Pages

Tuesday, July 31, 2012

07:45.

doa hari-hari aku adalah bisik paling rahsia antara aku dan Dia. tangis aku, sesak aku, sempit aku, hina aku, aduh aku, keluh aku, harap aku, mimpi aku, impian aku, jujur aku. terhampar dalam doa, jiwa raga aku dan semuanya tentang aku. bagaimana aku boleh buta kau ini istimewa, sebab entah sejak bila, tanpa tersedar, kau tersusup menjadi bagian rahsia aku dan Dia?

Teh O Ais.

--

semalam, air untuk ifthar belum dibancuh. air panas untuk dibuat air gula sudah ada. air masak sebalang besar pun sudah tersedia. tinggal cuma; gula, kordial, dan ais. orang yang bertanggungjawab masih sibuk dengan urusan memasak di tempat lain. hari ini, halaqah   besar-besaran mencecah 90 orang. kelas di admin penuh. membanjir ke lantai luar kelas. 

dia; aku tengok, sedang kalut-kalut. dan akhirnya, kami putuskan saja untuk membeli gula, kordial, dan ais di centre. bimbang, terlambat. namun,  bila gegas ke sana, dukkan 'arabi tutup. kiosk pun tutup. padanlah, waktu sudah melepas pukul 7. dia heret aku ke kafe. sambil jalan laju, aku tanya, "apa boleh kita buat?"

dia kalut-kalut. senyum macam biasa. 

"kita beli gula di kafe. minta kordial di kafe. ais batu pun di kafe."
"oh, boleh?"

dia angguk. 

bila sampai di salah satu gerai di kafe, yang boleh dibeli cuma gula. itu pun, sekilo. aku cuma tengok saja dia bual-bual, buat harga tawar menawar dengan pemilik kedai. eh, mungkin paling tepat; tawar menawar, erm barang!

"ok, bagi air teh pekat tanpa gula. 3 bungkus."
"ais, satu plastik besar."
"gula, 1 kilo."

aku cengang dan cuma tengok saja. dan akhirnya; tanpa kordial pun, air sempat dibancuh. dan kami berbuka dengan girangnya! teh-o-ais-tak-diduga, siapa mampu duga?

tapi aku yakin, barokahnya dari Allah. subhanAllah, akhawat selalu kreatif. 

dan, hmm hari ini aku belajar lagi.


______
ps: makan setalam dengan fatin, asiah, farah, atikah, dan sham semalam. dan baru tau, fatin dan farah tak tahan pedas. sambal akhawat kaw kaw. hu :P 

kawan-kawan, jumpa hari rabu. mungkin kita akan setalam pula? :D
pls, kalau jumpa nak kenal nama. ecehs.

Monday, July 30, 2012

rekonstruk fasa satu ke fasa dua.

apa yang mata nampak
kadang, tak sama apa yang hati rasa

makanan nampak sedap,
tapi bila rasa, tak selera

makanan nampak sikit
tapi bila makan, bercukupan

bab makan; contoh paling simple dalam hidup, 
pun jadi 'sia-sia' bila Dia tersisih.

--

dan baru aku tau, yang kita sering dihadapkan dua pilihan; pilihan kerana Allah, atau pilihan kerana diri sendiri. dan baru aku tau, dalam memilih yang aku patut cari bukan kesenangan, kemewahan, atau kerehatan. dan bukan juga kesempitan, kemiskinan, atau kelelahan. 

yang aku patut cari, cuma keberkatan. 
keberkatan Tuhan, di mana-mana pun.

sebab bila berkat, apapun hakikatnya; 
-lapang. 

--

aku tak tau kalau-kalau pelari pun ada masa-masa lelah,
di tengah trek, sebelum ke garis penamat. 

normalkah, atau cuma aku? ah, menguji.

tolong, supaya aku tak jatuh dalam diri sendiri.
marhaban ya marhalatal maghfiroh!

--

Saturday, July 28, 2012

"menyaring".

petang

"setiap benda yang diuji dan teruji ada ganjaran. kadang kita lupa, sebab nafsu sedang mengatasi. sedangkan Allah mahu mengampunkan dosa-dosa, melalui ujian-ujian. sedangkan Allah mahu melayakkan kita memperoleh keampunan. sedangkan Allah mahu memberikan kita pahala-pahala. dan ujian kita berbagai-bagai, sesuai tahap keimanan. lulus atau gagal, terserahlah pada pilihan. fahamkan duhai akhawat, apa hakikatnya yang kita paling mahu dari amal-amal ibadat? dan tahulah akhawat, prioriti yang terbelenggu dan membelenggu, mendorong hidup jadi tak jelas!" 

-murabbi

malam

"orang yang potong line di bank pun salah. orang yang menengking di bank pun salah. orang yang potong line, salahnya kerana tidak menunaikan hak orang lain. orang yang menengking di bank pun salah, kerana boleh jadi "orang yang potong line" tadi telah 'dihantar' Allah untuk mengujinya. Ramadhan bulan ujian, dan ketahuilah boleh jadi orang-orang di sekeliling kita adalah ujiannya!" -ustaz don

tengah malam

madrasah ramadhan, dr. raghib as-sirjani; hlmn. 26



untuk pagi, petang, malam, tengah malam
bila agaknya kita sedang diuji dan teruji?

paling penting, apa aku orang yang tertolak,
atau aku orang yang bertabah dan tersaring?

hmm.

Friday, July 27, 2012

satu nota, dari banyak-banyak nota.



--
aku belajar banyak hari itu,
yang teringat-ingat cuma ini;

خلقت هواك كما خلقت هوى لها
khuliqat hawaaka kama khuliqta hawaa laha

manusia,
natural;


c_nt_
--

_______
maksud? cuba teka. :')
#علم البديع, sem (iii).

Wednesday, July 25, 2012

23:33

nasehat ramadhan orang-orang shalih; hlmn. 70


--
bismillah

tadi sempat tengok kuliah ustaz don di tv al-hijrah. kata ustaz, dia nak minta tolong satu benda, dan katanya, "apa kata kita buat sama-sama?" 

dan saya pun tertunggu-tunggu, apa yang dia mahu kata. putus internet? tutup facebook? block twitter? atau apa? 

dan akhirnya, kata dia; cukuplah dalam sebulan ini, kita latih telinga cuma dengar al-quran saja. untuk sebulan ini, tutup dulu, segala lagu semua, baik nasyid sekalipun. kita dengar al-quran banyak-banyak. 

kalau tak mampu, dan kaki tangan terketar-ketar ala-ala parkinson, tak mampu tak dengar lagu dalam sehari, tak mengapalah. cubalah untuk 'puasa'kan telinga di waktu siang dulu, dan malamnya kalau tak tertahan, dengarlah. tapi, lagi baik kalau sebulan ini diri terlatih, subhanallah. 

Allah, aku betul-betul mahu jadi orang yang lebih baik. 

kata ustaz, orang yang akan kembali pada fitrah macam bayi. kalau disuap makan nasi panas pun, tak pandai marah-marah. tak reti tengking atau persalahkan ibu yang menyuap. kata ustaz lagi, bulan Ramadhan, bulan madrasah. cubalah, cubalah, cubalah mujahadah.

hmm.

moga kita antara orang yang disapa Ramadhan. antara orang yang dalam hadis Qudsi, malaikat menyeru; "wahai pemburu kebaikan, ke marilah". dan kita pun berbondong bondong menyambutnya dengan tulus hati, gigih, sabar, tekad, mujahadah, bersungguh-sungguh dengan segala kudrat yang kita punya, dan  langsung merebahkan pengabdian setulusnya!

amin. 
T.T

Tuesday, July 24, 2012

layankan saja.

aku dapat rasa, 
ramadhan sedang buat aku bising,
terlolong, terpekik, dan terjerit-jerit
saban detik, saban hari

peliknya, lidah aku tak letih,
bahkan kerongkong, tekak,
tangan, kaki, semua

dan baru aku tahu,
ramadhan; ruang paling sempurna,
buat merujuk hati yang tercerai

layankan saja, 
jerit hingar, pekik lolong dia
sekadar menuntut haknya.

layankan saja.



_____
ramadhan; sepertinya menemukan interaksi paling banyak, paling panjang, paling dalam, antara aku dan hati, hmm

Monday, July 23, 2012

produktif #3 : day by day.

(klik)

produktif #2: action!

(klik)

00:00

"siapa yang tidak suka terhadap sesuatu, maka dia pasti tidak mungkin mau mendekatinya. sebab dengan mendekatinya, berarti dia telah menempuh sarana atau perantara untuk mencintainya. sedangkan dengan mencintai perantara itu, berarti dia telah mencintai yang dituju." -ibnu taimiyah

- aku rindu pada Allah, hlmn. 30

--
sebab itu mungkin, kita perlu jelas apa yang hati suka, apa yang hati tidak suka. maka, kita tahu untuk menjauh atau mendekat supaya tak tertempuh sarana hingga terjatuh cinta pada yang salah. dan tak ada yang lain, untuk timbangkan benar atau salah, melainkan satu; 

-IMAN.

--
"sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." 

(al-baqarah: 218)

--
moga bekal iman kita mengarahkan hijrah (perubahan), menuntunkan jihad dan mujahadah (kesungguhan) dalam perjuangan, untuk lebih, -mencintai Allah. 

ameen. 
T.T


Sunday, July 22, 2012

"perlakuan kita terhadap Ramadhan terkadang tak jauh berbeda dengan seekor ayam yang diberi biji jagung dan serpihan emas, yang mungkin sama-sama berwarna kuning".

"you know you've read a good book when you turn the last page and feel a little as if you have lost a friend" - anonymous



dan saya, merasakan ini waktu saya membaca buku ini; nasehat ramadhan orang-orang shalih. oleh sebab buku ini nipis cuma, dan tidak banyak bab, maka pembacaan lambat, perlahan dan diulang-ulang demi mengelak mata sampai di muka akhir. ahah!

antara isi yang paling menyentuh dan memberi kesan dalam diri, yang ini. yang saya namakan; 

# golongan penyapa Ramadhan

- sebagian orang menjadikan Ramadhan kompensasi bagi jadwal makan hariannya. bila siang tak makan, maka malam hari adalah saatnya balas dendam. melahap semua yang ada. (hlmn. 26)

- yang lain menjadikan puasa sebagai ajang balas dendam untuk tidurnya. badannya yang lemah dijadikan alasan untuk mengisi hari-harinya dengan tidur dan tidur sepanjang hari. tak ada ibadah sunnah, tak ada kebajikan. (hlmn. 26)

- sebagian lagi menjadikan Ramadhan kompensasi atas hari-hari lainnya. tak apalah Ramadhan bersedekah ala kadarnya, toh pada bulan-bulan lainnya ia tak pernah sedekah. begitu pikirnya. tak apalah shalat, toh pada bulan-bulan sebelumnya tidak pernah shalat. begitulah pikirnya. tak apalah membaca beberapa potong ayat Al-Quran, karena di bulan-bulan lainnya ia tak pernah membaca Al-Quran. Ramadhan bukan menjadi bulan berlomba-lomba untuk amal kebaikan dan menambah ibadah. tapi sekadar bulan kepatutan. sekadar mengganjal seperlunya, dari keseluruhan bulan-bulan lain yang sangat miskin kebaikan dan ibadah. (hlmn. 27)

- ada yang tidak disapa Ramadhan, lantaran puasanya hanya mendapat haus dan lapar. lantaran tidak meninggalkan perbuatan keji dan perbuatan mungkar. (hlmn. 29)

- ada yang tidak disapa Ramadhan, lantaran ia memasuki Ramadhan dengan semangat pengkhianat. ia akan mengakali Ramadhan, seakan-akan tampil sebagai seorang yang beriman, padahal itu secara lahiriyah saja. di rumah mungkin ia bisa berpura-pura akan puasa. setelah itu di jalanan ia dengan leluasa melanggar puasa. di siang hari menampakkan ketaatan. di malam hari tak ubahnya serigala buas yang mencari mangsa di lautan kemungkaran. (hlmn. 29)

- Ramadhan datang dengan segala karunia dan berkahnya. tapi ada orang-orang yang tidak disapa Ramadhan. lantaran orang itu sendiri yang tidak mau disapa, tidak mempersiapkan diri untuk disapa. atau bahkan memang tidak berminat untuk disapa Ramadhan. atau pun kalau mau, ia tidak terlalu berminat, hanya mau memasuki Ramadhan dengan setengah hati. (hlmn. 30)

--

# jadilah 'ayam emas' bukan 'ayam jagung'

- mencintai sesuatu rasanya sulit dilakukan jika kita belum mengenalnya terlebih dahulu. (hlmn. 44)

- Ramadhan sesungguhnya adalah sesuatu yang istimewa, bahkan sangat istimewa bagi yang mengenalnya. akan tetapi, pengetahuan kita tentang Ramadhan mungkin hanya pada kulit luarnya saja. pada kewajiban puasa di siang hari, serta shalat sunnah Tarawih di malam hari, yang sebenarnya sejak kecil sudah begitu akrab di lingkungan keluarga dan masyarakat kita. (hlmn. 44)

- perlakuan kita terhadap Ramadhan terkadang tak jauh berbeda dengan seekor ayam yang diberi biji jagung dan serpihan emas, yang mungkin sama-sama berwarna kuning. kerana ketidaktahuannya, ayam itu tentu akan memilih biji jagung yang murah dan meninggalkan biji emas yang mahal. padahal, andaikan si ayam tahu kalau emas itu berharga, ia pasti akan mengambilnya, lalu menjualnya untuk membeli biji jagung yang lebih banyak. (hlmn. 45)

-inilah yang menyebabkan mengapa begitu banyak orang di antara kita yang tidak peduli untuk melakukan revolusi diri di bulan Ramadhan; merengkuh manfaat-manfaat besarnya, merebut gudang-gudang pahalanya, serta menggapai ampunan-ampunan Allah di dalamnya. sebaliknya, terkadang kebiasaan buruk kita di luar Ramadhan bahkan tak juga menyurut. (hlmn. 46)

--
Rasulullah S.A.W. bersabda:

"seandainya umatku mengetahui apa yang ada di bulan Ramadhan, nescaya mereka akan berharap agar sepanjang tahun itu adalah Ramadhan" -hr ibnu khuzaimah

--

wallahhua'lam. 


______
membaca buku tentang ramadhan banyak membantu memulihkan semangat, selain punya mentor yang cukup baik untuk memantau. mentor garang, tapi comel jugak. :P

kita manusia, bukan ayam. maka, pilihan kita insyaAllah, lebih baik. saling mendoakan!

Saturday, July 21, 2012

produktif #1 : niat.

(klik)

selamat beramal. 

subscribe?
www.productivemuslim.com

KEMPEN SATU HARI.

sample


1. Satu hari, satu bab (buku) + review

2. Satu hari, satu video (daily tafseer) + ayat hafalan 

3. Satu hari, satu video (selain tafsir) + nota/review

4. Satu hari, satu juzuk Quran

5. Satu hari, 8 rakaat terawih + 3 rakaat witir

6. Satu hari, satu qiyam

7. Satu hari, satu sahur

8. Satu hari, satu dhuha

9. Satu hari, satu sedekah

10. Satu hari, 12 rakaat solat sunat rawatib

11. Satu hari, dua kali mathurat 

12. Satu hari, satu qoilulah

13. Satu hari, satu doa khusus

14. Satu hari, satu mesej nasihat (untuk orang-orang terdekat)

15. Satu hari, berjuang dengan attachment yang paling kuat dalam diri (antum a’lam bi umuri dunyakum) 

--

Satu Hari; 

Sentiasa menghalakan hati untuk Allah semata-mata

Jujur (kata-kata dan perbuatan)

Fokus pada setiap amal

Menjaga masa (tidak berlama-lamaan, tidak tergesa-gesa, tidak bertangguh-tangguh) 

Menjaga pandangan (facebook, twitter, blog, persekitaran)

Bacaan, muzik (yang baik sahaja)

Bercakap hal-hal bermanfaat

Berfikir hal-hal bermanfaat

Memaafkan dan memohon maaf

Berterima kasih

Memberi salam

Memaniskan wajah 

Bangun awal, kurangkan tidur

Jimat berbelanja, tidak boros

Perbanyakkan doa

Istighfar

Selawat

--

"there is nothing wrong with high aspirations; in fact, we should have high goals to challenge and improve ourselves. however, knowing ourselves, we shouldn’t make our goals unrealistic, thereby putting a lot of psychological pressure on ourselves. so when we feel that we ‘slipped,’ even slightly, we lose all hope of ‘making it’ and fall into the oh-well-maybe-next-year syndrome instead of re-adjusting our plans and expectations." - productive muslim

be realistic.
:D




______
*antum a'lam bi umuri dunyakum (potongan hadis) : "kamu lebih mengetahui urusan duniamu"

*qoilulah : tidur sekejap sebelum waktu Zohor

*uzur syar'ie: ulang ayat hafalan

*cadangan buku; paling baik, berkaitan ramadhan/sirah/kisah sahabat/ruhiyyah

*ada mentor lagi baik, untuk pantau.

*sekadar cadangan. kalau mahu tambah, silakan :)

Wednesday, July 18, 2012

"engkau terasa makin dekat kepadaku"

bismillah.

--
"buku apa tu?" 

saya tanya anis, satu hari. anis balik dalam keadaan termengah-mengah, sambil di tangan, masih memeluk dua tiga buah buku.

"dari mana ni?"

"librari. akak, buku ni mashaAllah, sangat best. banyak Islamic values."

saya pun belek-belek buku yang dimaksudkan;

anis pun, sibuklah bercerita dari A hingga Z.

--
dan beberapa hari selepas itu, saya belek buku yang sama. dan saya temukan satu baris kata yang terlalu menarik perhatian. mendalam, sampai ke hati. malah, bila sambil dibaca, sambil terimbas tulisan Ustaz Hasrizal yang pernah saya salin dulu.

kata John Hope dalam buku itu, halaman 127;

"good leaders are vulnerable. the bottom line is, you admit your vulnerability - that you're going to make mistakes, and you're going to screw up- and then that opens people up to you. but more important, people will now feel free to express themselves to you and take you to the next level. they will tell you when you are nakedly wrong and you have no clothes on. and you need that, because ultimately, success is not about you in the first place. success is about others, and it's not about the mission and the organization."

dan ini petik kata Ustaz Hasrizal;

"adakalanya elok juga saya sedih, marah atau tersasul dalam komunikasi sama ada di Facebook atau di luar. apabila kita sentiasa gembira macam dunia ini langsung tiada keresahan dan kerungsingan, kita secara subliminal menyuntik beban yang menyakitkan kepada manusia-manusia lain.

terkenang kisah Rasulullah sallallaahu 'alayhi wa sallam yang enggan bertemu dengan Umar radhiyallahu 'anhu kerana mahu menyendiri. terdengar hati berkata; "oh Rasulullah, terima kerana kerana menjadi manusia. engkau terasa makin dekat kepadaku, kerana engkau tidak menyembunyikan apa yang engkau rasa seperti apa yang aku rasa."
"menjadi hamba Allah yang positif bukan dengan mengharamkan semua reaksi diri yang negatif. sebaliknya menyalurkan perasaan-perasaan manusiawi itu ke jalan yang diredhai Allah."

--
dan dari kedua-dua input ini, saya terfikirkan; bila kita jujur dengan diri sendiri, hakikatnya kita sedang mengajar orang lain juga untuk jujur. walaupun jujur kita itu, adakalanya seperti meremehkan dan memperlekehkan diri sendiri. atau mungkin kata orang, macam buka pekung di dada. persis macam semalam, sewaktu borak-borak dengan alyaa, saya termengadu juga sekejap.

"akak tak taulah sejak kebelakangan ni, akak careless sangatlah. cepat lupa, tak ingat barang, dan lain-lain."

alyaa cakap;

"saya pun kadang macam tu jugak, akak. tapi, mungkin ada sebab lain. pemakanan, mungkin? atau hati, kot?"

lalu dia akhirkan dengan;

"nanti kita makan kismis banyak-banyak."   

ahah, comel. 
XD

--
dan kesannya yang saya belajar; walaupun saya di awalnya bercerita tentang kelemahan diri, tapi pada masa yang sama, hakikatnya saya sedang mengajak dia untuk mengoreksi bersama, dan ternyata dia pun punya masalah yang sama. malah, di lain waktu, kita mungkin akan temukan penyelesaian yang lebih baik? dan, bukankah hubungan akan jadi lebih erat?

cuma yang paling penting, dalam petik kata Ustaz Hasrizal tadi; kita salurkan kesemuanya ke arah yang positif, insyaAllah. oh, betapa aku sedang mujahadah. belajar membuka diri untuk diperbaiki! 

moga awak juga, kawan. be! 
:) 

Monday, July 16, 2012

kenapa barang cepat rosak?

saya tak tahu kenapa, barang yang saya beli, kebanyakannya cepat rosak. sama ada saya yang terlalu ganas, ataupun tak cermat membeli, ataupun memang jodoh saya dengan sesuatu barang, tak lama? dan untuk hal yang satu ini, adik selalu gelak terkekeh-kekeh, (cis!) 

dan baru-baru ini, kesedihan yang sama melanda. tambah sedih, bila satu-satu barang, ada sentimental value. cuma yang bertahan setakat ini, sony erricson yang ummi beli awal-awal masuk matrik dulu (walaupun sudah berkali-kali jatuh), dan jam casio putih; juga ummi yang hadiahkan. 

ataupun, barang-barang ini tak kekal lama, sebab kalau makin lama dengan kita, akan memudaratkan kita; baik fizikal ataupun dalaman? ataupun kita saja yang tak melihatnya dari sudut pandang positif yang mana; indahnya ujian Allah, sebab Dia ‘tarik’ perlahan-lahan, dan bukannya sekaligus, supaya kita tak ‘terluka’ teruk? 

hmm. 

dan pernah sekali, ada seorang kawan luar negara (ecewah!) pernah terhilangkan satu buku dari buku-buku yang saya cinta; “men are form mars, women are from venus”. sebenarnya, agak sedih sebab buku antara harta yang paling saya cinta juga, hmm. 

tapi, setiap kali melintas ayat al-baqarah yang ini, rasa tenang.

“kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yang kamu cintai. dan apapun yang kamu infakkan, tentang itu, sungguh Allah Maha Mengetahui.” (al-baqarah: 92)

kecintaan kita pada sesuatu, sama ada terlepas atau kita yang lepaskan, mudah-mudahan akan Allah gantikan dengan yang lebih baik. Dia Maha Mengetahui, bukan? erm, mungkin saya akan dihadiahkan dengan buku yang sama satu hari nanti? bukankah lebih bermakna, bila orang yang bagi dan bukan beli sendiri? (huhu). 

dan bila menginfakkan sesuatu atau apa-apa yang paling kita sayang, hakikatnya kita sedang mendidik hati supaya tak jatuh cinta berlebih-lebih melebihi yang selayaknya. hati kita bebas; bebas dari termiliki oleh apapun dari harta dunia. barang, bakat, kelebihan, masa, ataupun orang-orang terdekat kita, bukankah semuanya milik Allah? indahnya kalau selalu mampu menafkahkan apa saja, subhanallah. 

Allah, didiklah kami menjadi golongan yang memberi itu, ameen- 

yang sikit-sikit.

kata kak laili satu hari;

"kegagalan kita sebenarnya berlaku sedikit demi sedikit, bukan sekaligus. sebagai contoh; kalau kita gagal dalam satu-satu subjek, pastinya bermula dari gagal yang sikit-sikit. mungkin sebab midterm tak skor? ataupun assignment tak hantar? dan sebagainya."

"dan, kejayaan kita pun macam itu. bermula dari yang sikit-sikit. jadi, untuk tahu prestasi Ramadhan kita nanti, tengoklah sejauh mana kita sudah berjaya melaksanakan yang "sikit-sikit" itu dalam tempoh Syaaban yang masih berbaki."

kemudian kak laili bagi KPI untuk Syaaban yang berbaki. sebagai contoh, tilawah, 1 hari 1 juzuk, mungkin? rawatib, maksimumnya 10 kali sehari, mungkin? dhuha, 4 rakaat sehari, mungkin?

kalau Rasulullah pernah mengatakan yang mafhumnya; kalau tak mampu menangis sewaktu membaca Al-Quran, sekurang-kurangnya menangislah kerana ketidakmampuan kita untuk menangis. tapi, untuk kes Ramadhan, kalau masih tak mampu untuk berbuat banyak, cukuplah berusaha menghadirkan rasa gembira di hati, selebihnya mudah-mudahan Allah lorongkan. 

mari kita mencuba, 
bersama-sama.
:) 



______
KPI: key performance indicator

"tanda hati itu beriman ialah gembira dengan kedatangan Ramadan. walaupun sekadar gembira, tetapi itu soal rasa, bukan boleh dipaksa akan kehadirannya. ia muncul tanpa 'dipanggil' dan 'difikir'. -ustaz pahrol

Sunday, July 15, 2012

petang Ahad yang sekejap panas, sekejap mendung.

"ala, esok dah nak balik. tak bestnya"

ummi akan dengar ayat ini, setiap kali sebelum balik. 

sebenarnya, tak best itu bukan apa. sebab mahu bersenang-lenang, bukan? sebab mahu bersantai-santai, berehat di rumah, bukan? dasar orang tak mahu tanggungjawab, memang begitu. dasar orang tak mahu fikir banyak, tak mahu kerah penat, tak mahu terima cabaran, tak mahu berdepan ujian, ha, yang inilah-

dan aku hakikatnya sedang mengejek diri aku sendiri. 
hmm, muhasabah panjang! 

--

tapi tadi, sempat sapu saki baki tangis juga dalam bas. bukan sebab bas lambat gerak. bukan sebab ummi tak dapat hantar ke stesen. bukan sebab kelibat walid yang sedang tunggu, lalu perlahan-lahan hilang. bukan, bukan. tapi tadi sempat baca beberapa kisah sahabat. dan, hmm -mengharukan!

*berkenaan dengan kisah ini, zubair bin awwam menuturkan;

"satu hari Rasulullah bersama beberapa orang duduk di Quba'. tiba-tiba Mush'ab bin Umair bangkit. dia mengenakan selimut yang hampir menutupi sekujur tubuhnya. orang-orang meliriknya. Mush'ab mendekat kemudian mengucapkan salam. lantas Nabi S.A.W. mengungkap kebaikan Mush'ab dan memujinya.

beliau berkata, "aku melihat laki-laki ini diasuh oleh orang tuanya di Makkah. mereka memuliakan dan merawatnya dengan sangat baik. tiada seorang pemuda Quraisy yang beruntung seperti dia. lalu dia keluar dari keadaan seperti itu untuk meraih ridha Allah dan menolong Rasul-Nya. sesungguhnya akan terjadi ini dan itu ketika Allah menaklukkan Persia dan Romawi untuk kalian. lalu kalian sibuk ke sana ke mari dengan memakai pakaian bagus dan membawa panci besar untuk berpesta menyantap makanan yang enak."

para sahabat bertanya, "wahai Rasulullah, apakah kami pada hari ini lebih baik, atau pada hari itu? Rasul S.A.W. menjawab, "kalian semua saat ini lebih baik daripada hari itu. sungguh, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui tentang dunia, niscaya nafsu kalian akan melepaskan diri darinya." (hr hakim)

--

bila selesai part ini, terasa yang menundukkan cinta pada ketaatan itu, memang tersangat sukar. entah, ini mungkin untuk diri aku saja. dan tak ada doa yang lebih baik saat ini, melainkan supaya Allah letakkan cinta pada ketaatan, dan benci pada kemaksiatan. bergenang hebat, tak tertahan-tahan; rayu Allah letak cinta pada satu kata; cuma TAAT saja, dalam hati.

mungkin sebab ketaatan yang susah inilah juga, ustaz pernah sekali sebut dalam kelas; dalam Islam, ketaatan pun ada sabarnya, dan bukan sabar ketika berdepan ujian semata-mata. sebab, ada masanya kita akan terhambat oleh rasa malas, letih, jemu, dan sebagainya. lagi-lagi bila pesona dunia terasa begitu indah, depan mata. 

sedang, neraka itu terpagar dengan kecintaan syahwat, dan syurga itu dikelilingi dengan hal yang dibenci dan tidak disenangi jiwa!

bila Allah hadirkan kesibukan, tanggungjawab, beban, dan sekeliling yang menghambat peluang-peluang kebaikan, itu sebab Allah sedang mendidik sabar dalam ketaatan. hanya itu.

senyumlah, dan rempuhlah dinding nafsu jiwamu sendiri!

selamat memulakan minggu baru
bismillah, jom! :')


_____
*petikan; "berguru kepada sahabat Nabi", hlmn. 60

Friday, July 13, 2012

momen-momen hidup (i).

hanya lelaki menyuguhkan soalan,
tetapi suami menawarkan jawapan

--

kita makin banyak buat silap
bila makin jauh dari Tuhan

--

aku biar mata aku kering, sedang
tanah, basahnya sudah berkali-kali

--

saat kau bercakap dengan fitrah
hilang hanyut marah, padam langsung ego

--

taaruf abad ke-21
sekufu tak sekufu
tengok pada likes

--

rendahkan jiwa, agar semua bisa mengunyah kata -mu

--

mati kita; hidupnya kita
hidup kita; sibuknya kita

--

Tuhan, aku tak mahu menjadi impiannya
aku mahu mewujudkan impiannya

--

entri ini sepertinya, perlu penaakulan berganda;
ditulis pada sela masa berbeza, dari momen berbeza.

patutkah entri ini, saya namakan, "lelaki - lelaki?"

#lelaki pertama

turun dari bas semalam, otot kejang berlapis-lapis. berganda dari kebiasaannya. sebab semalam, tak ada single seat, jadi terpaksa juga beli double seat. oh, apa kaitan? sesungguhnya ada, kawan-kawan!

mulanya, saya berbahagia sekali duduk sendirian sambil kunyah jambu batu. tiba-tiba, datang seorang lelaki, duduk di sebelah. kunyahan terus jadi lambat, saya tiba-tiba jadi kaku, tak pandai bereaksi. makanya, dari awal hingga akhir perjalanan, saya hanya pandang kanan. saat bas berhenti, dan lampu terpasang dengan automatiknya, saya buka buku (ahah!). berhikmah juga, sebenarnya. terkhatam juga dua bab, dari buku; "berguru kepada sahabat Nabi". paling kurang pun, cuma kerling telefon, sambil picit-picit huruf, masuk drafts.

tapi, dalam banyak-banyak fasa bergelap itu, saya paling suka satu momen. kamera saya tentu memfokus pada perang lampu jalan, siluet laki tua baju lusuh, dan sedut asap rokok di bawah jambatan. tapi saya mana ada kamera canggih. jadi, retina mata pun cukuplah, merakam dan merefleks; hidup kita itu punya tujuan. kalau tak jelas di dunia, yang akhir itu juga, pasti kabur. hmm, sebenarnya -menginsafkan. oh, ini fasa ketika sedang bergelap di lampu isyarat, berhampiran papan tanda; "Bagan Dalam". 

#lelaki kedua

rasa-rasanya dia tak pandang saya langsung; walau sekilas. waktu mahu membayar atas perkhidmatan menyimpan beg, saya pandang dia dan bertanya; "berapa ya?" kata dia, dengan masih tak memandang; "bagilah berapa pun, sedekah".

#lelaki ketiga

ini ayah (serasa saya -lah) kepada lelaki yang tak memandang tadi. 
"nah, pakcik bagi. ada orang buat tahlil tadi."

dalam plastik, ada sebungkus polistrin yang entah apa isinya, dan sebotol air mineral.
saya tahu, Allah Maha Tahu saya sedang sangat lapar, oh!

#lelaki keempat

dia yang bila-bila pun, available menjemput pergi balik dari, atau ke stesen bas. tadi, walid sampai hampir pukul dua setengah pagi. kesian, kan? anak dia suka sungguh balik rumah ketika waktu-waktu mencabar (ergh)

moga lelap yang aku hutang, akan Dia langsaikan dengan mata yang hidup, di Syurga, ameen. ameen juga, untuk lelaki-lelaki yang selalu menjaga, menghormati dan memuliakan wanita. moga Allah, lebih 'menghormati' dan 'memuliakan' anda.

:')



______
ps: oh ya, buku tu, sangat best subhanallah. banyak kisah yang belum tau. dan penulis tak menghurai semata-mata, tapi ada langkah untuk kita sama-sama mengaplikasikan.

Wednesday, July 11, 2012

10:46.

pilihan hanya semudah;
apa yang Allah nak, dan apa yang nafsu nak.
kita mudah, boleh beza. cuma itu paling susah.

sepertinya sedang bernafsu untuk menaip sekarang,
tapi harus ditinggalkan dulu, siapkan kerja-kerja!

first thing first,
ewah!

._.

______
bila waktu jadi tajuk entri, itu bermakna saya sedang berlumba dengan masa. heh

Tuesday, July 10, 2012

12:30.

--

satu hari, dia menanyakan
"bagaimana mengelak zina hati?";
persis begitu katanya.


frasa aku mungkin keras
atau jawapan mungkin tegas
atau aku sebetulnya tak memahami?
atau aku sememangnya, tak patut memberi?


dari satu buku
fikir aku, kata aku
lantun satu,
patah syair arab;
"qurbul wisaad, wa thulus siwaad"
cinta itu datang;
dari dekatnya fizik
dan panjangnya interaksi


aku, aku, aku, aku
dan adik-adikku
jauhkan fizik
dan pendekkan interaksi
moga tenang, hati-hati. 
ameen, ameen, ameen.

--

Monday, July 9, 2012

01:40.

untuk setiap pilihan,
kita cuma perlu
sesuatu yang kita
paling percaya;
untuk bergerak
dan merealisasikan

Allah,
aku yakin mati
dan aku percaya Syurga
bimbing aku
untuk merealisasikan
keduanya

--

bersusah-susahlah, kerana Syurga memang dijanjikan untuk al-muflihun 
(al-baqarah: 5)

al-muflihun itu siapa, dan bagaimana?

al-muflihun (orang yang beruntung), adalah dari kata akar 'fa-la-ha'; sama dengan kata akar untuk fallah (petani). petani perlu bersusah payah bercucuk tanam untuk dapat hasil. dia perlu buang yang 'rosak', dan pilih 'benih' yang paling baik. 

lalu tanaman akhirnya subur dan berjaya, hakikatnya hasil dari kejerihan dan kesusahannya tadi. maka, begitu jugalah orang yang Allah gambarkan beruntung tadi. 

dia pastinya cukup mujahadah (lawan hawa nafsu), dan bersusah-payah 'menyekat' dirinya dari apa yang Allah larang, dan berusaha mengupayakan cinta pada ketaatan; membuang yang buruk, dan memilih yang baik, hingga akhirnya tersibghahlah jadi akhlak, dan terbekallah sebagai taqwa.

Allahu,
Rabbunal Ghofur, 
jadikan kami dalam kalangan orang yang susah payah itu. 

ameen.