Pages

Sunday, April 28, 2013

kata-kata di negeri marhaen;

bismillah

dari daerah kecintaan, di luasnya negeri kata-katanya, seorang marhaen sedang belajar bersuara. katanya;
 
"sebab kita, (mungkin, -dia sahaja sebenarnya) ini selalu sukar menjadi yang neutral, maka terlalu sering butuh pada “check and balance”, pro dan kontra, dalam sesuatu perkara.

dan, kata-kata serta budi bicara yang baik, sepertinya termasuk di antara salah satu penilaiannya. menjadi titik timbang tara, walau mustahil untuk mencapai keseimbangan total.

sebab entah, sebagai seorang marhaen yang belajar bahasa sebagai jurusan khusus, dia selalu percaya yang ini;
"you can’t be lazy in language; it costs too much. what if you meant to say “what’s troubling you?” and instead you said “what’s wrong with you?” wow, that’s too big a mistake" - jim rohn

dan ini;
لطف العبارة يخفف ثقل النصيحة

"lembutnya pengibaratan meringankan beratnya nasihat yang disampaikan" - dr. al-mosleh

dan dia selalu percaya, kata-kata adalah gerak jiwa, santun hati, bahasa tubuh yang sedang berbicara dari dalam; tulus, dan jujur, tidak mudah untuk didustakan; lantang memaparkan gelora, resah, sedih, marah, kecewa, gembira, mahupun tertawa!"

hmm?
 
moga dia tidak terasa maha pahitnya menelan kata-katanya sendiri. lembut tegas, tapi manis-manis sahaja. Allahhu!
 
--
 
waktu menuliskan ini, hujan pun turun, merintik-rintik  jatuh di daerah kecintaan marhaen itu. tidak riuh, perlahan-lahan di permulaannya, subhanallah! :)
 

Saturday, April 20, 2013

rejuvenasi, -hujung april.

bismillah
 
satu hari, dalila pernah berkongsi satu tazkirah dari isi ceramah baitul muslim yang didengar;

"akak, dalam memilih jodoh, mahu tidak mahu, kita kena ada basirah atau mata hati. basirah yang menggerakkan hati kita untuk menjawab "ya" atau "tidak" pada seseorang. tetapi, basirah ini tidak akan terwujud, melainkan kedekatan hati kita dengan Allah. sebab, Dialah sebenarnya yang menggerakkan firasat dalam hati kita".

hmm.
 
--

dan bila difikir-fikir, pilihan memang akan selalu terkait dengan akal fikiran (ilmu), rasa hati (emosi), lebih-lebih iman kepada Allah yang mendorong ketepatan dalam tindakan.

sebagaimana ayat yang selalu menyentuh jiwa, tentang perihal golongan ulul albab itu; antara dua pilihan, dia akan mendengar keduanya, dan memilih yang paling baik, di antaranya;

“iaitu mereka yang mendengar perkataan, lalu mengikuti yang paling baik di antaranya, mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal yang sihat (ulul albab)”
 
(az- zumar : 18)

sedia maklum diceritakan dalam al-'imran 191, ulul albab ini juga golongan terpilih. golongan yang sujud, rukuk, tunduk patuh pada Allah pagi dan petang, siang dan malam dan mengatakan, "tidak Engkau menjadikan sesuatu itu dengan sia-sia". dia tadabbur, dia tafakkur. dia lihat, dia fikir, dia rasa dengan hatinya, berakarkan taqwa, dan berbumbungkan iman.

lalu, dalam bab memilih, (malunya) andai tersandarkan pada diri yang tidak punya roh buat menyemangati pertemuan-pertemuan dengan Allah. (malunya) andai pilihan disuarakan dari hati yang tidak punya kedekatan dengan ayat-ayat Allah. (malunya) andai proses merisik khabar, A hingga Z, namun tidak terhubung dengan 'kabel' sebenar dari langit, setiap kali dingin pagi memeluk tubuh. (malunya) andai berkobar-kobar memercik peluh, mencari dan menemukan soal kebenaran dan hakikat, tapi diri belum pun bersedia diluruskan haq.

polos, ikut-ikutan;
jujur, aku di antaranya.

(malunya)
cukuplah sekadar 'pernah',
dan 'kini' atau 'akan', tak terwujud lagi.
 
Allah, permudahkanlah kami menjadi antara ulul-albab Mu.
 
--
 
pilihan dengan basirah bukan cuma sekitar bab jodoh. hmm, pilihan yang basirah dalam hal-hal lain pun tidak terkecuali (insyaAllah), ameen.

ps: ''i'm not a perfect person. there's many things i wish i didn't do. but i keep continue learning'' (hoobstank: the reason) via @fatinzuaini.


Friday, April 19, 2013

bila banyak cerita, dalam satu cerita, nah;

"when you dont know what to say anymore, just take off the masks and speak your heart" - yasmin mogahed.

baiklah.
nah, (lagi sekali);

bismillah

"and yes, he is lefthanded!" auradeviantart
 
 
aku rasa, dia ini jenis yang punya banyak 'ruang', dan adakalanya kalut sebab terlalu mudah dan bebas. pendiam dan perahsia. hmm, tidak juga, sebab dia pun jenis yang terbuka, mesra, dan banyak cerita.

kadang-kadang, dia 'ada' dalam ramainya manusia, tapi mudah juga dia 'hilang' dan hidup dalam jiwa, akal fikir, dan angan-angannya sendiri. tapi sebenarnya, dia dengar. dia lihat, dia baca. pendek kata, dia ada.

dia pemberani. dia ada blog yang bila dirobek isinya, ‘kan tertemukan sejuta lemah dipertonton lantang di sejuta khalayak manusia. dia juga penakut, sebab ada sebahagian ruang yang dia masih bercerita, tapi cuma pada dirinya sendiri.

yang paling aku suka tentang dia, dia hidup. dia hidup dalam keramaian manusia, dan juga benda. dia hidup dalam kartu bas, dia hidup dalam resit belian, dia hidup dalam buku teks, dia hidup dalam buku nota kecilnya, dia hidup dalam talipon bimbit semurah dan semahal apapun. juga, dia hidup dalam slip bank. oh, ada lagi. kadangkala, dia juga hidup dalam resit librari sama ada resit pinjaman, atau resit pemulangan.

dia menghidupkan semua yang mati dengan huruf-hurufnya. dia bernafas, pada masa yang sama berkongsi nafas.

aku tidak tahu menahu, tidak jelas, tidak pasti, tidak, tidak, tidak (______) entahlah, kalau-kalau aku ini yang ‘gila’ atau apa, tapi kalau kau adalah yang tertakrif, aku rasa mudah untuk aku jatuh cinta. atau sebenarnya, aku sudah jatuh cinta?

hmm.

--
"the reality of love is that it is like a mirror in which the lover sees his characteristics and kindness in the image of the one he loves, so in reality he loves nothing but himself and his characteristics and the one who has similar characteristics" - ibn qayyim al-jauzi 
"my love for you once had nothing to do with Him. so it was not love for you or love for Him. it was love for me" - yasmin mogahed
--

bukankah sebenarnya, dia cinta diri dia sendiri? subhanallah, apakah kadang-kadang, "kita" ini individualistik dalam mencinta? atau sebenarnya, bagaimana?

hesy, entri tak masuk mood pru13 langsung (=,=)'
dasar eskapis.

 

Tuesday, April 16, 2013

01:01.

“kau terluka? sangat?”

“hmm?”

“tadi, waktu menangis kau sentuh rapat, di sini.”

di dada, sebelah rusuk kiri.

kemudian, dia capai buku. dan tuliskan sesuatu;
 

sejak itu, aku mula percaya; hati sensor terkuat. baik buruk, halal haram, dosa pahala. sepadanlah dengan mafhum hadis; "mintalah fatwa dari hatimu. kebajikan itu adalah apa-apa yang mententeramkan jiwa dan menenangkan hati, dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya". (hr ahmad darimi, hadis hasan)

 "the heart senses what the mind cannot understand" - yasmin mogahed.
 
hati-hati, hati.
 

menjadi aku.

aku teringin sekali menangis di dekatmu; menanggalkan topeng malaikat, dan bebas menjadi aku yang bukan suci, tanpa noda. 

jujur, aku teringin.

Saturday, April 13, 2013

di suatu Ramadhan, 7 tahun lalu;

bismillah
 
hari ini, sambil mengopi dan melayan lambakan artikel menarik di lewat petang, entah kenapa tiba-tiba terasa mahu log in akaun photobucket. berkali-kali usaha mengingat username tidak berhasil. akhirnya, reset password, dan bila kantung emel dibuka, rupa-rupanya username yang diguna pada sekian waktu yang entah bila ialah, -myrah07. mulalah terasa agak 'kepoyoan' di situ.
 
bukan itu soalnya.
 
ada banyak koleksi gambar. kebanyakannya foto-foto kenangan di matrikulasi uiam nilai,  gambar-gambar 'beraktivisme' usai spm, dan momen-momen sewaktu reunion bersama geng irshad (sekolah lama) di klcc. termasuklah gambar-gambar dari blog lama yang kesemuanya tanpa dipaksa, mencarik sengih yang sungguh maha lebar!
 
sesampainya ke muka akhir album, kali ini bukan sengih lagi, tapi aku tergelak besar. sebab ini;
 


"growing up is never straight forward. there are moments when everything is fine, and other moments where you realize that there are certain memories that you'll never get back, and certain people that are going to change, and the hardest part is knowing that there's nothing you can do except watch them"   ― alden nowlan
 ps: i love you :')
 

Thursday, April 11, 2013

Adam, usah takut untuk 'menangis'!

bismillah

ask.fm

tidak pelik untuk seorang wanita yang fitrahnya memang diciptakan lembut, dan mudah menangis. tapi, mungkin kelihatan aneh untuk lelaki yang dimomokkan dengan kekuatan fizikal, dan kemampuan jasmaninya untuk menangis. malah, mungkin dipandang pelik, dan tidak wajar. 

hmm, secara peribadi, definisi 'tangisan' di sini (mungkin) lebih terarah pada jiwa halus, sensitif dan emosional. pernah dalam kelas, ustaz menyentuh tentang sensitiviti yang ini. terkait juga definisinya dengan  sifat tanggungjawab, peduli, prihatin, malah ghirah (cemburu) andai perempuan Muslimah (terutamanya) tercalar maruah dan harga dirinya. namun, kata ustaz lagi, suasana sekarang sangat berbeza. 

(tapi, saya yakin, masih ada, insyaAllah)

--

sensitif? emosional? menangis?

kenapa tidak, kalau Sa'ad bin Ubadah pun sangat pencemburu orangnya, malah Rasulullah mengakui lebih cemburu darinya, dan mengatakan Allah Maha Cemburu kepada hamba-hambanya?

kenapa tidak, kalau Mu'tasim (Khalifah Abbasiyyah) pun sudi menghantarkan bala tentera sepanjang 'ekornya' yang bermula dari pintu kota Baghdad, dan 'kepalanya' yang berakhir di Kota 'Ammuriyyah, semata-mata kerana seorang perempuan yang diganggu hak kehormatannya?

kenapa tidak, kalau Rasulullah S.A.W pernah menangisi pemergian Khadijah r.a, dan sebelumnya pernah bersedih atas kehilangan permata hatinya, Ibrahim?

kenapa tidak, kalau 'Umar R.A pun sudi mendengarkan syair ratap Khansa' terhadap saudaranya, Sakhr, menjiwai dan menangis bersamanya? malah, meminta sekalian yang mengadukan perihal jahiliyah Khansa' itu, berhenti melakukannya, dengan mengatakan; 


"داعوها! ما تزال حزينة أبدا، كل امرئ يبكي شجوه"
"daa'uha! ma tazalu hazinatan abada. kullum riin yabki syajjuhu"
"tinggalkanlah dia. dia 'kan terus menangis dan bersedih selamanya; (kerana) setiap orang menangisi kecintaannya!"

kenapa tidak, kalau yang tercatat dalam sirah mahupun sejarah, kebanyakannya berjiwa halus, sensitif, dan emosional yang didorong oleh iman dan taqwa kepada Allah? 

subhanallah!

--


tiga minit; babak khansa' yang menceritakan perihal saidina 'umar r.a. antara pujiannya terhadap saidina 'umar;

"فما رأيت أحدا أرفق منه، وهو عمر"
"fama roaitu ahadan arfaqo minhu, wa hua 'umar"
"belum pernah aku melihat seseorang yang lebih lembut (hatinya), dan dialah 'umar"

ini antara babak favorit dalam #omarseries, episod ke-27.

--

ps: terima kasih untuk jiwa halus, sensitif, dan emosional 'ammar. walaupun pada cuti semester yang lepas, yang dihadiahkan sebelum balik, cuma sebatang pen setiap seorang. sampai sekarang, sayang nak guna, haha! XD (ok, tipu).

Friday, April 5, 2013

05:43.

bismillah

dalam melalui proses tarbiyah, banyak kali dilatih untuk bercakap. dilatih untuk mengurus, dilatih untuk bermacam-macam benda, yang diposisikan mengikut kemampuan masing-masing. 

persis Bilal yang diposisikan mengalunkan azan, kerana suaranya merdu. Khalid al-Walid meski paling kurang hafalan al-Qurannya, merupakan antara sahabat agung hingga digelar saifullah; pedang Allah. Hudzaifah al-Yamani, sebagai pemegang rahsia. Zaid bin Tsabit, sebagai penulis wahyu. Salim Maula Abi Hudzaifah, meski di awalnya cuma hamba sahaya, namun beliau tergolong dalam senarai yang paling mafhum tentang al-Quran. Abdullah Ibnu Makhtum yang walaupun cacat penglihatan, 'dimuliakan' di prajurit paling hadapan, lantaran kebutaannya menghalang dari rasa gentar dan takut berhadapan musuh. malah Nu'ayman bin Amr yang disifatkan suka berlawak, dibela Rasulullah dengan kata-kata; "jangan mencelanya. sesungguhnya dia sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya".

subhanallah.

dalam halaqah terakhir semester lepas, sewaktu berbincang-bincang dengan murabbi suatu hari, saya adukan kelemahan saya dalam bercakap. kelemahan dalam menjadi muwajjih. kelemahan dalam menjadi murabbi. kelemahan yang saya rasakan 'segala-gala' kelemahan yang ada dalam diri.

fikir saya pada waktu itu, murabbi mungkin akan membalas pengaduan saya dengan galakan untuk berusaha lebih, supaya meningkatkan potensi diri dan sebagainya. dan saya pada waktu, mungkin hanya perlu mendengarnya dari mulut orang lain, sekadar mengingatkan sekali lagi, meski hakikatnya diri sedia tahu tentang itu. 

namun, yang dikatakan ternyata menyimpang dari telahan akal fikir. kata dia;

"umy ada kelebihan tersendiri yang mungkin orang lain tak ada. dalam menyampaikan, ada muwajjih yang pandai berlawak, ada muwajjih yang serius, ada muwajjih yang sekian dan sekian, semua itu hakikatnya melengkapkan. terpulang pada audiens untuk memilih, kerana tidak semua audiens suka pada satu-satu kriteria tertentu sahaja. akhawat sangat menghargai kelebihan umy, maka jadilah diri umy sendiri". 

subhanallah, moga terletak sebagai buah tutur yang Rasulullah sabdakan sebagai sedekah, diangkatnya ke langit tinggi, dan tercatat sebagai amalan yang baik di sisi Allah, sebagaimana yang difirmankan;

"kepadaNya -lah akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal kebajikan Dia akan mengangkatnya" (Fatir: 10)

--


belajar 'izzah dengan diri sendiri. belajar mengoreksi kekuatan dan kelemahan sendiri. belajar memposisikan kesemuanya di jalan yang benar. belajar mengakuinya, belajar mengatakannya, dan belajar mempraktikannya. 

ya Allah, permudahkanlah.
ameen.



______
"i write to give myself strength. i write to be the characters that i am not. i write to explore all the things i'm afraid of" - joss whedon

Thursday, April 4, 2013

untuk kawan-kawan yang kita suka;

bismillah

antara hal yang saya suka tentang puisi ialah, dia sangat jujur dan berterus-terang. tapi, secara maknawinya, diri sendiri yang perlu 'cari' dan 'maknai', menggunakan akal dan hati sendiri. terpulang pada penilai untuk menghakimi. salah betul, hanya penulis yang tahu. 

antara lainnya, puisi sangat melatih otak 'berfikir' secara subjektif. hmm, mungkin? entahlah. tapi, kebiasaannya di rumah, selesai tulis satu-satu entri atau puisi, orang pertama yang akan dipaksakan membacanya ialah, -adik. 

dan soalan yang maha kerap diitanya ialah; "adik rasa, puisi ni pasal apa?". dia pun kadang-kadang layankan saja kehendak 'gila' kakaknya, dan menjawab suka-suka hati. kalau malas sangat, dia noktahkan dengan senyum sinis penuh makna, dan, "taktau".

--

"kamu tidak perlu mengerti lukisan untuk suka lukisan. cukup menggunakan hati saja" - keenan; perahu kertas, hlmn. 122

nah, tanpa gugel, tanpa apa-apa, dan cuma pakai hati sendiri, agak-agak puisi ini tentang apa? tak akan pernah ada jawapan yang salah, dan tak akan pernah ada jawapan yang betul.

"entah sejak kapan kita suka gugup
di antara frasa-frasa pongah
di kain rentang yang berlubang-lubang
sepanjang jalan raya itu; kita berhimpitan
di antara kata-kata kasar yang desak-mendesak
di kain rentang yang ditiup angin,
yang diikat di antara batang pohon
dan tiang listrik itu; kita tergencet di sela-sela
huruf-huruf kaku yang tindih-menindih
di kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan
yang tanpa lampu lalu-lintas itu.
telah sejak lama
rupanya kita suka membayangkan diri kita
menjelma kain rentang koyak-moyak itu, sebisanya
bertahan terhadap hujan, angin, panas, dan dingin"
:entah sejak kapan, sapardi djoko damono:

ps: untuk jiwa-jiwa yang suka puisi. ceh.

(satu lagi eskapism, huh)

Tuesday, April 2, 2013

07:19.

bismillah


sebenarnya, ayat-ayat ini boleh termaknakan, tanpa mempertimbang "you", tapi cukup saja dengan 'dua suara' dalam satu tubuh. 

begini;

pernah rasa diri amat goyang, jatuh, remuk redam, dan entah tiba-tiba terasa mahu padam semua entri di blog? (hee) tambah-tambah, bila muncul bisik pesimis; "ya Allah, malunya. kenapa aku tulis begini? kenapa?"

tapi, ada ketika rasa diri amat tinggi, bersemangat, dan bila tatap baca semula yang lepas-lepas, terasa; "ya Allah, berbezanya dulu dan sekarang, alhamdulillah". 

"don’t confuse my personality with my attitude.
my personality is who I am.
my attitude depends on who 'you' are"

sebenarnya, kadang-kadang, tak perlu pergi jauh-jauh sebab "you" itu pun, boleh jadi wujud dalam diri sendiri. 

menanggapkan personaliti sendiri pun, terpulang pada bagaimana 'kedudukan' diri sendiri pada waktu itu; 'down' atau 'high'!

rasa-rasanya lah, hmm.

ps: apapun yang termuncul; optimis, kawan. optimis! 

Monday, April 1, 2013

4/5!

bismillah



untuk novel ini, saya paling suka rentak bahasanya; dialog yang bersahaja, spontan, tidak terikat, natural, hidup, dan bebas. 

kekuatan bahasa langsung membawa pembaca pada pemaknaan karakter dan watak sekaligus. serius, dapat diselami. eceh. 

walaupun ada sebahagian unsur suspens yang dapat ditebak (teka) dari mula, namun tertampung dengan kekuatan tema; kombinasi seni (lukisan, tulisan, tarian, budaya) yang dialun sederhana, cantik, bahkan mampu menyentuh deria-deria rasa.

tidaklah sampai berjurai-jurai air mata pun, tapi entah. malah, setitik pun tidak tertitis. komedi pun ya, cinta pun ya, persahabatan pun ya, kekeluargaan pun ya, cita-cita pun ya. apapun, saya suka mungkin sebab kena dengan selera jiwa. kot?

novel perahu kertas; empat bintang!

oh, motif pembelian: tertarik pada tajuk. 

--

babak favorit;

keenan membawa kugy berkeliling melihat lukisannya, seperti orang yang mengadakan pameran. "ini berjudul sunset from the rooftop, ini heart of bliss.. yang ini the shady morning dan yang ini silent confession.. dan yang ini.."

"ini yang paling aneh," celah kugy menunjuk lukisan yang hanya gradasi warna dan garis-garis halus seperti larik-larik kapas. "yang lain ada gambar orang, cuma yang ini tidak ada". 

"cuba teka judulnya".

"itu misi mustahil namanya. mana mungkin aku dapat teka".

"lukisan yang ini jangan difikir, tetapi harus dirasa. apa perasaan yang muncul ketika kamu lihat lukisan ini? itulah judulnya".

kugy merenung lukisan itu lama-lama. dia memejamkan mata. lama. kedengaran nafasnya menghembus, dan setengah berbisik, dia berkata, "bebas."

giliran keenan terpaku. perlahan-lahan dia membalikkan lukisan yang tersandar pada dinding itu dan menuding ke arah judul yang tertera.

kugy terlopong. "freedom?"

"serius, aku sama sekali tidak sangka kamu dapat menekanya dengan tepat." keenan menggaru-garu kepala. "ini kebetulan yang aneh". 

hlmn. 51

--
wallahhua'lam.

ps: ini namanya eskapism. ergh!


"dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa" (al-furqan : 74)

bismillah


cdrhab; hlmn. 40

--

"bagaimana pandangan Islam melihat peranan ayah dalam keluarga? ini pertanyaan unik dan penting dikaji lebih mendalam. kerana ternyata sejarah hidup para ulama besar, para salafusoleh, umumnya dilatarbelakangi sentuhan pendidikan yang diberikan ayahnya. bahkan, dalam al-Quran tidak ada satu pun dialog antara anak dan ibu bapa mewakili ibu. yang ada mengenai dialog anak dengan ayahnya, hatta dalam kisah nabi yang sejak kecil diasuh oleh ibunya, iaitu Nabi Ismail a.s"

(xxi)

--

"buku ini kian menegaskan tidak ada pemisahan antara keluarga dan dakwah, sekaligus menjawab pertanyaan, "mana yang lebih penting, dakwah untuk umat ataupun membina keluarga?" sesungguhnya yang meletakkan dasar pergerakan dakwah moden seperti Hasan al-Banna telah memberikan contoh bahawa yang merasakan sentuhan pertama nilai pendidikan seseorang da'ie, justeru orang terdekatnya. jika dia seorang ayah, maka isteri dan anak-anaknyalah yang akan merasakan sentuhan pertama. begitu juga apabila dia seorang ibu"

(xiii)

--

"yang membentuk mereka semuanya, termasuk saya, adalah bapa mereka. saya hanya pelaksana sahaja. ibarat membina bangunan, suami saya yang membina kerangkanya, lalu saya mengisinya" - ibu wirianingsih

(xv)

--

"apa yang dilakukan oleh al-Banna sebagai tahap utama dalam mendidik anak-anak yang akan menjadi keturunannya, dimulai sejak proses memilih wanita yang bakal mendampingi hidupnya"

hlmn. 21

--

"ketika itu, nenek menyukai ibuku untuk dijodohkan dengan ayahku, kerana nenek melihat meskipun keadaan keluarga ibuku sangat sederhana, tetapi mereka berdikari mengadakan keperluan mereka bahkan mereka juga memasak untuk para pekerja yang ada"

hlmn. 22

--

"adanya visi yang betul dan kemampuan aplikasi sikap yang baik, adalah syarat utama dalam mendidik keluarga. apabila seseorang tidak memiliki visi dalam hidupnya, dia seperti seorang buta yang tidak memiliki petunjuk. atau, seperti musafir di tengah padang pasir tanpa memegang carta dan alat petunjuk apapun. apabila seseorang tidak mampu berperilaku yang baik, maka visi yang dimilikinya hanya bermakna ilmu teori semata-mata ataupun sekadar falsafah yang jauh dari kenyataan. dan kedua-dua keadaan itu tidak memberikan apa-apa manfaatnya"

hlmn. 29

--

"sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak, keluargamu juga mempunyai hak"

hlmn. 30

--

"sikap pertama seorang ayah yang berjaya adalah apabila dia mempunyai carta perhatian yang menyeluruh terhadap anak-anaknya. sungguhpun begitu, sikap ini semakin hilang daripada kebanyakan para ayah. bahkan tidak sedikit para da'ie yang kurang memiliki perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya dengan alasan sibuk dan perlu menumpukan lebih perhatiannya sepanjang hari di luar rumah untuk berdakwah"

hlmn. 31

--

"jika seorang anak merasa bahawa dirinya adalah orang nombor satu dalam hati orang tuanya, itu adalah modal utama kejayaan dalam mendidik mereka"

hlmn. 34

--

"kami begitu menyayangi ayah, sangat menyayanginya. kami mentaati keinginannya kerana kami sayang kepadanya, bukan kerana kami takut kepadanya"

hlmn. 35

--

"pendidikan dan tarbiah dihasilkan daripada berbagai-bagai cara. seperti masakan yang menggunakan sejumlah adunan dengan bahan-bahan yang baik. itu akan memberikan hasil yang bersih. yang penting, bukan pada jumlah wang belanja itu besar atau kecil, tapi yang penting adalah pola pendidikan dan pembinaan yang dilakukan di rumah"

hlmn. 39

--

"memberikan arahan dan nasihat, perintah, serta larangan, tidak menjamin kejayaan dalam mendidik anak-anak kecil. bahkan umumnya, langkah seperti itu menyebabkan mereka menolak dan jiwa mereka menjadi sempit untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. cara yang baik dan benar adalah dengan menanamkan nilai dalam jiwa melalui cara yang lebih praktikal. pimpin tangan si anak untuk melakukan sesuatu sekaligus menerangkan caranya, dengan penuh kasih sayang, berhati-hati, serta latihan untuk menerapkannya"

hlmn. 41

--

selain teori, buku ini memaparkan praktikalnya juga. antaranya, method yang hasan al-banna gunakan dalam mendidik anak. contoh; merotan anak dengan hukuman paling berat baginya (menggunakan pembaris, dan mengetuk di telapak kaki tanpa sakit sedikitpun), tidak terlalu berterus-terang dalam menegur anak yang mencintai komik, bahkan mengajarkan anaknya mencintai buku yang lebih baik dengan membelikan buku sirah dan lain-lain untuk anaknya, deal dengan si anak dalam menyambut tetamu dan lain-lain. 

selain buku ini terkhusus menghurai peranan seorang ayah (yang mana, belum pernah saya jumpa dan baca di mana-mana lagi), buku ini pun kecil, nipis, tapi padat dan praktikal, mashaAllah!

cinta di rumah hasan al-banna;
selamat membaca! ;)