, sejak kaki mula melangkah dari rumah.

keinginan awal, yang sepatutnya berada di Konvensyen TFTN (Teach For The Needs), entah bagaimana beralih arah ke Petrosains, KLCC. rancangan awal yang sepatutnya melihat dunia sains dan segala macam penciptaan terbaru, bertukar dengan perancangan Allah yang lebih Maha Hebat, apabila Dia 'menjemput' ke dunia yang lain.

dunia yang sangat gelap, tapi penuh rasa cinta, subhanallah!
--

dengan rm25, dibawa masuk ke 'hutan', 'pasar', 'jalanraya', dan 'kafe' olok-olok. suasana kelam dan gelap. yang ada cuma suara-suara tenang burung dan cengkerik. aliran sungai dan katak. suara kereta melintas. yang ada cuma bau-bauan untuk mengecam segala macam barang yang ada; timun, nenas, bawang, kentang dan segalanya. yang ada cuma sentuhan; kereta, daun-daun pelbagai bentuk, pasir, dan sebagainya.

tanpa melihat, magisnya saya dapat merasa kesemuanya.

 

"Dialogue In The Dark" telah membuka satu dimensi baru, yang saya tak pernah kenal sebelum ini. dunia baru yang tak pernah cuba saya teroka. nikmat merasa, nikmat menyentuh, nikmat mendengar yang selama dua puluh empat tahun, rupa-rupanya belum saya gunakan semaksimum mungkin.

menggunakan sebatang tongkat yang diberi, selain menggunakan tangan untuk meraba, menyentuh, menggagau, saya terasa seperti Muhammad dalam 'The Color of Paradise'. nikmat-nikmat ini sebenarnya mampu menghidup dan membangun jiwa, melalui deria-deria yang sebenarnya sangat jarang terpeduli, sebetul-betulnya. 

"..meanwhile, Mohammed happily roams around the beautiful hills of his village with his sisters. he touches and feels the nature around him, counting the sounds of animals, and imitating them. he displays a unique attitude towards nature, and seems to understand its rhythms and textures as a language.." - Wiki

Allahhu!


dan sesudah perjalanan yang selama satu jam di dalam gelap, 'tourist guide' yang memberi arahan 'kiri kanan', menarik lengan baju ketika tersesat, menggambarkan suasana taman negara, memperihalkan bentuk-bentuk barang dengan terperinci, bercerita panjang tentang 'biru' ke 'hijau', dunia alam siber, sambil mencicah biskut dan kopi, rupa-rupanya adalah seorang lelaki yang cacat penglihatan. 

"sebenarnya, nikmat yang Allah bagi pada kita, semuanya sama. tiada yang kurang, tiada yang lebih. cuma, sejauh mana kita menggunakan nikmat dengan semaksimum mungkin, itulah yang membezakan kita." - Pakcik Jo.

 --

itulah antara yang paling dominan selain singgah Kinokuniya cari idea, tersesat di tengah kotaraya, bersoal jawab dengan pakcik guard CM, curhat berderai air mata di KFC, dan lain-lain yang tak terungkap satu-persatu.

di celah-celah momen itulah, dia pun turut mahu mencelah 'rabak' di tengah jalan. "inilah seni," katanya.



iv) "..to find them, look for tiny interesting choices. and remember that you are always making up the future as you go." - randall munroe

'cermin' yang baik ialah cermin yang akan selalu membuat kita mengenal diri kita dengan cuma melihat dirinya. malah, dengan dia juga, memampukan kita untuk lebih mengenal, siapa Pencipta kita yang sebenarnya.

terima kasih, Allah.
terima kasih, kawan!

--

lain-lain di Tempatan Fest;





  




Thursday, December 19, 2013

Wednesday, December 18, 2013

dari dua ekor burung;

bismillah

mengapa agaknya kata-kata yang baik, tersurat menjadi firman, diibaratkan bagai pohon, akarnya baik, dan cabangnya menjulang tinggi ke langit?

"tidakkah kamu memerhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit. pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan izin Tuhannya. dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (Ibrahim: 24-25)

mengapa agaknya Rasulullah S.A.W pernah mensabdakan, kata-kata yang baik juga adalah sebahagian daripada sedekah? (hr bukhari dan muslim). mengapa agaknya, Baginda juga pernah mensabdakan berkatalah yang baik, atau diam? (hr bukhari dan muslim)

kata-kata yang baik, selalu meneduhkan. memberikan kenyamanan pada jiwa dan hati. lambang pada ketulusan dan keikhlasan jiwa. magisnya, ia tak terkeluar melainkan dari kejernihan qulub. ia tak hadir, melainkan dari kekayaan jiwa.

seingat saya, semasa belajar adab jahili dulu, syair antara komponen yang menjadi ‘maruah’ sesebuah kabilah. penyair menjadi ‘harapan’ ataupun orang kuat yang membawa harga diri bangsa. sekaligus menunjukkan peri pentingnya sesebuah ‘bahasa’.

menyebut tentang kata-kata yang baik, semalam ofismate ada tunjukkan satu buku menarik. sebetulnya, satu puisi menarik. sebetulnya lagi, kata-kata yang baik. dia meminta saya ‘menterjemahkan’ kefahaman terhadap puisi yang satu ini;

maaf, tak ingat tajuk buku dan penulis

apa yang didapati, ternyata bukan kefahaman saya tentang itu, tetapi lama sudah saya tidak membaca puisi yang sebegini. puisi yang mengajak untuk berfikir dan merenung panjang. puisi yang memerangkap diri pada satu metafora yang tinggi nilainya. puisi yang halus dan penuh santun. teringat waktu dulu-dulu, di tingkatan satu, masuk librari semata membelek dan menyalin karya-karya allahyarham usman awang.

ahhhh nikmatnya!

satu hari nanti saya bercita-cita juga untuk menjadi ibu yang sebegini. untung-untung, dia juga mengujarkan hal yang sama; "aku mencintai Bunda, seperti aku mencintai Syurga!" di usia tiga tahun.

hanya bermula dari 'latihan' mengucapkan kata-kata yang baik, subhanallah!


______
ps: banyak pula update kebelakangan ini. menyemangati "there is nothing to writing. all you do is sit down at a typewriter and bleed." ― ernest hemingway. (=,=)'
 

Tuesday, December 17, 2013

dari MC kepada trainer;

bismillah



ini antara momen yang paling saya tidak mahu ingat. malu yang teramat. gagap. tidak lancar. terketar-ketar. tanpa praktis. ayat berterabur. nama bertukar. tanpa terima kasih. tanpa protokol. tiada isi. sebut sahaja kesemuanya, setiap satunya saya 'memalukan' diri sendiri, di atas pentas yang Allah 'rezekikan' tidak ramai hadirin yang hadir. 

memikirkannya kembali, satu sahaja 'ibrah paling dekat yang boleh saya dapat. pagi itu, saya tanpa al-Quran. minggu itu, hubungan dengan Allah jauh. kurang telefon ummi. kurang bercakap dengan adik-adik. 

kurang dan lompong kesemuanya. 

mungkin ada benarnya kata salah seorang ulama' salaf; mafhumnya;
"aku mengenal maksiatku pada Allah, adalah dengan sikap atau perilaku binatang tungganganku dan isteriku".

dan Allah menegur dan mengajar dengan paling lembut, bahawa segala keupayaan adalah datangnya dari Dia, bukan dari usaha diri yang sesungguhnya. 

Allahhu!

--

dan saya belajar; 

"jadilah master, dari master of ceremony alias MC sampai master trainer. sampaikan kultum, kulkas, cerpen, atau cerber" - solikhin abu izzuddin, hlmn. 72. 

subhanallah, Maha Suci Dia -Allah yang menjadikan kita mudah lupa pada kesalahan dan kesilapan. kalaulah dosa itu berbau, dan tertayang setiap detik dan saat di kepala, apakah kita akan tergerak untuk menata kembali kesilapan setiap satunya?

tapi tidak. Maha Kasih Dia, -Allah yang memberikan harapan untuk memulakannya semula, menyediakan ruang, menghadiahkan pendamping dan penyokong, berserta dengan semangat dan energi baru, dari arah yang tidak disangka-sangka.

terima kasih Allah.
selamat menemukan diri semula!

cuba lagi, cuba lagi, cuba lagi.

"I write because I don’t know what I think until I read what I say".

bismillah 

menulis adalah cara seseorang memberitahu dirinya. saya sangat suka kata-kata Flannery O’Connor;  

"I write because I don’t know what I think until I read what I say". 

menulis pada orang tertentu, adakalanya memberikan ruang untuk dia lebih ekspresif, lebih bebas, malah mungkin lebih mengenali dirinya sendiri, hmm.

--

dan nah pengakuan jujur, untuk tatapan diri sendiri, apa yang dia sedang fikirkan, usai sesi brainstorming tadi;

waktu "mukhayyam junior" baru-baru ini, antara perkara terbesar yang saya realize adalah, betapa semangatnya adik-adik ini menjalani satu persatu slot yang disediakan. walaupun slot demi slot berterusan berjalan tanpa henti, meski tidak cukup tidur dan sebenarnya sangat meletihkan, namun mereka masih tetap bersemangat menjalani kesemuanya dengan sepenuh hati. semacam meraikan dan memegang satu prinsip; "do it from the heart or not all".

terbayang-bayang mukhayyam demi mukhayyam yang pernah dilalui dulu, apakah saya sesemangat itu? berani bersuara, tidak mempedulikan idea seremeh apapun? berani bertindak, tidak ragu-ragu ia sekecil apapun? 

sebab apabila makin ‘dewasa’ baik dari sudut usia, mahupun pengalaman, sama ada kehidupan secara keseluruhan, ataupun pentarbiyahan secara khususnya, (meski belum cukup ‘masin’ kematangannya), makin saya merasakan tepu dan terhimpit; idea tidak lagi berkembang, dan saya tidak mampu melontarkan kesemuanya dari hati dengan sesungguhnya. tersekat-sekat, tidak berkeyakinan, ragu-ragu dan saya seperti takut untuk bersuara. takut dengan idea-idea kecil. takut dengan mimpi-mimpi kecil. takut dengan tafsiran dan pandangan orang. malah, adakalanya mungkin takut dengan diri sendiri.

kesannya, keluar dari bilik meeting, ataupun sesudah sesi brainstorming, saya akan rasa sangat inferior dan pesimis dengan diri sendiri. pesimis kronik. tapi serius, saya 'cuba' untuk struggle! hari-hari (fuhs!)

hmm, membaca buku Super Murabbi, di sepanjang perjalanan dari Penang ke Gombak, saya diperkenalkan semula dengan susuk satu peribadi; Abul Aswad ad-Duali. alkisah, beliau hakikatnya memulakan sesuatu hanya dengan ‘satu titik’.

"jika aku membuka mulut, maka tulislah titik di atas huruf tersebut. jika aku mengumpulkannya (mendhammahkannya) maka tulislah titik di depan huruf tersebut. jika aku mengkasrahkannya, maka tulislah titik di bawahnya. tetapi jika aku mendengungkannya, maka jadikanlah titik tersebut menjadi dua." 
– abul aswad ad-duali, super murabbi, hlmn. 46

dari satu titik inilah, sumbangannya menyejarah hingga kini; kita dan umat Muhammad kesemuanya mampu untuk membaca al-Quran. hanya bermula dengan satu titik, kita mengenal baris dhommah, fathah, kasroh, mahupun tanwin, ghunnah dan selainnya.

subhanallah!

mengulas kisah ini, kata pak solikhin abu izzuddin;

"dari medan nol yang bersih dan dihamparkan serta disediakan itulah kita memulai dengan satu buah titik untuk kemudian menghubungkannya dengan titik yang lain."

mungkin saya perlu belajar menjadi ‘karyawan cilik’ semula; beraksi dengan paling unggul, semulajadi, ringkas, tapi sangat mafhum dan kenal di ‘titik’ mana dia harus bermula.

hmm?

Allah, mudahkanlahhhhhhh.
T.T
 

Sunday, December 15, 2013

RETREAT: 3 hari 2 malam.



bismillah

"aaaaah! there is nothing like staying at home, for real comfort."
― jane austen

terima kasih, Jane Austen kerana memahami. 
sangat setuju! ;P

cuma, antara hal yang mencabar bagi saya ialah menjadi seorang da'ie di rumah. bagaimana untuk men-sibghah-kan peribadi sebagaimana di dalam usrah ke dalam famili, -persis. itulah dia yang sesungguhnya walau di mana-mana pun. malah, mutabaah ibadah (amalan-amalan ibadah harian) pun konsisten. tilawah, rawatib, dhuha, dan seterusnya. 

seolahnya, seperti sedikit demi sedikit memahami kata-kata umar at-tilmithani; "nahnu du'at qobla kulli syai' - kita adalah penyeru sebelum menjadi apapun." da'ie sebelum anak. da'ie sebelum kakak. da'ie sebelum individu apapun. da'ie yang berjalan di mana-mana, hingga keberadaannya sentiasa terasa diisi dan terisi. 

'dakwah' yang bergerak. kalau ada saja sifat ini dalam diri, muraqabatullah (pengawasan Allah) akan selalu terasa. sebab atas kesedarannya, dia sedang memotretkan Islam dan Muslim dengan sesungguhnya.

subhanallah!

itulah "akhlak", kata imam al-ghazali; sesuatu yang spontan, tak perlu dibuat-buat. semulajadi, dan tidak dipaksa-paksa. 

atau sekurang-kurangnya, janganlah jauhnya dia dengan Allah, adalah pencetus kepada kemaksiatan-kemaksiatan ahli keluarganya. sebagaimana kata seorang salaf;

"sesungguhnya jika aku bermaksiat dengan Allah, aku melihat kesannya kepada perilaku binatang tungganganku, dan juga isteriku".

Allah, mudahkanlah kami menjadi yang lebih baik, hari demi hari.
"allahhumma faqqihna fid deen."

ameen.

"So, you want to be a -WRITER?"

bismillah

ekspo buku 1 malaysia

dalam banyak-banyak kertas kerja yang dibentang dalam International Book Conference 2013, saya paling suka gaya sederhana Mr Patrick Furlong, walaupun secara fizikalnya, dia tampak sangat serius.

tidak pasti sama ada tajuk ("writing media (journalism) and how to raise the interest of young people to enter the field of professional writers") yang akan disampaikan sejak mula telah menarik minat saya, ataupun dia seorang journalis (lelaki) - ehems, ataupun penyampaiannya yang sangat sederhana; sekitar lima belas minit cuma dengan tanpa sebarang slaid.

atau mungkinlah, kertas-kertas kerja yang lain lebih berbentuk teori, ilmiah, dan 'beku', berbanding penyampaian beliau yang lebih santai, segar, dan 'cair', atau ringkasnya; emosional. (serasa-rasa saya, kebanyakan buku dari luar meski berbicara tentang 'marketing', 'bisnes', 'sejarah', kebanyakannya pasti disadurkan dengan unsur-unsur manusiawi - emosi). mungkin itulah antara tarikan buku-buku luar; seolah-olah penulis selalu berinteraksi dengan pembaca. hmm, serasa sayalah.  

antara poin menarik, katanya, dia bukan seorang penggemar buku, malah bukan graduan universiti. tetapi satu hari, satu buku telah menarik perhatiannya, hingga menumbuhkan minatnya untuk terus-terusan membaca. lalu berpindahlah dari satu genre ke genre yang lain. (oh, kita sama!)

dan bila semakin banyak membaca, semakin bertambah kefahaman. seterusnya, akan membuatkan terwujud pula keghairahan untuk berkongsi. dari sini, seseorang akan mula 'bercerita', 'bercakap' atau 'menulis' tentang penulisan!

maka dari situlah, peribadi seorang 'penulis' akan terbina.

 sebab itulah mungkin, formula ini wujud;
"jika ingin menjadi seorang penulis pertama sekali kena membaca, kedua kena membaca, ketiga, membaca, keempat membaca dan kelima baru menulis." 
― a. samad said

SO, YOU WANT TO BE A WRITER?
nah;



 ps:  aaaaaaaaaaa, nak tulis buku! nak tulis buku! nak tulis buku! XD