Pages

Monday, September 30, 2013

KOMENTAR YANG TERTINGGAL



bismillah

pernahkah anda membaca satu tulisan yang indah dan menarik? 

keterujaannya memanaskan otak dan menggirangkan hati untuk mencurahkan sesuatu. sesuatu yang kita sebut sebagai komentar. maka, kita isi terlebih dulu di MW (microsoft word), sebelum kita pindahkan ke ruang entri yang indah tadi. 

beralun-alun ayat, panjang sekali kita cuba tulis. kalau di tuiter, pastinya terpaksa pula kita gunakan aplikasi twitlonger, demi memenuhkan kata-kata, pandangan, harapan, dan motivasi kita tadi.

sampai ke perkataan terakhir, mulalah kita salin (baca: copy), dan kita tampal (baca: paste) dengan gigihnya. siap sudah, kata kita.

malang sekali, ada perkataan-perkataan yang tersangkut, tak mampu mengisi ruang kecil tadi. malang sekali juga, di sini tidak ada capaian twitlonger. 

maka, tidak jadilah kita menghantarnya.
maka jadilah ia 'komentar yang tertinggal';

tanpa pemiliknya sempat baca. 
tanpa pemiliknya tahu pun, ia tersimpan cuma di MW.

sekian.

--

ada banyak hal dalam dunia, bila Allah izin, ia akan sampai dengan cara yang macam mana pun. walau tanpa kita memaksakan, atau bersusah-susah. 

ada benda juga, terhalang sebab Allah lebih Maha Mengetahui sebab-sebabnya, meski kita berusaha pelbagai daya dan cara.

dan mungkin juga, bila telah terselak dan tersingkap kesemua sebabnya, meski lambat atau tertunda, kita akan sangat bersyukur pada benda-benda yang terhalang saat ini, dengan izin-Nya.

begitulah aku kira, kesimpulannya pada 'komentar yang tertinggal'.

Allah Maha Mengetahui.

--

"kerana hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.
kerana seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat"

- salim a. fillah


Sunday, September 29, 2013

JATUH

JATUH

sebermula walid ummi
bimbing aku berdiri
dengan dua kaki

tanpa takut jatuh
aku jaguh. 

tolong walid ummi
pimpin aku 'berdiri'
dengan satu hati

meski dilambung jauh
tanpa bimbang jatuh,
aku butuh.

| september 29. rumah atas.

--


all the best, iman

akak selalu percaya, lambat atau cepat
iman mesti boleh :)

(pmr 2013) 


Friday, September 27, 2013

"the goal in marriage is not to think alike, but to think together!"

bismillah

lama sudah rasanya tidak menulis entri pasal cinta-cinta dan kahwin-kahwin.
nah, satu;

di usia 23 tahun, 9 bulan.

--

(i)

untuk menerangkan cinta, saya paling suka quote ini;

"don't walk behind me; I may not lead. don't walk in front of me; I may not follow. just walk beside me and be my friend." 
- albert camus

dan sebab itu juga, saya pernah menuliskan;

"cinta itu sama ada menghilangkan diri kita,
atau menemukan siapa kita?"
--

(ii)

ketaksuban cinta selalu membuatkan kita terikut-ikut untuk cenderung mengikut segala kesukaan orang yang kita cintai. sepenuhnya melihat, mendengar dan mentaati, meski kadang-kadang bertentangan dengan kehendak, kesukaan, dan prinsip diri.

kesannya, personaliti atau sifat diri yang sebenar (sebelum bercinta) akan tenggelam dan hilang. lebih-lebih lagi, perempuan. semulajadi, dan kebiasaannya, dia mudah ‘dibentuk’ oleh apa-apa yang dia cintai.

jujur, saya pun.
hmm.

--

(iii)

suatu hari, dalam halaqah, salah seorang adik saya bersuara: "kalau boleh, saya nak bersuamikan orang yang hebat dalam agama. lagi-lagi fiqh. nanti senang saya nak rujuk dia".

saya sengih membalas; "tapi, macam mana kalau dia bagi ilmu yang salah?" kemudian menyambung, "sebab itulah, kita kena belajar dan cari ilmu juga. bolehlah berbincang dan sama-sama mencari jawapan yang betul!"

sebab secara peribadi, saya merasakan; "the goal in marriage is not to think alike, but to think together!"

kesempurnaan ada pada keduanya, bukan salah seorang. ada masanya, salah seorang mungkin tersilap. macam kebiasaannya, kita berkawan-kawan.

--

(iv)

saya tahu, bercakap sungguh sangat mudah. 

masih, saya sendiri tidak tahu dan tidak pasti sesusah apa agaknya, untuk selalu merendahkan hati, membuang ego dan memberi ruang untuk saling mendengar, memahami dan memilih apa-apa yang terbaik untuk diri dan pasangan.

bukan memilih mengikut pandangan diri semata-mata, walaupun (mungkin), dia kurang arif, dan kurang tahu. 

dan tentu sekali setelah memilih bersama tadi, bersabar pula melatih diri mengikut kemampuan dan kapasiti diri, untuk sebetulnya 'berubah' mengikut telunjuk, parameter dan kemahuan agama, bukan semata-mata kemahuan diri sendiri.

sebab secara peribadi, saya pun merasakan; "it's not about changing. it's about growing, -together" - ellen schreiber, love bites

ah, (alangkah!) kalau saya juga di antaranya.

--

"but the poor kids today, either they're too selfish to take part in a real loving relationship, or they rush into marriage and then six months later, they get divorced. they don't know what they want in a partner. they don't know who they are themselves, so how can they know who they are marrying?"
(pg. 148, tuesdays with morrie)

untuk (i), (ii), (iii) dan (iv), terpenting (bagi saya) mungkin, ialah mengenal, mencari dan menemukan diri sendiri, supaya kelak kekal dan masih menjadi diri sendiri, tidak mudah terubah oleh apa-apa. persis Khadijah, sebelum bertemu Muhammad. sebelum dan sesudahnya, dia adalah dia.

kecualilah, setapak demi setapak ‘berubah’ untuk perubahan yang membawa lebih kebaikan kepada diri, orang yang dicintai dan terlebih-lebih, -agama.



"..just walk beside me and be my (best) friend!"

Allahhu Musta’an!

ps: pandangan peribadi semata-mata. mungkin-lah ini antara 'values' yang saya sangat cari dan paling mahu ada dalam diri, hmm. ameen.

(saya rasa, saya tulis dengan sangat berbelit-belit, hisy)

Wednesday, September 25, 2013

Catatan September, 25.

bismillah

ayat-ayat al-Quran selalu berbicara dari ruang lingkup dan keterbiasaan kita sehari-harian; apa kita buat, kita rasa, dan kita lalui saat-saat itu.

meski ayat-ayat itu pernah berulang kali dibelek, situasinya akan tetap jadi berbeza. cuma istimewanya, hati yang selalu-selalu 'bermujahadah' ini perlu langsung tulus berbicara, berkata-kata, sering-sering bertanya, merisik Allah dan bermohon; "apa sebenarnya yang Allah sedang sampaikan?"

untuk hari ini dan sesudahnya, bermohon sekali dipertemukan ‘kuasa’, ‘kekuatan’, ‘ketegasan’, untuk aku ‘sujud’ dan ‘tunduk’ pada satu keputusan.

putus syak, hilang ragu-ragu hingga semua jalan tercerah, dan langkah jadi maju.

--

"dan para penyihir itu serta-merta menjatuhkan diri dengan bersujud. mereka berkata, "kami beriman kepada Tuhan, seluruh alam, (iaitu) Tuhannya Musa dan Harun" 
(al-A’raf: 120-123)

macam rebahan sujud dan keyakinan teguh ahli sihir Firaun, setelah walau cuma sekali dipertonton, kuasa agung Allah dari tangan Musa A.S.

keyakinan dari mana agaknya, hingga satu peristiwa saja, sudah mampu meneguhkan hingga mereka mampu beriman sepenuhnya? berani melangkah, tetap, dan tak menoleh lagi meski diancam azab seksa yang zalim?

Allah sajalah yang Maha Berkuasa, menetapkan dan membolak-balikkan hati mengikut kehendak-Nya; menggerak dan membimbing langkah, akal, tindak-tanduk, perasaan dan semuanya!

Allah, aku ‘pulang’-kan kesemuanya kepada-Mu, tolonglah yakinkan aku seperti keyakinan orang-orang yang diberi petunjuk.
"mohonlah pertolongan Allah, dan bersabarlah!" (al-A’raf: 128)

Tuesday, September 24, 2013

SEBUAH KONFESI

(i)

saya rindu sangat suasana kelam awal pagi di uiam, dengan samar malap lampu studi. 

(ii)

saya rindu sangat suasana pagi di uiam, dengan sebungkus twiggies dan secawan kopi. 

(iii)

saya rindu sangat suasana pagi di uiam, melayan buku atau utube quran weekly. 

(iv)

saya rindu sangat masa-masa saya sujud sebetul-betulnya, di ruang privasi. 

(v)

saya rindu sangat saban pagi, buka tingkap luas-luas, tarik nafas dalam-dalam, pandang langit tinggi. 

(vi)

saya rindu sangat masa-masa membaca al-Quran, merujuk tafsir, menulis nota, dan menangis sendiri. 

--

sekarang saya masih menangis, 
bezanya, semuanya tak wujud lagi.


Monday, September 23, 2013

tiga bulan aku, di hari lahir dia;

bismillah

di hari lahir dia yang ke-24, genaplah tiga bulan saya bekerja sebagai pembantu editor. tamat sudah tempoh percubaan, tapi masih banyak persoalan yang berlegar-legar dalam kepala.

paling kerap diulang tanya, apa yang telah saya belajar, dan apa yang telah sebati dan sedia terbentuk dalam diri, menjadikan saya seorang “aku!”, dan Muslim yang lebih baik?

"the most important question to ask on the job is not ‘what am I getting?’ the most important question to ask on the job is ‘what am I becoming?’

- jim rohn
kata kak izzah, seorang dai’e sejati, tinggalannya pasti akan membuahkan sesuatu. tidak kiralah ke mana kakinya melangkah, bekas-bekasnya akan tertinggal, dan orang akan merasakan ‘sentuhan’-nya. meski sikit mahupun banyak, tapi tetap dan masih, ada!

hmm?

untuk tulisan-tulisan (err saya, yang sungguhlah tidak masyuk) dalam tiga isu yang terkebelakang (isu 17, 18 dan 19), yang paling meresahkan ialah, masih tersangat buntu dalam memilih ‘niche’ penulisan.

tersangatlah kaku dan beku, sedangkan yang saya tersangat ingin dan mahu adalah yang seperti ini;

"no thinking - that comes later. you must write your first draft with your -heart. you rewrite with your head. the first key to writing is to write, not to think!" 
– finding forrester, 2000.

tapi, semuanya seperti datang dari kepala dulu sebelum hati. ataukah memang saya cuma layak jadi blogger picisan lagi marhaen saja? ahah. 

jujur, kabur!

--

akhir sekali, entri ini bukanlah 'eskapis' atau 'defensif' diri pada khilaf di hari lahirmu yang tanpa sms dari aku (ampun!). bukan, bukan. tapi sungguh-sungguh, 17 September betul-betul sentiasa dan selalu dalam ingatan.

dulu-dulu, ucapan terindah kita mungkin seputar "aku tak pandai berterus-terus terang dan kau tak tahu mentafsir", tapi hari ini rasanya tak ada ucapan terindah melainkan;  

"ya Rabbi, tsabbit qalbaha (hatinya) ‘ala deenik wa’ala thoo’atik".

dearest Amirah Ab. Jalil, selamat hari lahir yang ke-24.

ps: mira, nak foto reuni :)

Sunday, September 22, 2013

tulis seorang rebelius di hujung minggu;

bismillah

'rebel' dengan buat benda yang kita suka, adakalanya menemukan kita dengan diri kita semula. contohnya, makan coklat. ratah aiskrim. jalan-jalan kotaraya. kaptur momen indah. melukis dan menuliskan jiwa. baca puisi, minum kopi, dan sebagainya. 

setelah sekian lama rasanya (seperti) hilang dalam diri sendiri, seharian yang semalam, jiwa yang dicari itu seperti tertemukan semula. 

entahlah, bersebabkan 'reuni' kita yang menemukan saya dengan jiwa saya semula, ataupun semalam sememangnya program-programnya masuk dengan jiwa. 

atau mugkinlah, kedua-duanya. 
ah, jiwa sungguh.

antara kata-kata yang paling saya suka dalam forum media muslim semalam; "be yourself and start inspire people". ulas bro hussaini, buatlah apa-apa saja dengan rentak dan cara kita, asalkan natijahnya nanti, orang akan cakap; "ini mesej yang baik. mesej Islam."  

subhanallah, ter-rejuvenasi.

terimbau sekali kata-kata andrew wyeth, seorang pelukis yang pernah terbaca suatu ketika dulu. lukisannya bukan membuatkan orang bercakap tentang seni, atau apa-apa yang dia lukis, tapi berakhir dengan tulisan-tulisan luahan hati seputar kisah pahit hidup mereka. seolah-olah lukisannya 'bercakap' dan memberikan inspirasi terdalam. malah mungkin, membuatkan orang lain termotivasi untuk menjadi yang lebih baik, berbanding sebelumnya.

"i get letters from people about my work. the thing that pleases me most is that my work touches their feelings. in fact, they don't talk about the paintings. they end up telling me the story of their life or how their father died." - andrew wyeth (sumber)

dan saya belajar, adakalanya, jujur pada diri dan hati sendiri, membuatkan orang lain mudah mendekati, malah cerita-cerita mereka pun akan tertayangkan dengan paling jujur di depan kedua mata kita, dengan lisan mereka sendiri, tanpa kita paksakan sedikitpun. 

hmm, hanya dengan menjadi diri sendiri.

"if you clean it up, get analytical, all the subtle joy and emotion you felt in the first place goes flying out the window."  - andrew wyeth

tapi (ya!), saya akur. setiap kali cuba-cuba menjadi "be yourself", atau melonjakkan perasaan pada apa yang kita suka itu, tanpa sedar (mungkin sebenarnya) melebihi kadar yang sepatutnya. 

fatwa hatilah yang akan menggerakkan untuk sekurang-kurangnya membawa diri ke lantai masjid, rangkul Dia seerat-eratnya dalam sujud, dan berbicaralah sebebasnya. atau cukuplah dengan pegang al-Quran, dipaksakan lantun pada awal-awalnya, dibaca terus-menerus hingga puas, dan akhirnya Dia-lah yang akan sederhanakan semuanya semula, seperti yang selayak dan seharusnya.

sebab kita sentiasa tahu apa yang paling kita mahu, arif apa yang paling kita suka, kenal diri sedalam-dalamnya melebihi yang terwujud pada zahir, tetapi untuk sedalam-dalam pengetahuan itu, tentu Dia sajalah yang lebih Maha Tahu, apa yang diterima dan apa yang tertolak. apa yang baik, dan apa yang tidak.

Allah, terima kasih untuk rasa-rasa yang indah!
Allah, peliharalah dan bimbinglah biar semua tercurah di jalan yang haq.

"be yourself, and start inspire people"
-bro hussaini

:)

Wednesday, September 18, 2013

draf bertarikh September 23, 2012.

draf ini bertarikh september dua tiga.
saya pun tak tahu kenapa tak ter-publish.

tapi rasa-rasanya, waktu ini tengah bergelombang dahsyat dalam jiwa,
haha~

--

nah, ulang suara
gelombang jiwa;

bismillah

manusia mahu acceptance. itu fitrah.

diri dia diterima, dan dihargai seadanya dia. jadi, bila dia tiba-tiba merasakan orang tak menghargai keberadaan dia, tak merasakan kewujudan dia, tak gembira dengan apa yang dia ada, dia beri, dia buat, maka hatinya akan dirundung kecewa dan sedih. sebab itulah mungkin, manusia akan tersepit dalam 'lara' dan 'sedih' yang lama. 

lebih teruk, kalau dia sendiri tak menerima dirinya sendiri seadanya. akal jahat, dan permainan hati yang cuba-cuba mencanak yang bukan-bukan tentang dirinya sendiri. bercakap yang tidak-tidak tentang sesuatu yang dia sendiri tak mahu dengar, tapi berulang-ulang dibingitkan dalam kepala otak. malah, ada percubaan untuk membanding-bandingkan dia dengan teman-teman, saudara-saudara, adik-beradik dan yang lainnya. lalu akhirnya, dia terjelepok dan hanyut dalam emosi ciptaan sendiri. 

waktu ini, kita bukan butuh nasihat dan bimbingan dari kawan. ya, mungkin perlu. tapi itu hanya sokongan luaran. pengokoh sampingan. kita lebih memerlukan suara jiwa yang faham dan kenal diri sendiri. bisikan jahat, atau jerit yang liar-liar pasti ada dalam diri, tapi kita jualah yang menabrakkan, menolakkan dan menjadikannya sesuatu yang enak untuk didengar. percaya diri, yakin, kenal, tahu, dan arif tentang diri sendiri. jatuh bangun lemah kuat hitam putih dan semuanya yang mereka-mereka tak pernah tahu walau sekuman. 

paling dalam, Allah tahu segalanya tentang kita. yang menciptakan kita sebaik-baik ciptaan, dan membangga-banggakan kita di hadapan malaikatnya. 

apa yang kita ragu lagi, agaknya?
hmm?

"la qad kholaqna al-insaana fii ahsani taqwim"
"Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan"

(at-tiin: 4)

Tuesday, September 17, 2013

merasakan -Aku.

bismillah

"almost anybody can learn to think or to believe or know, but not a single human being can be taught how to feel.

why?

because whenever you think, or you believe, or you know, you’re a lot of other people, but the moment you feel, you’re nobody but yourself!"

- e.e cummings

untuk ini,
err maka jemputlah ke sini;

:)

Saturday, September 14, 2013

monolog III.

saya rasa saya semakin membosankan.
 
saya banyak bercakap dengan diri sendiri, tapi terlalu banyak, tersimpan dalam hati. tidak terurus, akhirnya perlahan-lahan, lenyap dan hilang. 

lama saya memilih untuk tak menulis, tak meluahkan, dan tak bercakap tentangnya. sebab kononnya 'kematangan' dan 'kedewasaan' perlu begitu.
 
namun, ada masa-masa tertentu, bila sampainya waktu-waktu memberontak, saya akan termenung depan laptop, dan mula untuk menulis, tapi seringkali kaku dan berakhir dengan 'backspace'.
 
draf kosong lagi, hampa.

atau entahlah, saya rasa makin hilang 'kompromi' dengan perasaan sendiri. emosi bukan lagi satu seni, yang beralun-alun indah dengan banyak warna. tapi, semacam sudah jadi hitam putih, sama ada saya buang atau simpan.
 
kalaupun tersimpan, 
kerapkali akhirnya;
 
"perasaan ini tak perlu. 
sudah, buang!"

sungguh, macam kilang.

--

atau sebenarnya bagus, bila kita mula 'refuse' benda-benda yang kita rasa 'kecil'?
hmm.

 

Tuesday, September 10, 2013

di suatu hari menuliskan blok penulis;

*blok penulis (baca: writer's block)

--

"writer’s block? write about it" - aiman azlan
"baiklah!"

nah;

berhari-hari aku keputusan kata.

aku masih bertanya-tanya, tentang kata-kata yang jauh dari defensif dan ekstrimis yang membuatkan aku tak cuma menjadi protektor kepada jiwa dan hati sendiri

tapi belum jua,
belum jumpa.

hmm

Thursday, September 5, 2013

AKU JUMPA!



rindu waktu-waktu;
|tulis, campak, abadi|
sendiri, dulu-dulu. 

"the best way to write is to let the words breathe onto the page from the soul."
 ― mary krome

ps: ah, abaikan.

Wednesday, September 4, 2013

SATU KATA

kita selalu mencuba
menampal rongak,
atau menahan bocor,
dalam ruang kata-kata.

hingga akhirnya kita sedar,
berkata “Allah..” sahaja
sudah cukup,
urat mata pun mafhum
tiba-tiba menangis.

termaklum semua,
-lepas.

Sunday, September 1, 2013

mengisi Merdeka;

 


"travel often; getting lost will help you find yourself" - holstee


kl sentral
maghrib - isyak