Pages

Sunday, October 27, 2013

sebuah panggung dan wacana Ahad;

bismillah

kalau bukan three idiots, nayak, black, dan taare zameen par, 'vivaah' (a journey from engagement to marriage) juga antara filem-hindi-favorit.

selain konsep ta'aruf antara bakal suami isteri yang 'diketengahkan', persis dalam Islam, saya sangat menggemari watak Poonam; seorang gadis tradisional, graduan jurusan ekonomi, pembaca tegar, dan punya 'value' yang sedia dibina dan terbina dalam dirinya. 

dan program wacana wanita yang saya berkesempatan hadiri tadi, tiba-tiba membuatkan saya terkenangkan dialog ini;

"for Poonam, i seek a home where her values will be respected"

seorang ayah (lelaki) yang sangat menghormati nilai dan prinsip seorang anak (perempuan), yang bagi saya sangat istimewa!

percayalah, lelaki yang membuatkan perempuan 'merasakan' ini, akan membuatkannya lebih bersungguh-sungguh berusaha menjaga kehormatan dan harga dirinya. terlebih-lebih, seorang ayah. 

--

"VALUES"

usai program ini, yang paling membuatkan saya termuhasabah panjang ialah, tentang 'value' dan prinsip yang telah sedia tertanam dalam diri. apa? sejauh mana? baik atau buruk? dan sebagainya.

saya tertarik pada cerita si anak palestin yang apabila diberi gula-gula, akan dikongsikan dengan kawan-kawannya yang lain. nilai yang tampak sangat sederhana, tetapi dari mana terbentuk, kalau tidak terlebih dahulu dimulakan daripada ibunya?

saya juga sangat kagum pada peribadi penceramah sendiri, yang mengelakkan diri daripada berdusta, meski untuk menghentikan tangisan anaknya. tiada janji-janji kosong semacam "nanti mummy beli coklat", "nanti abah beli mainan", tetapi akhirnya tak terbeli. nilai yang sepertinya kecil, tetapi andai tak dibenahkan sejak mula, manakan akan terwujud dalam gerak dan tingkah, terlebih-lebih peribadi.

saya selalu percaya, didikan daripada seorang ibu akan lahir secara 'spontan', 'jujur', 'semulajadi', tidak akan mampu dibuat-buat atau dipaksa-paksa. apa yang tersibghah (acuan) dalam peribadi, itulah yang akan tertonjol. apa yang terlihat, itulah yang akan dicontohi, dari sekecil-kecil perkara hinggalah ke sebesar-besarnya.

hinggalah kepada 'values' yang lebih besar; 'izzah (yakin dan bangga) dengan diri sendiri, berterima kasih dengan Allah dalam nikmat mahupun ujian, cintakan ilmu, berani kerana benar, mencintai saudara yang jauh, menjaga maruah dan peribadi, dan sebagainya!

andai ibunya 'berani', maka yang tertonjol adalah nilai keberanian. andai ibunya 'gigih', maka yang tertonjol adalah nilai kegigihan. andai ibunya 'jujur', maka yang tertonjol adalah nilai kejujuran. andai ibunya 'beriman', maka yang tertonjol adalah nilai keimanan.

dan subhanallah, untuk nilai-nilai jahiliyyah yang banyak, masih belum terkikis dalam diri, tidak sanggup rasanya untuk kesemuanya semulajadi tertonjol dalam 'didikan-tanpa-sedar' seorang ibu ini nanti.

Allah, soleh solehahkanlah kami,
lebih tegartabah mentarbiyah diri. 

ameen.

____
watak 'hero' Prem yang open-minded, menuntut journalism dan sastera, emosional, lagi-lagi sewaktu dia tiba-tiba jujur bercerita sewaktu proses ta'aruf; "saya pernah berminat pada seorang perempuan, rakan sekelas sewaktu di kolej. saya juga pernah merokok, tetapi itu yang pertama dan itu yang terakhir", juga mengagumkan!

 ps:

"one of the best things you can do for your children is to continue to grow - spiritually, mentally and emotionally. if you’re not growing you’re really regressing. growing in your iman, stretching your mind and finding out what feeds your soul will make for a happier and healthier you. making time for your relationship with Allah should be the first thing in your life. out of that relationship flows your ability to love and care for your family and relate well to the world around you."

- art of mothering (fb) 

Tuesday, October 15, 2013

refleks se-langkah;

bismillah

sebagaimana mendekati kebaikan, pasti akan berlanjutan dengan kebaikan-kebaikan yang lain. maka wajar, andai selangkah mendekati kemungkaran, akan berturutan dengan kemungkaran-kemungkaran yang lebih besar.

dan untuk 'kekeliruan' yang sering-sering ini, al-Quran selalu terasa sungguh menyejukkan; mengirimkan fatwa yang merenggut ketenangan hati.

"..mintalah fatwa pada hatimu. kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan mententramkan hati. sedangkan dosa selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkan hati meskipun orang-orang yang memberi fatwa membenarkanmu."

(hr ahmad & ad-darimi)

Allah, dekatkan kami dengan al-Quran selalu, agar kejernihannya menghantarkan 'basirah', menuntut hati, memimpin gerak, untuk memandang segalanya dengan pandangan-Mu semata-mata.

ampunkan langkah, 
ampunkan.

____
"will you sacrifice by putting an end to your bad habits for His sake? if yes, you deserve this "Day of Joy" as it is all about sacrifice" - mufti menk

Sunday, October 13, 2013

sebuah "bittersweet" sebelum Maghrib;

bismillah

ini antara ayat al-Quran yang saya sangat suka. 
"sesungguhnya apa yang kamu sembah itu musuhku, lain halnya Tuhan seluruh alam. iaitu yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku. dan yang memberi makan dan minum kepadaku. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku kembali. dan yang sangat kuinginkan akan mengampunkan kesalahanku pada hari kiamat"
(as-syu'ara': 77- 82) 

kedekatan dan kebersamaan Ibrahim A.S yang penuh, memaknakan manisnya hidup ber-Tuhan. subhanallah, ketauhidan yang sungguh-sungguh! makan minum, sakit sihat, hidup mati, yang sesungguhnya dari Allah, dan untuk Allah.

menjadi salah satu impian dan doa, untuk pertama-tama menanamkan 'ketauhidan' yang ini di dalam diri, juga untuk mereka-mereka yang bakal 'tumbuh' dari dalam diri.   

Allah, perkenankan.

ketauhidan yang mendarah ini, termasuklah sampai meletakkan urusan maksiat diri (juga) menjadi bahagian dari urusan-Nya. masih diserahkan, untuk Dia yang uruskan, dorongkan dan tunjukkan. sebagaimana Yusuf A.S berteriak melaungkan "ma'adzallah!", walaupun saat hatinya sangat cenderung pada dosa.

"Yusuf berkata: Aku berlindung kepada Allah" (Yusuf: 23)

"Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf), dan Yusuf pun berkehendak kepadanya. sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya" (Yusuf: 24) 
--

ya, memang urusan hati Allah yang pegang.

namun meski dalam kuasa penjagaan-Nya, masih ada hati-hati yang 'tergelincir', lantaran tanpa 'penyerahan' yang total. hatinya tertahan, tidak mahu 'diserahkan', menjadi 'korban' paling baik buat Allah.

lalu, Allah 'biarkan' saja sesat, tanpa diberi peringatan, mahupun petunjuk.

"maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" 
(al-jaasiyah: 23)

Allahhu!

satu hal yang paling menyakitkan dalam 'cinta', hakikatnya bukan 'dimarahi', 'diuji', atau 'disakiti' dengan pergiliran ujian demi ujian. 

namun, paling menyakitkan adalah apabila tidak dipedulikan lagi walau seinci. pedih, sakit, dan seksa yang sebenar adalah apabila Dia mula memutuskan; "terserah, mahu perbuat apa!"

Allah, tenangkan jiwa, bahawa segala yang menjadi 'korban' untuk-Mu, adalah yang terbaik dan paling baik. sakitnya adalah cinta. pedihnya adalah cinta. seksanya juga adalah cinta.

"Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Menguruskan, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. perbaikilah semua urusanku dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walaupun sekelip mata." 
(HR an-Nasa’i dan al-Hakim)

ajarkan kami, tadhiyyah (pengorbanan) yang manis!
ameen.

--

ps: kawan-kawan, selamat berpuasa esok (9 Zulhijjah). saling menembak doa, moga berkahnya sampai menggegarkan langit-langit 'Arafah :')


Saturday, October 12, 2013

how i met myself (ii)

first interview - wajik, sept 02

kitty:
"i once interviewed a man who seemed increasingly amused by my questions. when i asked him what he found so entertaining, he told me that he found the questions an interviewer asked revealed much more about the interviewer than any of his answers revealed about himself.

during our interview he learned far more about me than i about him. i found that interesting and he was right, on that occasion at least. i think that the story one covers often reveals more about the person writing it than perhaps the story is revealing itself"
- one hundred names, cecelia ahern, pg. 12
--
suatu petang dari petang-petang yang indah;
"ummi, akak rasa akak nak jadi journalist lah!" 
 heh :)

Wednesday, October 9, 2013

rekonstruk jiwa (iii)

bismillah

LOST

pernah tak rasa, kita tak sedar pun apa yang kita sedang buat? kita macam lost? kita macam tak faham? kita macam berjalan saja, ikut arah di hadapan? kita buat bukan dari hati, tapi lebih kerana simpati? kita berjalan bukan kerana mahu, tapi lebih kerana perlu?

syukur, untuk yang sedia maklum dan mafhum sejak mula dia menjejakkan kaki ke dalam dunia dakwah dan tarbiyah. syukur untuk anugerah yang Allah beri pada jiwa-jiwa utuh yang telah mampu berdiri, berjalan, dan bergerak laju tanpa ragu.

tapi, mungkin juga ada yang seperti saya, atau persisnya Jack Dawson dalam Titanic sewaktu dia menuturkan; "I mean, I love waking up in the morning not knowing what's gonna happen or, who I'm gonna meet, where I'm gonna wind up."

bebas!

tenggelam dalam kebutaan itu, terduduk dalam ‘rebel’ demi ‘rebel’, akhirnya saya sampai kepada persoalan; "apa yang aku sedang buat? untuk apa, dan ke mana penghujungnya?"

adakalanya, saya rasa saya sangat terkebelakang dan tertinggal. saya mahu berputus harap, dan berhenti. tapi, satu hari kata murabbi;
 
"mengapa mengatakan hatimu telah tertinggal di belakang? sedangkan kau masih bertahan di jalan ini? itulah hakikatnya, cinta! tidak sedarkah, hakikatnya kau sudah pun mencintai jalan ini?"

Allahhu.
maha peritnya saya menelan perkataan 'cinta'. 

--

SABAR

kalau Allah berniat memahamkan kita dalam agama-Nya, pertama-pertama yang diuji, (mungkin) -lah nilai kesabaran.

sabar sebelum berhasil memetik buah kemenangan. sabar berjalan, meski belum ternampak arah tuju yang sebenar-benarnya. sabar mendaki, meski puncaknya belum ternampak.

mungkin sebab itulah juga, dalam banyak-banyak ‘pertempuran’ dan ‘mujahadah’ di dalam al-Quran, Allah menggambarkan; “sabar” sebenarnya adalah jalan terpintas untuk menang.

baik menang secara fizikal, mahupun secara maknawi, iaitu menang jiwa!
"wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) solat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al-Baqarah: 153)

"wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kalian beruntung." (aali ‘imraan: 200)
"dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keredhaan-Nya." (al-Kahfi: 28)
"maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu." (al-Insaan: 24)

dan sebagaimana dua kisah 'sabar' yang berbeda alur perjalanannya;

pertama, kisah Yaakub A.S ketika teguh dan yakinnya yang berkali-kali menuturkan, "fasobrun jameel" ketika mendepani takdir yang belum pun dia ketahui penghujungnya.

"maka hanya bersabar itulah yang terbaik untukku" (Yusuf: 18)
“maka kesabaranku adalah kesabaran yang baik" (Yusuf: 83)

kedua, kisah perjalanan Musa A.S bersama murabbinya, Khidir A.S. mungkinlah bersebabkan hikmah yang dipunyai Khidir A.S, dia langsung menuturkan;

"dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
(al-Kahfi: 68)

pertanyaan yang diunjukkan kepada Musa A.S berbaur ragu-ragu; apakah Musa A.S mampu melakukannya?

seolah-olah Khidir A.S sangat mengerti, bahawa kemampuan untuk bersabar pada hal yang belum diketahui penghujungnya, atau bersabar dalam hal yang belum diketahui selok-beloknya, rencananya, arah tujunya, adalah sesuatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan.

--

KERANA KAU SUDAH PUN MENCINTAI JALAN INI

untuk ‘rebel’ demi ‘rebel’ saya itu, terima kasih untuk orang-orang yang masih betah bersabar. masih sabar menunjukkan jalan. masih sabar meladeni karenah. masih sabar menanamkan fikrah dan membentuk kefahaman.

dan tolong ya Allah, sejauh manapun pemberontakan jiwa, biarkan aku terus berjalan meski dengan tanpa jiwa, atau dengan separuh hati. hinggalah suatu saat, Engkau anugerahkan kefahaman dan singkapkan hikmah atas hal-hal yang aku belum pun mengerti di saat ini.

..kerana aku telah pun mencintai jalan ini.
..telah pun mencintai jalan ini.

--

ITULAH HAKIKAT IMAN


merindukan jalan dakwah, umar hidayat, hlmn. 114

Allah, mudahkanlah.
ameen.

Monday, October 7, 2013

Oktober 6: 21:37:33: "BERJUTA HARAPAN".


"shoot for the moon.
even if you miss, you'll land among the stars"

--

Allah, Kau Maha Menyaksikan.
peluklah kejap, mimpi-mimpi kami.

ameen.


Saturday, October 5, 2013

bila saatnya ber-jarak;

bismillah

saya terperasan, setiap kali saya ter-attach dengan sesuatu, (manusia misalnya), Allah akan datarkan hati saya kosong-sekosongnya. tibanya waktu paling mendesak, dan saya sangat memerlukan pertolongan, dialah orang pertama yang akan hilang. 

atau mungkin, waktu-waktu lain, saat saya merasakan adanya ‘seseorang’ (tempat pergantungan, tempat luahan, tempat pengaduan), waktu itulah Allah akan jungkir-balikkan hati, ranap-kecewakan, hancur-musnahkan harapan-harapan tadi, dengan ‘melenyapkan’ orang-orang itu, dengan cara-Nya yang tersendiri. 

suatu sudut, saya sedih. tapi, subhanallah.
 
"Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada di dalam dadamu, dan untuk membersihkan apa yang ada di dalam hatimu. dan Allah Maha Mengetahui isi hati"
(al-Imran: 154)

yakin saya, Allah hakikatnya sedang memperbaiki hati. 

sebab, cara termudah untuk seseorang 'bebas' dari kebergantungan atau keterikatan dengan mana-mana manusia ialah rasa 'sakit'. 

apabila sesuatu telah menyebabkan kita rasa 'sakit', lumrah, kita akan makin menjauh, merenggang dan melindungi diri sendiri. maka kesannya, makin berkuranglah keterikatan dengan manusia, dan makin bertambahlah kebergantungan pada Allah. 

semalam ke Heroes, ayat yang paling terkesan, menyentakkan hati, dari Sheikh Yahya;
"untuk tahu sebenarnya kita sedang diuji (tested), atau dihukum (punished), mudah sahaja. andailah sesuatu menyebabkan kita makin dekat dengan Allah, itu adalah ujian. namun, andai sesuatu menyebabkan kita makin jauh dengan Allah, itu adalah hukuman."

deep, subhanallah!

entahlah, kalau ujian ini, sistemnya macam ‘check and balance’, untuk stabilkan kesemua perasaan biar sederhana, dan menghala kepada Allah, semata-mata.

ah, moga-moga aku sedang diuji, bukan dihukum.

"aku pulangkan rasa-rasa ini kepada-Mu. rabbanikan kesemuanya!"

Friday, October 4, 2013

Oktober 4; K.

 

kesimpulan:

"for males, speech and language are not critical brain skills. they operate mainly in the left brain and have no specific location."
- why men don't listen and women can't read maps, alan & barbara pease, pg. 88

ps: happy birthday, ammar! :)


Wednesday, October 2, 2013

"ASUMSI"



*( ) = HATI

--

(i)
jaka: "lukisan awak cantik" (lukisan awak cantik)
gadis: "oh, terima kasih" (cantik? hmm)

(ii)
jaka: "lukisan awak cantik" (lukisan awak cantik)
gadis: "tak adalah, biasa-biasa saja" (sekali lagi? hmm)

(iii)
jaka: "lukisan awak cantik" (lukisan awak cantik)
gadis: "lukis ni, boleh la" (ish, sudah masuk tiga kali)

(iv)
jaka: "lukisan awak cantik" (lukisan awak cantik)
gadis: "alhamdulillah" (admire atau cinta?)

(v)
jaka: "lukisan awak cantik" (lukisan awak cantik)
gadis: "terima kasih. lukisan awak pun apa kurang?" (err, dia suka akukah?)

dia (jaka) masih dengan "lukisan awak cantik"
tapi dia (gadis) sudah mula ber-asumsi.

cis-

--

"orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta."

- tere liye, daun yang jatuh tak pernah membenci angin

--

ps: tolonglah, tolonglah jangan ada yang cakap 'tulisan' saya cantik :P