Pages

Saturday, September 29, 2012

catatan; lagi tiga minit 12 tengah malam.



pernah sekali, pertemuan dalam program dengan makcik, makcik kelihatan agak tergesa-gesa. kata makcik, "esok anak makcik upsr. mahu lebih fokus dan beri semangat. anak makcik sedikit takut". 

cerita makcik lagi, anak dia tanya; "kalau kita dah bulat satu jawapan, tapi salah, Allah boleh tukar  jawapan kita tak?" 

dan jawab makcik, "mungkin itu tak boleh. tapi, Allah dapat lembutkan hati cikgu untuk mudahkan kita berjaya". 

--

untuk seorang anak mengaitkan Allah (akidah, tauhid, iman) dalam peperiksaan, dan untuk seorang ibu menjawab dengan penuh hikmah, saya tak rasa ilmu 150 juta dalam dada, cukup untuk itu semua. 

ilmu setebal apapun, tanpa pemaknaan yang luhur, dan penjiwaan yang dalam, terutama kedekatan dengan Allah, mana mungkin lahir hikmah dari jiwa. untuk jadi ibu, perlu ilmu. lebih-lebih, -hikmah. 

orang hikmah, berkata dengan hati, bukan dengan mulut. orang hikmah berkata dengan pengalaman, firasat, dan perasaan, bukan ada, singgah.. tapi sayang, langsung tak tersampai pada penerima.

mahalnya hikmah, sebab kita tak mampu kutip dari jalan, dan telan. tak boleh beli dengan wang ringgit. walau berjam-jam dalam majlis ilmu sekalipun, belum tentu sebetulnya singgah ke hati. hatta berkahwin dengan suami yang soleh sekalipun, hikmah masih urusan hati. tak boleh terbahagi-bahagi dan berkongsi macam harta benda, kecuali dengan izin Allah.

dan sebenarnya, fikir untuk jadi isteri harus terkemudian, dan terkebelakang berbanding fikir untuk jadi ibu. 

madrasah ummah? 
serius, ini bukan tugas calang-calang.

ermm.

--

"what I don't understand is why Muslim mothers don't take pride in mothering. therefore I call upon all mothers and mothers-to-be to take mothering seriously, passionately and guide the world through mothering". -dr fadhila grine

"robbana hablana min ajwaajina wa dzurriyyaatina qurrota a'yun waj'alna lil muttaqiina imaama"

catatan pagi sebelum Dhuha semalam.

sebenarnya, kita ini kadang-kadang individualistik. 

kita mengharap lebih, tapi berbuat kurang. kita menjangka banyak, tapi berusaha sikit. contoh paling minimum, selalunya bila terkait bab-bab perubahan. pernah rasa kecewa, bila orang yang kononnya kita sayang, tak berubah-ubah? 

mungkinlah. 

mungkinlah kita kecewa sebab kita sebenarnya mengharapkan dia berubah bukan untuk diri dia sendiri, apatah lagi kerana Allah, tapi kita berharap dia berubah sebab mahu ikut kualiti atau mungkin 'standard' yang kita sendiri tetapkan. pendek kata, kita mahu dia berubah kerana kita. 

logiknya mungkin beginilah.

bila setiap orang hakikatnya ada kelemahan, maka kita pun tak terlepas. mengharapkan orang lain untuk berubah, bukan dengan memaksa atau mendesak dia berubah, atau bila dia tak berubah-ubah, kita pun kecewa. 

rasanya, bukan begitu caranya. caranya ialah dengan menyenaraikan kelemahan kita kesemuanya, dan ubah sedikit demi sedikit. 

logiknya, bila kita telah yakin membuat satu perubahan, dan perubahan itu menjadi, serta tampak hasilnya, maka orang pun tidak akan teragak-agak untuk juga membuat perubahan dalam dirinya. dan dia pun akan mula berubah. 

bukan sebab kita, bukan sebab diri dia sendiri, tapi kerana Allah. hanya bila kita juga ikhlas.

hmmmmm?

28092012.

Friday, September 28, 2012

07:44.

kalau minum kopi, rasa macam satu kejayaan bila sukatan air panas 'masuk' dengan kuantiti serbuk kopi. hasilnya, pahit-pahit manis yang nais! hidup ini, kalau tak seimbang, mana pernah ada yang nais. ye dak? 
dan aku sebenarnya tak prefer juga untuk breakfast makanan manis dengan kopi, sebab pahit-pahit manis kopi yang nais itu akan hilang. kalau pun mau makan yang manis, minum dulu baru makan. oh, betapa hidup ini banyak sungguh cuba jaya. ahah!
apapun syukur, masih direzekikan makan minum. dikurniakan hari baru; pagi indah,  jum'ah mubarokah! :)
-- 
"and if you eat, then smell. the aromas are not impediments to your day. steak on the grill, coffee beans freshly ground, cookies in the oven. and taste. taste every ounce of flavor. taste every ounce of friendship. taste every ounce of life. because-it-is-most-definitely-a-gift”  ― kyle lake

00:12.

cahaya terang benderang, memancar dari jauh. kilatannya saling memanah, dan dua ekor syaitan lari bertempiaran. 

"kau nampak?" tanya syaitan pertama.

"nampak apa?" tanya syaitan kedua.

"yang kilau-kilau itulah!" jawab syaitan pertama.

"nampak. tapi, itu apa?" tanya syaitan kedua lagi, pelik.

dari jauh, tampak macam bola-bola bergantung. terang macam cahaya bulan di gelap malam. bila kedua-dua ekor syaitan menghendap sekilas sekali lagi, berbondong-bondong makhluk kelihatan sedang melangkah keluar dari satu perkarangan. 

"aku rasa, aku tahu apa yang bercahaya." yakin syaitan pertama berkata-kata.

"apa?" syaitan kedua (yang kurang sedikit cerdiknya) bertanya lagi, hairan. 

"namanya hati." syaitan pertama kemudian menggosok dagu licinnya, lalu berkata lagi;

"dan itu hati yang telah tercuci, lalu jadi kilau yang sedang memanah kita". 

namun, syaitan kedua tetap tak faham-faham, dan masih tetap garu kepala.

--

Wednesday, September 26, 2012

30 minit; re-ju-ve-nate.

bismillah



hasil ekstrak video ini, saya merasakan:

kadang-kadang, diri saya tak 'seimbang'. saya tak 'adil' menunaikan hak. saya tak rasional dalam 'menghukum', malah mungkin saya ada kecenderungan untuk berburuk sangka, dan berfikir yang bukan-bukan. paling buruk, bimbang akhirnya jatuh memfitnah apabila sering sekali bercakap-cakap, dan berkata yang tidak-tidak pada saudara seagama dan seakidah (Muslim). 

dan pernah sekali, kata penyejuk hati saya; 

"untuk bercakap sesuatu tentang Muslim (walau siapapun), adalah tanda dan nilai iman kita". 

Allahhu.

dan saya rasa, video ini sangat bermanfaat.
re-ju-ve-nate, buat 

..hati-hati kita yang mungkin sedang kering.

--

antara yang ustaz nouman cakap, (separuh masa pertama):

"..but, as we 'grown up' with our religion, one of the things that start happening is, we start talking about the problem of our Muslims; the problem of the masjid, the problem of the world, the problem of politics, the problem of da'wah in America, the problems of some brothers and sisters in my college.."

--

"..the more religiously awaken you get after a while, your concern shifts from being concern about yourself to concern about others, you just worry about others, as knowing that you have already been resolved.."

--

"..the more you are out there in activism and doing things, it is very natural tendency to forget about yourself. you start getting concern about your organization that you are serving, what the programme that you are putting together with, or whatever activities, and you start loosing yourself in the process.."

--

"..but you know what happened, when we present ourselves in public and we're out there all the time meeting with people, interacting with society and we're not prior ourselves much, you know what happened? we forget that there is a such a thing that also talking to yourself. there is such a thing as being reconnected with yourself..". 

--

"..but you know what happened for some people? they put that 'face' out for so long, they even forget who they really are.."

--

"..how many of us have done the actual exercise of talking to yourself: here are my shortcomings, here is what is wrong with me; i tend to have an anger problem, i rushed into things, i start things and i don't finish them, i don't give enough attention to one thing, i involved in too many things, i'm rude because when somebody talking to me, i just start talking to somebody else, or i have this addiction online that i cant get rid off, or i have late night hang out and i keep missing fajr.."

--

"when is the last time we actually sat down and said here is what i would like to change about my life? we're so worried about the world problems, like we don't have any. and when you forget that you don't have problems, then the only fear you have is for others, you no longer have fear for yourself.."

--

moga bermanfaat (teruntuk diri saya sendiri) merefleks, merespons, dan menilai tindak-tanduk diri sendiri.

salam sayang!

ps: sorry for the broken english. 

Tuesday, September 25, 2012

07:44.

bismillah

menemukan orang-orang yang membuka mata kita, mencerahkan jalan kita, mengarahkan mimpi sebenar kita, paling penting membuat jiwa rasa dekat dengan Pencipta kita, jangan lepaskan dia.

sebab soal-soal rasa ini, adalah hal yang tak ternampak oleh pancaindera. dan bukankah hanya Allah saja yang mampu menghantarkan rasa-rasa fitrah; rasa 'kedekatan', rasa 'ketenangan', rasa 'kebersamaan', rasa 'kelapangan' yang kita, (manusia) tak mungkin boleh cuba-cuba buat? 

maka dia pastinya ada kedekatan luar biasa dengan Pencipta fitrah (rasa-rasa) tadi. 

jangan lepaskan dia, sebab pasti dia sedang membawa kita ke negeri abadi, yang tak ada sengsara, tak ada letih, tak ada kecewa, tak ada yang akan hilang, dan enap kita adalah buat selama-lamanya;

..Syurga!

(ya Allah, jangan biar aku terbelenggu dan teragak-agak lagi)

--

Monday, September 24, 2012

waktu geledah fail, sengih aku baca ini;

adil dan saksama, hah-
"you can kiss your family and friends good-bye and put miles between you, but at the same time you carry them with you in your heart, your mind, your stomach, because you do not just live in a world but a world lives in you".
― frederick buechner
ps: dah rindu weh! 

07:16.

aku rasa, kata paling sederhana untuk jiwa-jiwa yang sedang tak bahagia, dan hati-hati yang sedang tak gembira ialah;  
"ya, jadilah diri sendiri. tapi, mana-mana yang bukan kehendak Allah, kita bersama, usahalah mengubahnya. bukan gelapkan atau hilangkan diri kita, bukan tutup semua jalan dan langkah kita, bukan." 
sambil tepuk-tepuk bahu dia, dan genggam tangannya.
oh, jangan lupa senyum.
--
mencintai sesuatu (hijrah) atas sebab yang tak mungkin hilang (Allah), pasti tak akan wujud sebab yang akan mengaburkan atau menghilangkan kita, dan langkah-langkah cubaan kita-
Allah, didik kami mana yang tersalah. 
saksikanlah, kami sedang bangkit, bangun, dan mencuba semula.

Sunday, September 23, 2012

"no thinking - that comes later. you must write your first draft with your heart. you rewrite with your head. the first key to writing is... to write, not to think!" -finding forrester

ok, aku cuba
bismillah 
-- 

"cakap" 
dalam diam pun, sebenarnya kita bercakap.

cakap dengan diri sendiri.  
tentang hidup. tentang orang sekeliling kita. tentang apa yang kita lihat. kita dengar. kita baca. kita cakap. kita tulis. kita bercakap dengan diri kita, tentang hal-hal yang paling mendominasi akal hati jasad, kita.  
tak percaya? 
cuba dengar suara akal kita, suara hati kita, suara jiwa kita, suara-suara yang diam tapi lantang dalam diri, terutamanya ketika solat. 
kenapa solat? sebab waktu itu, kita diam tak berbuat apa. apa yang terfokus, itulah yang kita sedang fikirkan secara hakikatnya. 
dan sungguh, aku penat bila yang dicakapkan hati akal jasad aku cuma tentang dunia. 
patutlah, bila 'al-quran' lah yang kita pegang kita baca kita dengar kita lihat selalu dan selalu, yang itulah juga akan mendominasi akal hati jiwa jasad kita. meski dalam solat. 
tak begitu? 
bila aku begitu, aku cuma mahu senyap, cari masa ruang peluang, melagukan al-Quran, -sekejap. memenuhkan dadaku dengan roh Al-Quran. 
aku tak mau apa-apa, aku cuma mau bernafas denganNya. cuma itu.
-- 

"jujur"
adik pernah satu hari cakap, ummi cakap dekat dia; "akak orang yang perahsia".  
serius? walaupun diri sebenarnya rasa macam ummilah orang pertama (selepas adik) yang selalu tahu segalanya; A sampai Z.  
adik pun pernah cakap, "akak macam lelaki. cakap ringkas dan pendek, malas explain".  
balik ke 'kampung' sendiri, rasa macam balik mengenal diri. kadang, ada banyak benda yang aku tak setuju. tapi, orang cakap, ada masanya kita harus diam. ruang untuk kita fikir, dan muhasabah, "siapa kita sebenarnya?", "apa sifat kita?", baik buruk, luar dalam, dan semuanya.   
kali ini aku belajar; jangan lekas membantah, walau kita adalah tertuduh yang dibuat secara melulu. boleh jadi, orang lebih tahu, bahawa ada hal dalam diri yang kita tak pernah tahu.   
mungkinlah betul. sebab itulah mungkin, tiap-tiap hari menulis, supaya ada benda yang terluah secara tersusun. macam dalam filem 'cinta vlog', adha (watak lakonan) cakap (yang aku tengok cuma part tak jadi, dari akaun mukabuku zahiril adzim sebulan yang lalu); kata dia, -adha;  
"awak jarang bercakap banyak, tapi, kalau cakap tulis, jujur dari hati".  
fuu. serius?
--
(ini cubaan menulis tanpa berfikir panjang).
ps: tenkiu 'tidak best' perkenalkan video finding forrester.

"Tangkap Bola".

dari tingkap bilik, di tingkat empat yang menghala bukit, dia tertenung lama. awan lemah gemalai merangkak. pagi yang dingin, sesudah subuh. report separuh bertaip, separuh lagi dalam kepala bercampur-campur. dan komputer riba masih ternganga, namun gelap kelam. 

"futsal jom?" 

"aku malas lah." hingus meleleh dari tadi. dan sekali lagi, untuk setiap tiga minit, dia bersin. ahmad merengus. kepalanya pusing.

"kau tak tidur, semalam?" ali cuma angguk, mengiyakan. tanpa tanya, ahmad sedia tahu sebabnya. 

--

ahmad menapak ke meja. mencapai beberapa kertas putih bertaip penuh, siap tercetak namun tak jadi; dek dakwat mengering di baris yang hujung-hujung. ahmad gumpal-gumpalkan; renyuk dalam penumbuknya. ali cuma tengok saja. 

"kau tau, ada tiga jenis manusia.."

"hmm?" mata ali menghantar langkahan ahmad ke katil. ahmad duduk. kaki yang sebelah terangkat, dan yang sebelah lagi, melunjur ke bawah. 

"nah!" 

gumpalan tersasar. balingan tak bersambut. bergolek manja, terperosok di bawah meja. ali terpinga-pinga.

"pertama; orang yang dia tak tahu apa yang dia nak, dan macam kau tadi, dia akan terpinga-pinga."

ali diam, berfikir. 

ahmad renyukkan kertas kedua. gumpalkan, dan baling semula. ali tercengang-cengang. gumpalan masih tak tertangkap.

"kedua; orang yang dia sudah tau apa yang dia nak, tapi macam kau tadi, dia masih terfikir-fikir, tak yakin, dan tak bersedia."

ahmad renyukkan kertas ketiga. gumpalkan, dan baling semula. kali ini, ali kelihatan mencuba. namun, balingan masih tak mengena. jatuh, bergolek laju bawah meja sekali lagi. 

"ketiga; orang yang dia sudah tau apa yang dia nak, dan bertindak. walau gagal, dia akan berusaha mencapai mampu, sampai dia dapat."

"aku doakan, kau tak ditolak lagi. ini best, bro!" ahmad sengih, meninggalkan ali yang masih terfikir-fikir;

"kenapa aku sibuk-sibuk main tangkap bola? err, dalam bilik?"

cis!

ali menyarung tee, cepat melangkah keluar.

---
inspirasi; fatin yang semalam, baru lepas main futsal. he he-

ps: dah, buat kerja!

rekonstruk ii.


aku tak tau nyatanya aku di sini kerana apa. untuk studi, untuk cgpa, atau cuma kerana aku sudah berumur 23 tahun, maka memang nyata patutnya aku di sini; belajar di sebuah universiti tempatan. dan kerana takdirnya aku di sini, maka aku di sini; daftar subjek, belajar, jawab exam, dapat result, dan teruskan lagi kembara aku, akhirnya aku grad.  
aku tak tau nyatanya aku di sini kerana apa. untuk gah diberi jawatan dalam persatuan. untuk kuras pengalaman, untuk kendali program-program, untuk hadiri sebegai peserta, untuk dikenali sebagai koordinator, untuk dapat sijil, untuk cuma ramah mengenal kawan-kawan baru, untuk sekadar memenuh kehendak universiti, untuk hanya penuhkan almanac, untuk suka-suka isi masa, atau untuk mudah cari kerja nanti, atau memang kerana hobi, minat? atau sebab sudah memang tanggungjawab, maka aku berbuat, aku bekerja? 
aku tak tau nyatanya aku di sini kerana apa. untuk cuma satu rentetan hidup. untuk sebab orang lain ada, maka aku ada. untuk mak ayah yang dari dulu menyekolahkan aku, maka hari ini menguniversitikan aku. atau sebab, untuk tak dikata, diejek sepupu-sepupu dan saudara-saudara yang pandai-pandai, yang terlebih dulu makan garam. 
alih-alih, tanya aku; mengapa aku di sini? untuk apa, semua ini? ke mana mahu aku bawakan semua ini? dan kalau ada satu nilai ukur, apa ukuran tertinggi?
hati kadang macam berlari-lari, kemudian berjalan-jalan. atau, berhenti, atau bermain-main di tempat yang sama; tak tetap. duduk, berdiri, berlari, berjalan lagi, tak ada destinasi. penuh tanda tanya. 
penat bukan, bila sekadar cuma-cuma mengikut, sedang kita ada hak memilih? 
-- 
melainkan, untuk dia yang berbuat kerana Tuhannya; ada hala tuju, ada gol, ada matlamat, dan dia tahu dan yakin benar, untuk setiap satu perbuatannya, untuk setiap satu pilihannya, untuk setiap satu impiannya, ada sebabnya;
..kerana Tuhannya. 
untuk orang ini, dia tak akan pernah teragak-agak, tak akan berhenti, tak akan berpaling, tak akan berganjak, sebab hati dia yakin dan cukup jelas dengan apa yang dia paling mahu. 
-- 
oh Allah.

_____
true wisdom means respecting the simple things we do, for they can take us where we need to go(heaven!). -paulo coelho
"i want to find a person that i could grow together with" -sharmee via anis
"kita masuk sini, untuk; -keluar nanti, walau di mana saja kita berada, orang lain (masyarakat) akan dapat rasa aura kebaikan. dan kita, adalah agen perubahan." -kak izzah, briefing course & sharing moment. 

"saat kau menuliskan jiwa, kau sedang membaca manusia".


balada, pyan habib; hlmn. 133

Wednesday, September 19, 2012

momen-momen hidup (iii)

#diamnya kau

kau ada sisi dalam, diam
yang sedang lantang berbicara

--
#lukis conteng

sibukkan dengan contengan aib pada diri sendiri
sebelum melukis aib di muka orang

--
#puasa kita;

"menunggu untuk makan"
hmm?

--
#akar

benamkan dalam dirimu satu prinsip yang tak tergugah oleh apapun, dan kau berjalan terus; mengakar dan hidup dengan prinsipmu; akar yang dicambah teguh, dan benih yang tumbuh dari baja-baja al-quran dan as-sunnah, alangkah kalau kau kuat dan setegar itu;

--umairah!

--
#nah!

kawan, percayalah
kita akan terkalahkan oleh cinta
bila terburu-buru berkehendak hasil,
malas mujahadah, ingin yang lekas,
cepat, dan mahu yang mudah-mudah

maka, barangkali dengan jalan mudah yang tertempa,
kita disuguhkan, dilempar, dibaling dengan cinta yang murah

nah, terserah!

--
#hujan


kita mungkin sedang menyaksikan riuh pesta hujan bersama
tapi, apakah kau aku berteduh di rimbun syukur yang sama?

--
#pesan buat anak

lelapkan matamu ketika ibumu redha
bimbang, jagamu tak tersempat
langsung tak memungkinkan Dia
untuk redha!

--
#sudahlah senipis angin

kadang-kadang 
kata-kata itu terbang
sudahlah senipis angin
lalu sekejap, dia pergi
malah, tak mahu tambat 
ke hati sendiri

--
#rahim

bila terasa perlu, hati 'kan kembali merangkak perlahan mencari tempat tumbuhnya; Rahim (kasih) ibu! beban-beban terteduh, bahkan rasa-rasa terlindung

--
#definisi lelaki gagah

pada saat kau rendahkan egomu
kau telah sama mencuri hatiku
..itu dia lelaki gagah!

--
#abang polis, Dhuha, dan himpunan kuning

wajah basah, waktu dhuha
dalam segak 
seragam biru,
-dia.

--
#kuning


bila tar penuh
ludah-ludah masin

--
#benci

kadang - kadang, Allah temukan kita,
kawan persis kita, supaya kita sedar;
yang kita benci, kutuk, maki
rupanya diri kita sendiri.

sesekali, hitung aib diri.

--
#bunga-bunga yang loya

teruntuk seorang pemuisi;
tidakkah sesekali kau meloya
menghidu aroma bunga
saban hari dari kembang
kelopak puisimu?

mungkin loya aku
kerana aku belum
seorang pemuisi

hah

--
#mimpi


lantunkan mimpi aku
atau kenyalkan aku
supaya hakikat tak meregang
dan aku tak menghilang

--
#kau


bila kau tanya;
"siapa kau dalam
puisi 'kau', yang aku
bacakan tadi"

aku cuma jawab;
"kau dalam puisi 'kau'
yang kau bacakan
tadi, adalah -kau"

dan kau
pun, senyum
bacakan 'kau'
lagi sekali

masih membaca?
kaulah, kau!

--
#kita (ii)


di permusafiran dahaga,
tekak kering itu, aku,
dan yang basah itu, kau.

--
#kosong


tanggalkan songkok, kopiah
luruhkan tudung labuh, stokin
diamkan mulut yang berapi-api

sebenarnya kita sama saja,
jika cuma berkata tanpa amal-

--
#hujan lagi


pagi;
ampaian penuh

petang;
ampaian kosong

gombak hujan!

--
#dan oh, yang terkini;

"i pun lap u lah, najwa!"



fiesta November!


dari 'heroes' bermusim yang dibuat mingguan, hari ini tampil dengan medium konferens yang pasti lebih menggugah, dan memberi kesegaran. 
tertonjolya barisan speaker mantap luar dan dalam negara, dengan harga rm25 untuk pelajar uia, dan rm50 untuk luar, rasanya sangat berbaloi di tambah dengan seharian (pagi ke malam) kita menyental hati, dan menyumbat akal. sangat bukan mudah 'dihidang' dengan sajian sebegini, bukan?
pendek kata, berpesta ibadah, insyaAllah. dapatkan tiket di booth HEROES depan female entrance, uiam. saya sudah mendaftar, anda bila lagi? keh keh. ajak famili, sepupu-sepapat, sanak saudara, kawan-kawan dan semuanya!
ps: untuk kawan-kawan uia, kalau mahu tiket, boleh PM saya juga ;) ; fb

00:23.


..supaya hati happy, dan kita pun enjoy!
buat apa-apa pun, ikhlas keranaNya!-

chill lah.

Monday, September 17, 2012

21:05.

berangin. cuaca mendung. hampir hujan. luar surau di R&R ulu bernam tadi, ramai orang; sesak. 

di depan saya, tiba-tiba melintas lalu sepasang suami isteri di bawah pokok kelapa yang tak serendang mana. saya cuma terperasankan si isteri, dan dia, (moga Allah lorongkan dan permudahkan hidayah) tak bertudung. 

elok dia melintas lalu melepasi pokok kelapa tadi, pelepah jatuh. entah dia terperasan atau tidak, tapi saya yang terpandang, betul-betul rasa macam Allah sedang melindungi dia, memelihara dia. 

momen yang pendek, sekejap, seminit dua itu buat saya rasa;
"Allah itu, sungguh dan sangat Maha Penyayang".

--

cuma mungkin, bila kita tak selalu rasa dipeluk cintaNya,
maka kurang rasa syukur yang menuntun cinta kita kepadaNya.

erm.
jujur, aku pun.


______
"dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Dia mengetahuinya".
(al-an'am: 59)

Sunday, September 16, 2012

suami, dan air mata kali pertama.

1509; pertama kali tengok akad nikah depan mata. pertama kali tengok riak wajah pengantin perempuan tenang. dan pertama kali melihat air mata pengantin lelaki yang jatuh, haru.  
kali pertama, sesudah menyambut, mencium tangan, dan merangkul erat, ayah-ibunya sendiri.   
kali kedua, sesudah menadah tangan, selepas rakaat-rakaat, dan seusainya tangan berjabat; utuh, menanggung amanah baru. 
syukur, bahagia-  
mabruk kak dihah & suami! 
-penang.
-- 
 
 (pink; tok)
--
betapa hidup kita antara senggang kronologi; 
bayi - kanak-kanak - remaja - dewasa - tua
sekolah - universiti - kerja - kahwin - ber-anak - ber-cucu. 
tapi, sepertinya terasa sungguh kosong, bukan? kalau kronologi kita, cuma-cuma suatu aturan hidup, tanpa pemaknaan sebenar yang membawa ke negeri abadi?
bila pula mahu aku mula bertanya; "siapa aku? dan duhai aku, apa matlamat hidupmu?"
hmm-

Saturday, September 15, 2012

"dari tingkatan tiga lagi, dia penulis yang aku selalu cemburu".



Mengimani pertemuan kembali di syurga yang kekal tidak menjadikan perpisahan ini manis. Tetap perit. Apalagi jika harus mengorbankan perasaan orang yang tersayang. Mengorbankan perasaan sendiri mungkin tidaklah seperit itu.

“Setelah setahun berlalu, aku tidak tahu lagi untuk menangis. Yang ada hanya rintihan-rintihan bisu bagai gelombang kecil bersembunyi di dasar lautan yang ada masa-masanya tiba-tiba mengganas bak tsunami. Di waktu itu tiada lagi esak tangis bahkan sedu-sedan yang tak tertahan-tahan. Aku akan tergagap-gagap menyusun bicara. Bibir bawah digetap untuk menyembunyikan getar di kerongkong sedang pipi terus dibanjiri air mata.”

Betapa perjuangan ini memerlukan lebih daripada hanya kata-kata.

-Ummu Musaab, IUG2012

Umairah terjelepok ke tanah. Cuba menelan ayat yang teramat pahit itu. Cuba menenangkan diri dengan mengandai-andaikan dirinya adalah jelmaan Musaab bin Umair yang kacak. Muhajir terawal ke Madinah, kalau boleh digelarkan begitu. Belum ada arahan hijrah secara langsung daripada Allah, tetapi arahan daripada Rasulullah untuk pulang ke Madinah bersama penduduk Yathrib selepas perjanjian Aqabah I. Menjadi duta yang mengetuk pintu hati ahli Yathrib. Angin musim sejuk bertiup kasar, menghulur salam pertemuan. Mujur Allah mencipta bulu mata, jika tidak pastilah berparut korneanya diguris pepasir.

Beza antara dia dan Musaab bukan hanya dia wanita dan Musaab adalah jejaka. Musaab adalah pemuda pilihan Nabi. Wajar dia sehebat itu. Aku tak hebat. Aku tak mampu!

“Bukankah aku juga pilihan? Pilihan Allah. Jika tidak, takkan aku masih di sini menghirup bayu bumi Solahuddin,” bisik jiwa besarnya.

Umairah membuka sneaker biru mudanya yang dibanjiri pasir. Membalik-balikkan. Pasir-pasir halus terbang keluar. Habaan mansura. Debu-debu yang berterbangan. Umairah tak sanggup menggadaikan tiketnya ke syurga. Amal-amalnya bagaikan debu. Apa patut kini dia menyiakan peluang yang hadir sekali seumur nafas?

Panggilan ke Malaysia semalam benar-benar menyesak nafas.

“Baliklah Maia. Ummi bukan sihat sangat. Balik!” ringkas kata-kata Insyirah sebelum talian mati. Talian internet terputus. Umairah menghamburkan air mata ke lantai bagi menyisihkan resah menggunung di dada.

Andai Insyirah tahu, pilihannya tidak semudah itu. Perjalanan masuk memakan masa berminggu-minggu. Masih Umairah sabar berulang-alik ke pejabat kedutaan. Penahanan berjam-jam di pintu masuk Rafah bertemankan isy baladi semata-mata untuk menjaga pengaliran wang keluar.

“TIADA BAJET PULANG,” begitu dicoret dalam diari kecilnya setiap hari. Motivasi diri!

Jika hanya sebelah kaki dihulur ke luar sempadan sekalipun, dia bakal mimpi siang seumur hidup untuk kembali berbakti di situ lagi.

“Maia, ni ummi nak cakap.”

“Ummi.”

Umairah memandang sayu lapangan Islamic University Ghaza (IUG). Universiti termuda antara 8 universiti di sekitar Ghaza ini menampung kira-kira 20,000 mahasiswa dan mahasiswi. Sayap timurnya hancur kesan amukan Zionis yang tak pernah surut dendam.

“Ah, masih berbaki 3 bulan!”

Umairah sedang mengusahakan sistem perpustakaan baru buat institut pengajian tinggi ini setelah hancur dalam serangan Zionis pada tahun 2009. Mengumpulkan bahan yang sedia ada, membawa masuk bahan dari luar dan menyusun atur. Sepenuh daya. IUG yang hampir lumpuh menelan kira-kira USD35 juta untuk proses membaik pulih. Makmal kejuruteraan dan bioperubatan yang telah musnah pasti diberi tempat duduk yang lebih utama. Maka, sistem sumber ilmu ini terpaksa dianak tirikan buat sementara waktu. Melainkan jika ada yang suka dan rela membantu. Tiada sistem kod elektronik seperti di Malaysia. Segalanya manual. Sekurang-kurangnya buat masa ini.

Umairah mengetuai sekumpulan anak muda dari Malaysia yang secara sukarela menawarkan diri untuk membangunkan sistem sumber ilmu di IUG ini. Kerja mereka tidak kompleks, tidak hebat. Hanya mereka ini darah muda yang beriman dengan sabda baginda ar-Rasul.

“Sebaik-baik daripada kamu, yang bermanfaat untuk orang lain.”

Mereka pegang utuh pada hadis menyedekahkan sendi-sendi di jalan Allah. Mereka ingin memanfaatkan diri menjadi aset umat, bukan liabiliti.

“Achoo!”

Umairah mengesat hujung matanya yang berair. Alergi. Umairah alah pada udara lembap Malaysia. Umairah mengesat lagi hujung matanya. Makin deras, makin lebat. Bercampur baur antara kesedihan meninggalkan IUG dan bimbang rintangan yang menanti di hadapan. Akhirnya, sireh pulang ke gagang. Belut pulang ke lumpur.

Azimat nafi’un lighayriha akan bertebaran di bumi pendekar. Pendekar beriman itulah mujahid. Umairah membayangkan sentuhan-sentuhan yang bakal menghidupkan jiwa anak singa yang telah lama menjadi kijang. Lalu singa-singa ini meneruskan legasi sentuhan keramat warisan ar-Rasul. Ini manfaat terbesar buat umat yang sedang sakit. Bahkan mungkin lebih besar daripada jerih payah merentas sempadan Rafah.

“Satu rijal seribu umat,
darah pahlawan ku genggam azimat,
diriku manfaat dan aset umat,
akan aku hantar lebih ramai pendekar ke sana!”

Glosari

Muhajir : Orang yang berhijrah
Habaan mansura : Debu-debu berterbangan
Nafi’un lingairihha : Bermanfaat pada orang lain
Mujahid : Orang yang berjihad
Rijal : Seorang pemuda


--

dan dia yang selalu berkata; "aku tak tahu berterus-terang, dan kau lemah dalam mentafsir". phew, memori beb! mira, apa tak ada nama yang lebih comel, vogue dan mantop lagi? haish, rindu aku lah tu. ahah-

sebenarnya, masih terlalu jauh. tapi, cerpen ini bagi inspirasi, mashaAllah. jazakillahhu khayran katheera.

aku OK.


sebenarnya, kita cuma perlu tarik nafas, senyum dan bilang pada diri, "aku ok" untuk setiap kali musuh merasakan kita sedang lemah.

walaupun musuh itu, kadang-kadang adalah diri kita sendiri.

--

"protect yourself from your own thought" -rumi

Friday, September 14, 2012

"get married".

bismillah

anis pernah kongsikan jawapan imam suhaibb web, sewaktu beliau ditanya tentang bagaimana membuang rasa tinggi diri, bongkak, sombong, ego, 'ujub atau sum'ah dengan kehebatan dan kebolehan diri sendiri.

dan jawapannya sungguh tak pernah terduga akal fikiran;

"get married".

--

sebab dengan medium perkahwinan, kita sedang membina famili. dan dari famililah, akan tersingkap segala kekurangan dan keaiban diri sendiri. kita sebetul-betulnya menjadi diri, tiada kepura-puraan. lemah atau kuat kita, semuanya tertafsir luar dan dalam. 

secara peribadi, saya rasa, ada benarnya.

--

jujur, dalam famili cuma saya seorang saja yang secara penuh mendapat 'pentarbiyahan' di sekolah agama. adik beradik lain, tidak. maka, ekspektasi terhadap saya biasanya, akan 'lebih' tinggi. terutamanya, dari sudut agama.

tapi, ummi, walid dan adik-adik secara tak langsung selalu 'merendahkan' ego diri, atau bongkak yang termuncul dalam senyap. 

bila walid dengan amalan Dhuhanya, sedikit tapi istiqamah. bila ummi pulun mahu tahu hukum tajwid semata mahu memperbetul bacaan al-Quran. bila adik lebih memilih untuk tak menceritakan atau menyebut aib kawan-kawan sendiri. bila 'ammar tak pernah berenggang dengan doa dan harapan sepenuh-penuhnya pada Allah, bila syirah dengan itqan dan tenangnya dia siapkan kerja-kerja sekolah. bila iman, setiap kali sesudah maghrib cuba untuk mengingat hafalan al-Qurannya di sekolah. 

..dan untuk mereka-mereka yang sederhana, atau pada kita; "biasa-biasa" malah tak secara penuh mendapat 'pentarbiyahan' agama di sekolah agama, tidak banyak tahu, kurang belajar, serta ceteknya peluang dan ruang, namun telah punya kualiti masing-masing di hadapan Allah, berusaha memperbetul diri, bersungguh belajar, dan komitmen beramal walaupun sedikit;

selalu buat saya termuhasabah sendiri,
"betapa aku masih lemah, dan masih perlu banyak belajar".

--

kita sebenarnya banyak belajar dari diam dan sederhana-nya tingkah laku orang lain walaupun sedikit. mereka mungkin 'kurang' pada pandangan kita, tapi mungkin 'lebih' dan 'hebat' sekali pada pandangan Allah.

Allah, gugurkanlah bongkak yang saban merajai diri-diri kami. tumbuhkan kerendahan dalam hati-hati dan jiwa-jiwa kami.

ameen.
--

Oksigen.

waktu tengah siapkan decorations untuk 'eid gathering petang semalam, sambil menggunting huda cakap;

"hari ini rasa macam banyak menangis. boleh kata semua kelas bawa mesej ketuhanan."

--

tak ada kelas yang paling membahagiakan hingga terangkat-angkat emosi dan perasaan, selain yang membuat iman telah basah, dan jiwa telah hidup. 
subjek, matapelajaran, atau jurusan patutnya bukan masalah, sebab bukankah Islam itu oksigen, dan Allah itu di mana-mana? 
hanya saja; kita butuh dari-Nya pengurniaan ilmu, makrifah, kefahaman, hikmah, penghayatan dan pemaknaan untuk roh dan jasad kita, selalu dan sentiasa hidup dalam Muslim yang Islam. 
dan itu, bukan rezeki yang mampu terdapatkan oleh cara apapun. itu nikmat, kurnia, anugerah, hadiah, kesempatan, peluang, yang hanya Dia saja boleh berikan. 
Allah, izinkanlah kami kesempatan mengecap nikmat yang sesungguh-sungguhnya dan sebenar-benarnya. ameen.

--

Thursday, September 13, 2012

untuk setiap tenang dalam kusut, mudah dalam sukar, lapang dalam sempit, penuh dalam kosong, putih dalam hitam, cahaya dalam gelap, jelas dalam kabur, dan segala kebaikan yang Kau takdirkan atas jahilnya aku, dan Maha Tahu nya Engkau;

Allah..


















terima kasih.
T.T

02:05.


dalam kelas practical translation pagi tadi, kata ustaz; 

kita tak menterjemah satu-satu patah kata dari mulut kawan, kepada suatu makna tepat. kita cuma 'meneka' atau 'mendekati' makna asal, sesudah menerima mesej.

sebab kata ustaz, mustahil untuk tahu 'isi dalam' atau 'makna tepat' yang ada dalam kepala otak seseorang.

contoh; 

ada kebarangkalian seorang lelaki hanya bertanya 'apa khabar' kepada seorang perempuan. tetapi, ada kebarangkalian perempuan tadi menterjemahnya kepada; 'dia tanya khabar aku? eh, dia suka aku lah!'. 

itu contoh yang ustaz bagi.

--

ah, padanlah.

kata-kata boleh jadi penawar, kata-kata boleh jadi racun. kata-kata boleh menghangatkan, kata-kata boleh menyejukkan. kata-kata boleh menyakitkan, kata-kata boleh menyembuhkan.

hmm, kata-kata.

--

agak-agaknya, inilah keindahan hadis ini, kan?

daripada abu hurairah r.a; bahawa Rasulullah saw telah bersabda: barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata baik atau dia diam.

Allahhu!
T.T

Wednesday, September 12, 2012

07:11.

bismillah

selain solusi (rm10) yang saya kira lebih untuk penyegaran hati, majalah I (rm5) dan millenia muslim (rm8) yang lebih untuk pencaknaan minda, dan sejak-sejak akhir ini, JOM! (rm6) telah mendapat tempat di hati, tapi peliknya, saya pun taktau kenapa.

hampir (rm30) untuk sebulan. kalau menabung (rm1) setiap hari, amacam?

--

nah, ringkasan JOM/ Isu 06!
(gaya malas reviu);

"lalu, hasil daripada ketaqwaan itulah yang melahirkan neraca dalam hati. neraca yang menjadi neraca dalam hati kita. 

kita mungkin sudah tahu banyak perkara tentang kehidupan dan Islam. kelas agama, ceramah agama, serta bahan-bahan agama begitu pesat membanjiri bumi dakwah di negara kita. namun, yang kurangnya adanya adalah neraca itu. dalam bahasa arabnya adalah al-furqan, keupayaan untuk membezakan antara al-haq dan batil. 

keupayaan untuk memilih jalan lebih baik daripada jalan-jalan biasa lainnya. ramai yang sukakan Islam, tetapi tidak ramai yang betul-betul all-out untuk amalkan Islam dan menanggalkan pakaian jahiliyahnya."

hlmn. 6-7, kompas pilihan itu di tangan anda; 
humaira'

--

"..sebagai balasannya, rakyat yang bangkit terutamanya golongan muda, menginginkan sebuah gerakan Islam untuk menjadi sebahagian daripada aktor penting bagi mengisi vakum pasca revolusi. sebagai contohnya di mesir, apabila wakil ikhwanul muslimin tidak dilibatkan dalam pembentukan kabinet sementara mesir, rakyat bangkit menolak kabinet tersebut."

hlmn. 26, gerakan islam pasca arab spring; 
dr maszlee malik

--

"..maka begitulah keadaan kita sekiranya kita tidak cukup maklumat tentang sesuatu. akan penuhlah fikiran ini dengan tanggapan, sangkaan-sangkaan dan pelbagai perkara yang tidak tepat. bagaimana mungkin kita dapat memahami sesuatu perkara ataupun keadaan, tanpa kita memperoleh sebanyak mungkin maklumat bagi mendapatkan gambaran yang jelas.."

hlmn. 36, bagaimana saya mula sedar akan keindahan dakwah; 
prof madya dr. umi kalthum ngah

--

"cinta mampu mengubah manusia. maka, untuk menjadi hamba yang dicintai-Nya, kita harus mencintai-Nya. dengan merasai cinta-Nya itulah, kita mampu berubah! hakikat kecintaan yang mampu mengubah kehidupan kita seluruhnya!"

"mujahadah untuk beribadah dan taat kepada Allah menjadi ringan bahkan menjadi satu kerehatan yang membawa keasyikan yang luar biasa pada jiwa yang kekeringan. begitulah yang diungkapkan panglima khalid al-walid;

'berada dalam dingin malam yang membeku dalam sebuah pertempuran lebih aku sukai daripada tidur dalam satu selimut bersama seorang gadis di malam pengantin'

hlmn. 46, sebuah cinta dan perubahan; 
humaira'

--

"..adik-adik sayang, sekarang kalian jadilah penakluk cinta bukannya mangsa cinta. biarlah cinta menjadi makmum atas pilihan yang kita lakukan. sungguhpun Allah menciptakan cinta, namun atas kitalah untuk menyucikannya atau mengotorinya. kerana cinta adalah sebuah pekerjaan jiwa. dan hatimu akan menjadi makmum atas segala kerja-kerja cintamu.."

hlmn. 50, cerpen: amor vincit omnia; 
nurul izzah zainol

--

"mengapa perlu berubah inche gabbana? salahkah kami kekal seperti sekarang ini?" tanya anda separuh tidak puas hati.

"kerana perubahan itu adalah sifat semulajadi dan dinamisme yang Allah ciptakan pada setiap manusia. setiap hari kita melalui fasa perubahan; sedar atau tidak."

"hari ini kita makan nasi lemak sebagai sarapan, dan esok kita pekena capati cicah kuah dal pula. itu juga satu perubahan. semalam kita pakai baju pink ke opis dan hari ini kita pakai baju hijau epal. bukankah itu juga satu perubahan."

"pokoknya, kita tidak boleh lari dari perubahan"

hlmn. 79, berubah itu susah tetapi tidaklah sesusah membajak sawah; 
inche gabbana

--

"..begitulah dakwah kita adalah 'dakwah ilallah' (seruan kepada Allah), bukan dakwah kepada bangsa - walau apapun istilah yang digunakan - 'kesetiaankah', atau 'ketuanankah' ia membawa maksud yang sama.." 

"..dan jika seruan itu hanya untuk bangsa Melayu sahaja, maka tidak mungkin akan ada di sana bangsa lain untuk mendukung agenda Islam. jelas sekali amat sukar untuk mencari kewajaran bagi menyokong seruan kepada satu bangsa sahaja daripada bangga-bangsa lain.." 

hlmn. 33, aku berbangsa muslim;
prof. madya dr. hafidzi mohd noor

--

dan banyak lagi; tafsir, hadis, palestin, taujih, bahasa arab, fiqh sirah, baitul muslim, da'ie & gadget, video pilihan, dai'e & fotografi, tips, kewangan, tadabbur, dan lain-lain. 

ohsem!

--

sekadar perkongsian.
wallahhua'lam-

ps: 
ada majalah ohsem lain? boleh kongsi?